Home / Romansa / Gairah Berbahaya sang Mafia / Chapter 181 - Chapter 190

All Chapters of Gairah Berbahaya sang Mafia: Chapter 181 - Chapter 190

529 Chapters

Bab 181 - Termakan Jebakan

Suara aliran air terdengar deras di dalam kamar mandi. Saat ini Amora tengah berdiri di bawah pancuran air hangat yang deras membasahi sekujur tubuhnya. Ia menengadahkan wajahnya dan memejamkan netranya dengan erat. Ia membiarkan air yang mengalir tersebut menyapu semua pikiran kusut dari dalam benaknya. Setelah merasa lebih segar, ia menghentikan aliran air shower tersebut dan meraih jubah mandi untuk menyelimuti tubuh polosnya. Kini Amora berdiri di depan cermin wastafel. Ia mematut wajahnya yang tampak merona merah. Terlihat bekas ciuman yang masih memerah pada leher jenjangnya. Bayangan ciuman panas yang sempat dilakukannya bersama Regis kembali terngiang di dalam ingatannya. “Ah, ya ampun! Berhenti memikirkannya,” sungut Amora seraya menepuk kedua pipinya. Ia bergegas mengambil salah satu krim yang tersedia di sekitar meja wastafel itu untuk menyamarkan bekas ciuman tersebut. Amora tidak tahu apakah harus merasa bersyukur karena menunda kegiatan intim mereka atau malah ikut
Read more

Bab 182 - Tidak Semua Orang Bersikap Baik Tanpa Tujuan

Regis menghela napas berat. Ia mencoba menenangkan dirinya untuk tidak menumpahkan amarahnya kepada putranya. “Baiklah, Papa tidak akan memaksamu untuk menjawab. Tapi, Papa ingin tahu … apa kamu mendengar masalah ini dari media atau ….” “Papa tidak perlu khawatir. Ray tidak mendengarnya dari media. Sepertinya tidak akan tersebar sampai media,” sela Rayden lagi. Kemarin anak laki-laki itu sudah mencari informasi terkait kasus penembakan tersebut, tetapi tidak ada satu pun media yang memberitakannya. Rayden menerka jika ayahnyalah yang telah menahan berita tersebut. Firasat Rayden berkata jika ayahnya memiliki kemampuan untuk mencekal berita itu. Mendengar jawaban putranya, Regis tertegun. ‘Jangan-jangan … dia sudah menguping pembicaraanku dan Amora semalam?’ terkanya di dalam hati.Senyuman tipis mengembang di bibir Regis. Ia sungguh terkejut dengan segala tindakan dan ucapan putranya.Ternyata di balik kepolosan anak laki-lakinya itu, terdapat intuisi tajam yang mengagumkan. Regis
Read more

Bab 183 - Sasaran Media

Kalimat yang meluncur dari bibir mungil tersebut seperti petir di pagi hari yang menyambar kepala Regis dalam satu waktu. Ia sungguh tidak menyangka akan mendapatkan jawaban yang sangat menohok tersebut. Walaupun sebelumnya Regis sudah pernah mendengar dari Amora jika pandangan putranya terhadap sosok seorang ayah kandungnya tidaklah baik, tetapi saat Regis mendengarnya langsung dengan telinganya sendiri, ternyata sangatlah menyakitkan.“Ray tidak akan pernah memaafkannya,” lanjut Rayden lagi yang semakin menambah garam di atas luka yang kini terbuka di dalam hati Regis. “Ray, Pa-papa rasa kamu mungkin ….” Sebelum Regis sempat menjelaskan kepada putranya itu, Amora telah masuk ke dalam kamar dan menyela percakapan keduanya, “Kalian berdua malah santai-santai di sini. Sekarang sudah jam berapa?” Amora baru saja selesai menyiapkan sarapan pagi untuk mereka. Melihat tidak ada satu pun yang keluar dari kamar tidur, ia mengira keduanya belum bangun dari tidur. Namun, siapa yang menyang
Read more

