Home / Romansa / Gairah Berbahaya sang Mafia / Chapter 231 - Chapter 240

All Chapters of Gairah Berbahaya sang Mafia: Chapter 231 - Chapter 240

529 Chapters

Bab 231 - Panggilan Telepon dari Suami Tercinta

Setelah tiga puluh menit melakukan pembahasan, Estelle pun pamit untuk meninggalkan tempat tersebut lebih dulu karena masih memiliki janji dengan pemilik gedung yang akan dibelinya sebagai kantor utama mereka nanti.“Nanti aku infokan lagi kalau berhasil nego harga dengan pemiliknya,” ucap Estelle seraya beranjak dari tempat duduknya.“Semangat, Estelle.” Amora mengepalkan kedua tangannya untuk memberikan dukungan kepada wanita itu.Estelle tersenyum dan melambaikan tangannya kepada Biana dan Amora. Sepeninggalan Estelle, Biana langsung menginterogasi Amora. Sejak tadi ia sudah tidak tahan untuk tidak mencari jawaban atas rasa penasarannya terhadap kondisi Amora saat ini. Sebelumnya Biana tidak bertanya melalui telepon karena ia belum melihat perubahan yang terjadi pada Amora dan setelah ia melihatnya, ia berpikir untuk tidak melepaskannya begitu saja.“Aku rasa sekarang kamu perlu memberitahuku mengenai hal yang terjadi padamu, Amora. Apa kamu tahu kalau aku sangat mencemaskanmu wak
Read more

Bab 232 - Pria Mencurigakan

“Hei, apa kamu tidak punya mata?”Seorang lelaki bertubuh besar dengan wajah yang diliputi kemarahan terlihat sedang memaki seorang pria yang lebih muda darinya. Pria muda itu sedang duduk di kursi roda elektriknya.Kebetulan posisi keributan itu terjadi di dekat meja yang ditempati Amora sehingga sulit bagi Amora untuk tidak menonton keributan tersebut.Setelah mengamati situasi yang terjadi, Amora menerka jika kursi roda milik pria disabilitas itu tidak sengaja bersenggolan dengan lelaki bertubuh besar itu. Minuman kopi yang dibawa sang pria disabilitas tersebut tumpah dan mengenai sepatu lelaki pemilik wajah menyeramkan tersebut.“Maaf, saya tidak sengaja,” ucap sang pria disabilitas tersebut. Wajah polosnya terlihat penuh penyesalan.Akan tetapi, lelaki bertubuh besar itu tidak menerima permintaan maafnya. “Kamu pikir maaf saja bisa menyelesaikan masalah? Memangnya dengan meminta maaf saja bisa menghilangkan noda di sepatu saya?” hardiknya.Demi menyelesaikan masalah, pria disabil
Read more

Bab 233 - Tujuan Terselubung

“Halo, Amora. Aku sudah mau sampai. Kamu sudah selesai kan?”Seringai kecil terbit di bibir pria muda asing tersebut ketika mendengar suara Regis di seberang gawai Amora yang kini berada di telinganya. “Amora? Kamu mendengarkanku kan?” Regis kembali memanggil istrinya karena ia mengira Amora yang menjawab panggilan tersebut. Ketika pria asing itu hendak menanggapi Regis, tiba-tiba saja ia mendengar suara Amora di belakangnya sehingga ia mengurungkan niatnya tersebut. Perlahan pria itu menurunkan gawai Amora dari telinganya dan dengan wajah yang terlihat santai, ia meletakkan gawai tersebut di atas meja. Pria itu menoleh dan mendapati langkah Amora yang baru saja sampai di meja mereka. Wanita itu sedang membawakan segelas latte pesanannya. “Saya tidak membuat Anda menunggu lama kan, Tuan?” tutur Amora yang masih tidak menyadari jika pria tersebut telah menjawab panggilan dari Regis.“Tidak,” jawab pria tersebut dengan wajah yang cukup tenang menanggapi Amora sehingga wanita itu tid
Read more

