Semua Bab Gairah Berbahaya sang Mafia: Bab 221 - Bab 230

529 Bab

Bab 221 - Wanita Itu Sulit Ditebak

“Hei, Bocah. Kita ke sini untuk merayakan kedatanganmu. Apa kamu tidak bisa menghargaiku sedikit?” celetuk Gino kepada Xavier yang masih asyik berkutat dengan laptopnya. Mendengar Gino memanggilnya dengan sebutan ‘Bocah’, Xavier langsung mendelik tajam padanya. Meskipun usianya jauh lebih muda dibandingkan kedua pria itu, tetapi ia tidak ingin dianggap remeh.Xavier malas berdebat sehingga ia kembali mengabaikannya. Gino menghela napas berat. Mendengar kabar kedatangan Xavier dari Regis kemarin, Gino merasa sangat antusias. Ia langsung menggunakan penerbangan paling malam kemarin demi bertemu dengannya meskipun ia berada di belahan benua lain, tetapi sesampainya di sini, ia malah diabaikan seperti ini. “Kenapa juga aku bisa berteman dengan manusia seperti kalian ini?” keluh Gino yang telah memasang wajah kesal. Tentu saja ia tidak serius mengatakan hal itu. Ia hanya menyampaikan protesnya kepada kedua pria itu.Sejak peristiwa yang melibatkan mereka dalam kasus pencurian dan penipu
Baca selengkapnya

Bab 222 - Rahasia Umur Panjang

Regis menyodorkan botol vodka yang dibuka Gino tadi kepada Xavier. “Sudah selesai?” Xavier mengangguk. Ia mengambil gelas kosong dan menerima tawaran minum dari Regis. “Memangnya kamu punya tugas apa lagi selain tugas yang kuberikan, Xavier?” Regis cukup penasaran dengan kesibukan sahabatnya itu. Padahal ia hanya meminta sedikit bantuan kepada pemuda itu untuk mengawasi putranya saja. Ya, demi keamanan Rayden di sekolah, Regis meminta bantuan Xavier untuk menjaganya. Regis tidak bisa mempercayakan Rayden kepada siapa pun karena ancaman bahaya Levent maupun Golden Snake cukup membuatnya mewaspadai setiap bawahannya. Ketika mendengar kedatangan Xavier, Regis berpikir tidak ada orang lain yang cocok selain Xavier yang bisa membantunya menjalankan misi itu. Kepercayaan Regis terhadap pemuda itu tidak muncul berdasarkan insting saja, tetapi mereka sudah berhubungan cukup lama untuk mengenal satu sama lain. Memang setelah kasus pencurian permata itu selesai, Regis tidak menemukan Xavi
Baca selengkapnya

Bab 223 - Satu Kata Saja

"Percayakan masalah putramu itu kepadaku, Regis. Aku akan memastikan keamanannya terjamin." Mendengar ucapan Xavier, Regis tersenyum dan mengangguk. Ia yakin pemuda itu tidak akan mengecewakannya. “Kalian membicarakan apa sih? Apa tidak bisa membicarakan sesuatu yang kumengerti?” cetus Gino yang merasa lebih diasingkan lagi karena pembicaraan mereka. Xavier terkekeh geli. “Lebih baik kamu tidak tahu kalau mau panjang umur,” ledeknya. Gino berdecak sebal. Ia pun memilih untuk menyesap vodkanya daripada terlihat seperti orang bodoh. Ia tahu jika Regis memang sengaja tidak menceritakan kepadanya karena tidak ingin dirinya dan keluarga Moonstone ikut terlibat. Tanpa menanyakannya pun, Gino tahu jika hampir sebagian besar hal yang dihadapi Regis adalah hal berbahaya yang mengancam jiwa. Bukan dirinya tidak ingin menawarkan bantuan kepada Regis, tetapi Gino tahu sebatas apa kemampuan yang dimilikinya. Dirinya hanya akan menjadi penghambat bagi Regis saja. Lagipula Gino yakin Regis meng
Baca selengkapnya

