Sudut bibir Regis melengkung tipis. "Tentu saja ada. Aku tidak akan pernah melupakan kalau kamu sudah menganggapku seperti lelaki bayaran sekali pakai," ledeknya. Amora terperangah, lalu menimpali dengan gugup, "Kan a-aku sudah pernah bilang kalau aku hanya takut kalau kamu—" Regis tersenyum smirk. “Mencarimu untuk membungkammu?” selanya yang dengan sengaja menggoda wanita itu. Wajah Amora langsung berubah pias. Ia tidak akan melupakan bagaimana takutnya dia waktu itu. “Maaf, aku hanya bercanda.” Regis tergelak sesaat. Wanita itu pun berdecak sebal. “Tidak lucu, Regis. Jujur saja, apa kamu memang ingin membunuhku?” “Kalau kamu bertanya padaku dulu, mungkin aku akan menjawab dengan yakin. Iya.” Tatapan tajam Regis membuat Amora gentar. Wanita itu menyesal telah bertanya, tetapi Regis kembali melanjutkan, “Setelah malam intim kita waktu itu, aku mengalami kecelakaan yang membuatku koma dan akhirnya aku sempat kehilangan beberapa ingatanku.” Amora terperangah. “Maksudmu … kamu ti
Read more