“Kamu itu bahkan belum tujuh tahun. Mama tidak ingin kamu memanggul beban yang berat di bahu kecilmu ini, Sayang. Mama tidak ingin kamu menyesali waktu yang sudah terlewatkan, Ray,” imbuh Amora dengan bersungguh-sungguh. “Ray tahu, Ma. Hal yang Ray lakukan ini hanya untuk mengisi waktu kosong saja kok. Tapi, nanti malam boleh kan Ray lanjutkan kelas pemograman tadi lagi, Ma?" tanya Rayden memastikan ibunya. Tadi ia terpaksa meminta izin untuk menghentikan kelas kepada pembicara yang sedang menerangkan pelajaran tersebut. Ia berharap ibunya dapat memberikannya sedikit waktu agar dapat melanjutkan pelajaran yang tertunda tadi nanti malam. Amora sempat ingin melarangnya, tetapi melihat binar mata yang sedang menatapnya dengan penuh antusias, hatinya pun luluh. "Baiklah, tapi satu jam saja ya," ucapnya. Seulas senyuman langsung merekah di bibir Rayden. Sontak, ia memeluk ibunya dengan riang dan memberikan kecupan pada pipi wanita yang telah melahirkannya ke dunia itu. "Terima kasih,
Baca selengkapnya