Bab 224 - Bersikap Dingin

Regis telah tiba di penthousenya. Ia menekan kode akses pintu kediamannya dan melangkah masuk setelah pintu tersebut terbuka. Ruangan di dalam penthouse terlihat temaram karena hanya tersisa beberapa lampu saja yang menyala di beberapa titik ruangan itu. "Amora? Ray?" panggil Regis. Akan tetapi, tidak ada sahutan dari kedua orang tersebut. Keadaan di dalam begitu hening dan tidak terdengar sedikit pergerakan pun selain langkah Regis sendiri. ‘Sepertinya semua sudah tidur,' terkanya. Netranya melirik arloji di pergelangan tangan kirinya yang kini telah menunjukkan pukul sembilan malam. Perjalanan menuju ke penthousenya tadi cukup memakan waktu karena sempat terjebak kemacetan. Setelah mengganti alas kakinya, Regis berjalan menuju ruang keluarga. Langkahnya terhenti ketika ia merasakan sakit pada area bagian bawah dada. Tangannya langsung mencari sesuatu yang bisa dijadikan tumpuannya sejenak. Ia menundukkan sedikit tu
Baca selengkapnya

Bab 225 - Menuntut Penjelasan

Rebusan air jahe yang dibuat Amora telah mendidih. Ia pun menuangkannya ke dalam gelas bening, lalu membawakannya dengan mengalasi cangkir tersebut dengan coaster.Tidak lupa ia juga membawakan dua butir putih telur yang baru saja direbusnya. Ia pernah diberitahu oleh Noel jika putih telur rebus sangat berguna untuk menurunkan asam lambung yang berlebih.Amora berjalan menuju kamar tidur karena Regis sudah tidak berada di dalam ruangan keluarga. Ketika memasuki kamarnya, ia mendengar suara aliran air dari balik pintu kaca kamar mandi.Ia pun meletakkan gelas berisi air jahe itu dan piring berisi putih telur di atas meja kecil yang berada di samping tempat tidur.Amora berpikir untuk keluar dari ruangan tersebut sebelum Regis keluar dari kamar mandi. Akan tetapi, suara aliran air sudah tidak terdengar lagi dari balik pintu kamar mandi. Tidak berapa lama kemudian Regis telah keluar dari kamar mandi tersebut dengan hanya berbalut jubah mandi saja.Amora buru-buru memalingkan wajahnya. “A
Baca selengkapnya

Bab 226 - Pembohong yang Buruk

“Bicaralah,” jawab Amora dengan acuh tak acuh. Sikapnya membuat Regis geram bukan kepalang. Ia tidak langsung berbicara karena melihat Amora yang sengaja mengabaikannya dengan tetap berkutat dengan gawainya seolah tidak menghargai keberadaannya. Akhirnya Regis meraih gawai tersebut dari tangan wanita itu. “Regis, kembalikan handphoneku!” hardik Amora. Namun, Regis menyimpan benda itu dari balik punggungnya. “Ini sudah malam, Amora. Memangnya siapa yang tidak tahu waktu sampai mengganggumu semalam ini?” selidiknya. Sebelum Amora menjawab, Regis telah memeriksa gawai istrinya lebih dulu. Namun, layar gawai itu hanya menampilkan permainan yang sedang dimainkan oleh wanita itu. “Tidak ada yang menghubungiku, kan? Sekarang puas?” cetus Amora dengan malas atas tuduhan pria itu. Amora tahu jika dirinya seharusnya tidak bertindak kekanak-kanakan seperti ini. Ia merasa dirinya seperti putranya yang sempat membuatnya kesal tadi siang. “Maaf, aku tidak bermaksud menuduhmu.” Regis mengemb
Baca selengkapnya

Bab 227 - Kunci Terpenting Dalam Membangun Hubungan

“Maafkan aku. Tadi handphoneku mati total dan aku benar-benar tidak tahu kalau pesanku tidak terkirim."Regis mengungkapkan penyesalannya kepada Amora. Pria itu pun menceritakan semua hal yang terjadi padanya selama satu hari ini kepada Amora termasuk tindakan yang dilakukannya saat mendobrak masuk ke dalam kediaman Jefferson.Amora mengangkat wajahnya dan memandang Regis dengan syok ketika pria itu menceritakan sepak terjangnya dalam menangkap pelaku penyekapan seluruh anggota keluarga Jefferson.“Ka-kamu tidak terluka kan? Apa kamu baik-baik saja?”Tanpa menunggu jawaban pria itu, Amora langsung memeriksa tubuh Regis dengan panik. Ia mengangkat lengan pria itu dan memutar tubuhnya untuk memastikan pria itu tidak mendapatkan luka yang berarti.Namun, tiba-tiba saja Regis membuka kaos polos yang dikenakannya dan memperlihatkan dada bidangnya kepada Amora. Pakaiannya itu dilempar begitu saja di atas lantai. “Apa mau sekalian diperiksa yang di sini juga?" godanya.Melihat otot-otot terb
Baca selengkapnya