Bab 184 - Bertukar Posisi

“Nyonya Brown, apa benar kalau Tuan Brown melakukan penggelapan dana sekolah ini?” “Bagaimana tanggapan Anda atas tindakan suami Anda?” “Apa sekarang posisi beliau sudah dicabut dari sekolah ini?” “Bagaimana dengan kelangsungan perusahaan di bawah naungan keluarga Brown, apakah dana yang diselewengkan itu dipergunakan untuk menutupi kerugian besar yang terjadi enam bulan lalu?” Bertubi-tubi pertanyaan dilayangkan para jurnalis itu kepada Lisa. Wanita itu terlihat kesulitan untuk melewati kerumunan tersebut hingga akhirnya para petugas keamanan sekolah mencoba untuk membantunya keluar dari serbuan para awak media tersebut.Wajah Lisa terlihat sangat pucat saat ini. Tidak ada riasan tebal yang biasanya memenuhi wajahnya. Wanita itu terlihat apa adanya hingga Amora sempat sulit mengenalinya. Amora menerka jika wanita itu juga mendapatkan serbuan yang sama di depan kediamannya.Dilihat dari penampilannya, Lisa terlihat habis terburu-buru keluar dari rumah. Bahkan wanita itu masih meng
Read more

Bab 185 - Merayu Pria Kaya Bodoh?

Beberapa pasang mata mulai menatap Amora dengan sinis dan remeh. Emosi di dalam dada Amora telah bergemuruh hebat, tetapi ia tahu jika Lisa ingin sengaja menjatuhkan harga dirinya dengan sindiran tersebut. 'Tenanglah, Amora. Jangan terpancing,' gumamnya mengingatkan dirinya.Perlahan seulas senyuman memenuhi bibir Amora yang dipulas dengan lipstik berwarna nude. “Kamu benar-benar tidak mengerti keadaan, Lisa. Sudah jatuh sampai ke titik ini saja, bisa-bisanya kamu menyia-nyiakan kesempatan emas. Apa pelajaran yang kamu terima hari ini tidak cukup juga untuk menyadarkanmu, hm?” . Lisa berdecih sinis. Ia masih menganggap remeh ucapan Amora.Walaupun sebenarnya ingin rasanya Amora mendamprat wanita itu, tetapi Amora tetap membalas perkataan Lisa dengan ekspresi yang tenang dan berkepala dingin dalam menghadapi lawannya itu.“Seperti yang pernah kukatakan padamu kemarin. Sebaiknya kamu nikmati sisa waktumu dengan sebaik-baiknya. Bisa saja dalam waktu dekat ini, derajatmu akan sama sepe
Read more

Bab 186 - Dalam Satu Jentikan Jari Saja

Wajah Lisa tertunduk dalam. Ia meremas kedua tangannya dengan cemas dan mulai berpikir untuk mengembalikan keadaan dengan cepat. “Sayang, kamu turun dari mobil karena mengkhawatirkanku?” tanya Amora dengan suara super manis yang tidak pernah didengar Regis sebelumnya. Amora menyandarkan wajahnya pada dada Regis untuk menunjukkan betapa Regis sangat mengasihinya. Tindakannya itu berhasil membuat semua orang merasa kagum sekaligus iri padanya.Sikap manja yang ditunjukkan Amora membuat hati Regis menggelitik. Pria itu mengulum senyumnya. Ia tahu jika istrinya sedang bersandiwara untuk menunjukkan kemesraan mereka kepada istri dari Johanes Brown tersebut. Netra elangnya menatap Lisa yang saat ini terlihat seperti orang kecil yang tak berdaya di hadapannya. “Tu-Tuan Muda Lorenzo, wanita ini … di-dia benar adalah istri Anda?” tanya Lisa yang berusaha mengumpulkan keberaniannya untuk menatap langsung mata Regis. Tatapan tajam pria itu membuat napas L
Read more

Bab 187 - Tawaran dan Penghargaan

“Kenapa kamu tidak menungguku di mobil? Apa kamu tidak apa-apa mengumbarkan hubungan kita tadi di depan orang banyak?” Amora mulai mempertanyakan tindakan Regis setelah mereka berjalan masuk ke dalam gedung sekolah di mana keadaan sudah menjadi sepi karena jam pelajaran sudah dimulai. Regis tersenyum smirk. Ia masih terus melangkah dengan satu tangan memeluk pinggang istrinya seolah ingin menunjukkan jika ia tidak ingin berjauhan dengan wanita itu. “Tadi aku hanya penasaran kenapa kamu lama sekali. Ternyata wanita itu berani menghina istriku. Apa menurutmu aku sebaiknya diam saja kalau melihat istriku ditindas?” Jawaban yang dilontarkan oleh Regis membuat Amora merasa tersentuh. Sejujurnya tadi Amora tidak terlalu berekspektasi pria itu akan berinisiatif memberikan pembelaan untuknya di depan semua orang. Apalagi sampai memperlihatkan kemesraan mereka untuk menunjukkan status Amora sebagai istrinya. “Sepertinya kali ini Lisa tidak akan berani mengataiku lagi,” timpal Amora seraya
Read more