Bab 234 - Menjadi Incaran

Di depan kafe, Amora telah dijemput oleh Regis. Akan tetapi, pria itu bukannya menunggunya di dalam mobil, malah keluar dari mobil tersebut.“Ada apa? Kenapa kamu malah turun?” tanya Amora dengan bingung.Namun, Regis tidak menjawab dan malah balik bertanya, “Kamu sudah selesai?" Amora mengangguk. "Ke mana saja kamu tadi?” tanya Regis lagi.Netra elangnya telah memicing tajam dan menatap Amora dengan penuh selidik.“Tadi?” Kening Amora mengernyit. Akhirnya ia mengerti arah pembicaraan suaminya tersebut. “Maksudmu panggilan telepon tadi?”Regis berdeham. Kali ini ia memalingkan wajahnya dari Amora, tetapi lanjut bertanya, “Tadi kamu bicara dengan siapa? Aku dengar kamu sedang bicara dengan seorang laki-laki. Dia temanmu?”Sepengetahuan Regis, hari ini Amora hanya ingin bertemu dengan istri Gino Moonstone dan rekan satu kerjanya dulu, Biana Curtix. Alangkah terkejutnya Regis ketika ia mendengar suara Amora yang berbicara dengan laki-laki beberapa saat tadi. Anehnya, ia merasa suara l
Read more

Bab 235 - Terbakar Api Cemburu

“Bekerja sama seperti apa maksudmu?” Manik mata hazel Amora menyipit tajam. Ia merasa ucapan Regis memiliki maksud yang lain.“Aku akan menambah pengawalan dan pengawasan di sekitarmu. Aku harap kamu tidak menolaknya.” Regis mengutarakan rencana yang telah dipersiapkannya demi keselamatan istrinya tersebut. Bola mata Amora terbelalak besar. “Maksudmu … akan ada orang-orang yang mengikutiku setelah identitasku disebarluaskan?” Regis mengangguk. “Semua demi keselamatanmu dan hal itu juga berlaku untuk Ray. Aku harap kamu bisa mengerti karena aku khawatir akan ada orang yang menargetkan kalian,” terangnya. Regis merasa pengawalan putranya juga perlu ditambah setelah acara perayaan tersebut. Ia khawatir Xavier akan kesulitan menghadapi semuanya sendiri.Amora memutar bola matanya dengan malas. “Musuhmu benar-benar merepotkan sekali,” gerutunya. Helaan napas panjang bergulir dari bibir Amora. Tentu saja ia merasa cukup kesal karena kebebasan yang didambakannya akan sirna sebentar lagi
Read more

Bab 236 - Putra Kedua Alejandro Volker

Kerutan pada dahi Amora semakin bertambah. Ia tidak mengerti dengan alasan di balik perubahan ekspresi suaminya yang terjadi secara drastis. Ia dapat melihat kemarahan yang bercampur dengan kegelisahan dari sorot mata pria itu, tetapi ia tidak dapat menemukan alasannya. Masih dengan diliputi kebingungan, Amora mengulangi kembali ucapannya tadi, “Aku … aku bilang aku tidak mengenalnya. Tapi, aku yakin dia bukan orang jahat.”"Bukan itu. Maksudku tadi kamu bilang dia apa? Lumpuh?" tanya Regis memastikan jika pendengarannya tidaklah salah.“I-iya. Tadi dia duduk di kursi roda. Sepertinya dia punya masalah dengan kakinya,” jawab Amora yang berusaha menjelaskan kondisi pria yang dibantunya tadi. “Jadi aku harap kamu tidak sembarangan mencurigai orang lain sebelum melihat keadaannya seperti apa,” imbuh Amora yang tidak digubris oleh Regis. Kepalan tangan Regis mengetat. Emosinya semakin menggelora hebat. Ia melirik Mark yang juga tampak syok mendengar penjelasan Amora tersebut. Walaupun
Read more

Bab 237 - Ingin Bermain Api

"Barusan ada informasi kalau kemarin Alejandro Volker telah mengumumkan secara resmi jika Cedric Volker akan menjadi penerus utama Golden Snake. Sepertinya akan disebarkan ke media secara resmi mulai besok," terang Mark yang membacakan pesan masuk yang baru saja dikirimkan oleh rekannya.Seringai dingin terbit di sudut bibir Regis. "Sepertinya dia sudah tidak betah duduk di kursi rodanya dan ingin bermain api denganku, Mark." "Saya rasa juga begitu. Kita tidak bisa membiarkannya, Tuan Muda," tutur Mark yang juga berpikir Cedric telah merencanakan sesuatu di belakang mereka."Apa rencana kita sudah dipersiapkan dengan matang, Mark?" selidik Regis. Selama beberapa hari terakhir ini Regis memang telah mempersiapkan sebuah kejutan untuk memberikan pukulan telak kepada Cedric Volker pada saat transaksi ilegal yang akan dilakukan putra Alejandro dalam beberapa minggu ke depan. Regis akan menunjukkan kepada Alejandro jika memilih putra bungsunya yang cacat itu sebagai penerus Golden Snake
Read more