Bab 228 - Mendukung Penuh

"Tu-tunggu! Aku akan bicara!" sergah Amora ketika Regis telah mendekatkan bibir ke arahnya. Ia telah membungkam bibirnya dengan cepat sebelum pria itu bisa mengambil keuntungan darinya. Regis pun menghentikan gerakannya dan ia mengulum senyumnya. Satu alis tebalnya terangkat ke atas dan memberikan isyarat kepada wanita itu untuk berbicara. Akhirnya Amora menarik telapak tangan dari mulutnya. Manik matanya masih mendelik tajam. Ia juga mencebikkan bibirnya dengan kesal karena tidak berdaya menghadapi pria itu.Amora pun menceritakan kegiatan yang dilakukannya hari ini termasuk pertemuannya dengan Estelle Mauverick. Namun, ia tidak menceritakan perihal hujatan dan penindasan yang diterimanya dari Chelsea Harrison dan Gloria Barclay. Amora tidak ingin dianggap sebagai wanita yang hanya dapat mengeluh saja dan ia juga tidak ingin Regis sampai harus mengotori tangannya dengan darah dari dua wanita itu. “Jadi kamu mau berwirausaha?” gumam Regis yang cukup terkejut mendengar perihal kerj
Baca selengkapnya

Bab 229 - Jodoh yang Dipersiapkan Tuhan

“Apa kamu bilang?”Suara teriakan Estelle memenuhi ruangan kafe. Ia buru-buru menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya, lalu kembali berbisik kepada Amora yang duduk berhadapan dengannya.Wanita itu baru saja mendengar sebuah pengakuan yang diucapkan Amora padanya. Ia merasa pengakuan Amora tersebut adalah sebuah berita besar yang akan menggemparkan dunia!Amora baru saja mengakui kepada Estelle bahwa dirinya adalah istri dari Regis Lorenzo, Tuan Muda tersohor yang menjadi incaran para kaum hawa sosialita!Kini Amora telah disibukkan dengan kegiatannya merintis usaha bersama Estelle. Ia telah mendapatkan informasi dari Albert jika Estelle memang tidak berbohong mengenai hal yang terjadi pada keluarga Mauverick dan wanita itu selama tujuh tahun terakhir ini.Albert mengatakan bahwa Regis mengenal dengan baik suami wanita itu.Karena alasan ini pulalah, Amora berpikir jika dirinya tidak perlu menutupi statusnya sebagai istri Regis kepada Estelle. Apalagi ia telah setuju menjadi m
Baca selengkapnya

Bab 230 - Eternal Bliss

“Tentu saja. Dia sudah berani menjelek-jelekkan nama kita. Aku tidak akan membiarkannya begitu saja,” cetus Estelle dengan nada berapi-api. Sebelumnya Estelle sudah mengajukan tuntutan atas pencemaran nama baik yang telah dilakukan Chelsea terhadap dirinya dan Amora. Akan tetapi, Chelsea berhasil menutup gugatan tersebut dengan menggunakan dukungan dari keluarga calon suaminya sehingga Estelle berpikir jika ia perlu menggunakan cara lain untuk membalasnya. “Kemarin kamu bilang kalau kamu punya cara bagus untuk membuatnya jera. Memangnya apa, Amora?” selidik Estelle dengan wajah penasaran. Seulas seringai tipis terbit di bibir Amora. Beberapa hari lalu ia mendapatkan informasi yang sangat menarik terkait Chelsea Harrison dari Albert. Awalnya Amora tidak ingin menggunakan cara licik dengan membeberkan informasi yang didapatnya kepada siapa pun. Akan tetapi, ketika Amora mendengar dari Estelle jika Chelsea terus saja membombardir dirinya dan Estelle dengan segala fitnah kepada para t
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2122232425
...
53
DMCA.com Protection Status