Bab 188 - Kekejaman Dunia Mafia

“Tapi, untuk jelasnya seperti apa, saya tidak bisa mendapatkan data apa pun mengenai pekerjaannya di sana.” Regis tertegun mendengar laporan yang diberikan Beth. Jaringan informasi wanita tua itu cukup luas juga, pikirnya. Akan tetapi, informasi yang didapatkan Beth Jefferson tidak sedetail yang didapatkan Mark. Sebelumnya asistennya itu juga sudah memberikan laporan yang sama kepadanya. Namun, Mark berhasil mendapatkan informasi penting terkait pria dengan pemilik nama Bobby Turner tersebut. Dulunya dia adalah seorang anak buruh kecil yang akhirnya mengadu nasib ke Turki melalui keberangkatan illegal. Tidaklah mudah mencari pekerjaan resmi apabila menjadi seorang imigran gelap seperti Bobby Turner. Mark menemukan jejak informasi terkait pria itu yang akhirnya mengganti namanya menjadi Jay Turner setelah bergabung dengan sebuah organisasi hitam di negara tersebut. Setelah diusut lebih jauh, Mark mendapatkan informasi jika Bobby alias Jay Turner tersebut adalah salah satu bawahan
Read more

Bab 189 - Pesan Tersirat

“Mungkin lama-lama aku akan terbiasa dengan hal seperti ini. Tapi, aku harap kamu bisa memberikan sedikit kode agar jantungku lebih aman,” pinta Amora yang tahu jika ucapannya terdengar konyol.Regis hanya tersenyum miris, lalu mengetikkan sesuatu pada layar ponselnya.“Sejak kapan kamu tahu kalau lukisan itu mencurigakan?” tanya Amora dengan penuh rasa ingin tahu.“Sejak awal dia memintaku untuk bertemu itu sudah sangat mencurigakan,” jawab Regis yang membuat Amora terperangah.“Apa kamu sudah gila? Kamu sudah tahu kalau dia bermasalah dan memiliki niat jahat, tapi kamu malah memenuhi permintaannya?” tanya wanita itu dengan syok.“Nyonya Jefferson juga tidak ingin melakukannya, Amora. Dia hanya terpaksa melakukan hal ini,” ucap Regis yang kembali mengejutkan istrinya.“Bagaimana kamu bisa tahu?” selidik Amora dengan bingung.Regis tersenyum tipis. “Aku bukan mengenal Nyonya Jefferson satu hari ini saja, Amora. Aku tahu kalau dia adalah seseorang yang sangat memiliki perhitungan dalam
Read more

Bab 190 - Tamu Tak Diundang

“Kita sudah sampai, Nyonya.” Elliot Dale membukakan pintu mobilnya untuk Beth Jefferson. Wanita tua itu menatapnya dengan tajam dengan bibir yang mengatup rapat. Tanpa mengatakan apa pun, Beth turun dari mobil tersebut dan melangkah dengan cepat memasuki kediamannya yang megah. Terlihat beberapa pria berseragam di depan pintu masuk rumahnya tersebut, tetapi mereka tidak menyapa ataupun menyambut kedatangannya dengan ramah. Beth masuk semakin dalam hingga akhirnya langkahnya terhenti di tengah ruang keluarga yang kosong. Manik matanya menyalang tajam kepada sosok seorang pria muda yang sedang duduk bersantai di sofanya sambil menikmati segelas vodka yang Beth duga diambil dari gudang penyimpanannya. "Lama sekali. Saya kira Anda sudah lupa jalan pulang," cibir pria muda itu sembari menyesap vodkanya.Beth mengeratkan genggaman tangannya pada tas yang dijinjingnya. Ingin rasanya ia menampar pria pemilik darah Timur Tengah tersebut karena begitu sombong di hadapannya.Akan tetapi, Be
Read more
PREV
1
...
1718192021
...
53
DMCA.com Protection Status