Bab 238 - Tahta Tertinggi di Dunia

“Maksudmu … Cedric Volker, putra keluarga Volker yang cacat itu?” Xavier sangat kaget setelah mendengar jika putra Alejandro Volker sudah berani mendekati istri Regis di kafe tadi.Regis mengangguk. “Iya dia. Tadi CCTV di kafe memang sudah disabotase oleh bawahannya, tapi Mark berhasil memastikan kalau orang itu adalah Cedric Volker melalui CCTV yang ada di sekitar kafe,” geramnya.Regis masih kesal karena putra Alejandro satu itu berhasil memasang topeng berwajah polos dan lemah untuk mengelabui istrinya. Rasanya ia ingin menghajar wajah tersebut dan memberikan beberapa luka di sana.Regis belum bisa mengatakan kepada Amora karena ia khawatir wanita itu tidak akan percaya dengan ceritanya mengenai sosok Cedric tersebut. Namun, ia akan tetap mengatakannya nanti setelah amarah wanita itu sedikit mereda.“Wah, nekat sekali dia. Apa dia sedang mengumumkan perang?” cetus Xavier dengan gigi yang telah bergemeretak. Ia tidak menyangka putra Alejandro akan melakukan tindakan senekat itu den
Read more

Bab 239 - Tidak Pandang Bulu

“Pa, memangnya harus memakai baju seperti ini?” Rayden bertanya kepada sang ayah yang sedang memperhatikan penampilannya di depan cermin panjang yang memperlihatkan sosoknya yang tampan dan menggemaskan. Saat ini mereka telah berada di dalam butik di mana Regis telah memesan setelan pakaian untuk putranya dan gaun yang akan digunakan oleh istrinya nanti di acara perayaan ulang tahun Royal Dragon. Rayden sedang berada di dalam ruangan fitting yang sama dengan sang ayah. Ibunya berada di dalam ruangan fitting yang berbeda dengan mereka. Saat ini Rayden mencoba setelan tuxedo berwarna hitam dengan dasi berwarna perak yang dihiasi dengan butiran berlian. Ini adalah setelan pakaian termahal yang pernah dimilikinya dan ia merasa tidak nyaman karena pakaian itu terasa sedikit berat untuk ukuran tubuhnya yang kecil. “Putraku sangat tampan sekali,” puji Regis dengan seulas senyuman yang melengkung lebar. “Tapi, ini sangat berat, Pa,” keluh Rayden. Regis dapat memahami perasaan putran
Read more

Bab 240 - Orang yang Paling Buruk

Terlintas kebingungan di dalam benak Rayden setelah mendengar pertanyaan yang diajukan sang ayah padanya. Ia ingat dengan jelas jika ibunya pernah mengajukan pertanyaan sejenis yang hampir mirip seperti ini sebelum ibunya benar-benar memutuskan untuk menikah dengan Regis.Akan tetapi, saat itu Rayden mengira sang ibu sedang bercanda. Lagipula ibunya hanya sekedar bertanya mengenai pendapatnya apabila Regis menjadi ayahnya dan hal itu cukup mengembirakannya karena Rayden memang ingin memiliki sosok seorang ayah.Pertanyaan yang serupa, tetapi memiliki maksud yang berbeda ini tentu saja membuat Rayden berpikir keras. Ia merasa Regis bukan sekedar ingin meminta pendapatnya, tetapi ada maksud lain yang ingin diketahui pria ittu darinya.JIka ingin menyamakan sosok Regis dengan sang ayah kandung, tentu saja Rayden tidak menyukainya. Walaupun ia tidak pernah bertemu langsung dan tidak tahu menahu siapa sosok ayah kandungnya itu, tetapi di dalam pikirannya hanya ada penilaian negatif terhada
Read more
PREV
1
...
2223242526
...
53
DMCA.com Protection Status