“Katakan padaku, Amora. Kenapa kamu mengabaikanku dan sampai kapan kamu akan bersikap seperti ini?” selidik Regis dengan kedua tangan telah berkacak di pinggang. Amora berdecih sinis. “Jangan berpura-pura bodoh. Kamu tahu pasti kenapa aku mengabaikanmu, bukan?” Kening Regis mengerut. Tentu saja ia tahu, tetapi semua yang dilakukannya adalah demi kebaikan wanita itu. Lalu, apa salahnya jika dirinya tidak memberitahunya?Regis mulai menyadari jika pola pikir seorang wanita sangatlah rumit. Biasanya ia tidak pernah mempedulikan perasaan lawan jenisnya, tetapi ia tidak bisa melakukannya terhadap Amora karena wanita itu cukup istimewa di hatinya.“Aku hanya tidak ingin kamu terlibat lebih jauh, Amora. Bukan sengaja ingin merahasiakannya,” cetus Regis membela dirinya. Berharap wanita itu akan memahami keputusannya tersebut. Akan tetapi, pembelaannya malah menjadi cambukan balik untuknya.“Tapi, sayangnya aku sudah terlibat, Regis. Aku hampir mati tadi!” hardik Amora dengan kesal. Tiba-ti
Read more