All Chapters of Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas: Chapter 141 - Chapter 150

3046 Chapters

Bab 141

Melihat pemandangan ini, sorot mata Elisa berkedip beberapa kali. Dia yang sepertinya mengerti sesuatu pun menyunggingkan senyumannya."Owen, ada beberapa hal yang ingin aku tanyakan padamu, tapi aku nggak tahu kamu nyaman menjawabnya atau tidak," tanya Elisa dengan ambigu."Masalah apa? Bibi Elisa, tanyakan saja," kata Owen sambil tersenyum."Usiamu sepertinya nggak muda lagi. Apa kamu sudah punya pacar?" tanya Elisa dengan sorot mata yang dalam.Hati ibu dan putrinya saling terhubung. Begitu mendengar pertanyaan ini, Emily bisa langsung menebak maksud ibunya. Hal ini langsung membuat wajah Emily menjadi merah dan dia menundukkan kepalanya, tidak berani menatap mata ibunya, apalagi menatap Owen."Nggak ada," jawab Owen sambil menggeleng. Setelah itu, dia tidak berbicara lagi.Meskipun tidak punya pacar, dia baru bercerai. Namun, perceraian bukan hal yang baik dan Elisa tidak menanyakannya. Jadi, Owen tidak banyak bicara."Kamu sangat berbakat, kepribadianmu bagus, juga anak yang baik.
Read more

Bab 142

Di luar pintu, seorang wanita muda dengan paras yang cantik berusia sekitar 26 tahun berjalan mendekat dengan membawa dua pemuda di belakangnya."Kak Catherine, Kak Frans, kenapa kalian kemari?"Emily sangat terkejut.Wanita muda yang ada di hadapannya ini adalah putri dari pamannya. Dia adalah kakak sepupu Emily, Catherine Limandi.Sementara itu, seorang pemuda yang ikut di belakang Catherine adalah kakak ipar Emily, Frans Gial.Ayah Emily telah meninggalkan rumah sejak lama, jadi ibunya yang membesarkan dia dan adiknya dengan susah payah seorang diri.Selama periode ini, paman dan beberapa kerabat lain telah banyak membantu mereka sekeluarga, di antaranya termasuk kakak sepupunya, Catherine.Ditambah lagi, Emily dan Catherine sejak kecil tumbuh besar bersama-sama sehingga hubungan mereka sangat baik.Kali ini, ketika ibunya sakit dan masuk rumah sakit, Emily bahkan meminjam uang sebanyak 20 juta dari Catherine.Entah itu pamannya ataupun kakak sepupunya, Catherine, keduanya selalu me
Read more

Bab 143

Paras Emily sangat menawan, ditambah lagi dia sengaja berdandan saat ini sehingga terlihat segar dan menarik. Emily jauh lebih cantik dari yang Ben bayangkan, bahkan Ben belum pernah bertemu wanita secantik dan polos seperti ini sebelumnya.Saat pertama kali melihat Emily, Ben seketika terpesona dan merasa sangat puas kepada Emily."Tuan Ben, kamu sudah berlebihan." Emily tersenyum dengan sopan dan ekspresinya tampak sedikit malu.Sekarang, dia baru saja lulus dari universitas. Dia merasa bahwa dirinya masih sangat muda sehingga tidak perlu melakukan kencan buta untuk sementara waktu.Akan tetapi, bagaimanapun juga, ini adalah niat baik Catherine. Biasanya, dia hanya perlu sekadar menyapa dan bersikap baik untuk menghargai kakak sepupunya.Akan tetapi, situasi hari ini sedikit spesial. Keluarga mereka sedang mengundang Owen untuk makan bersama sebagai bentuk rasa terima kasih atas kebaikan Owen.Sekarang, Catherine mendadak mengatur kencan buta untuknya. Emily tentu tidak mungkin tidak
Read more

Bab 144

Lantaran Catherine sudah berbicara secara langsung, Elisa pun langsung mengakuinya dengan terang-terangan. Dengan begitu, dia bisa menghindari Elisa untuk terus menjodohkan Emily dan mereka juga tidak perlu merasa canggung."Nggak boleh! Bibi, Owen ini adalah pecundang yang terkenal, selain itu dia juga pria yang pernah bercerai. Gimana mungkin dia pantas untuk Emily? Apa mungkin kalian sudah ditipu sama dia?" Catherine terkejut hingga melongo dan ekspresinya tampak sangat tidak percaya."Apa? Pecundang? Pernah bercerai? Catherine, apa kamu nggak salah?" Elisa sangat terkejut dan menatap ke arah Catherine dengan keheranan. Dia tidak mengerti maksud perkataan Catherine."Aku nggak salah. Bibi, kamu mungkin nggak tahu kalau dia dulunya adalah menantu matrilokal di Keluarga Bastian. Beberapa waktu yang lalu, dia diselingkuhi oleh Lucy dan juga diusir. Mereka bercerai tanpa membagikan harta kekayaan apa pun."Catherine menceritakan situasinya dengan sederhana.Saat ini, dia masih bekerja d
Read more

Bab 145

“Sudahlah, jangan ditutupi lagi! Sebagai sesama pria, memangnya aku nggak ngerti apa yang kamu pikirkan? Asal kamu tahu, pecundang kayak kamu nggak usah mimpi bisa dapatin Emily! Kamu nggak layak untuknya!” cibir Ben.Emily sangat polos dan cantik, mana mungkin ada pria yang tidak tergerak hatinya? Ben tidak percaya Owen tidak menaruh perasaan pada Emily. Dia harus mencari cara untuk menyingkirkan Owen.“Kamu benar, aku mungkin memang nggak layak untuknya, tapi kamu lebih nggak layak lagi!” ujar Owen. Kesombongan Ben sudah membuatnya marah.“Hei, memangnya kamu itu siapa? Beraninya kamu bicara kayak gitu sama aku! Sudah bosan hidup, ya!” ucap Ben dengan murka sambil memelototi Owen.Jika bukan karena ingin meninggalkan kesan yang baik untuk Emily, dia pasti sudah memberi pelajaran pada Owen sekarang juga.“Owen, diam! Memangnya pecundang kayak kamu sebanding sama Tuan Ben? Baik dari segi apa pun, dia jauh lebih hebat dari kamu!” bentak Catherine. Kemudian, dia buru-buru berkata pada El
Read more

Bab 146

Seiring dengan tawa mengejek itu, Billy berjalan mendekat bersama sekitar 7-8 orang pria kekar yang juga terlihat garang.Pemimpin sekelompok pria itu adalah seorang pemuda berusia sekitar awal 30 tahun. Dari lengan hingga lehernya dipenuhi dengan tato. Dia terlihat sangat garang dan berkarakter kejam, tipikal orang yang sebaiknya tidak disinggung. Dia adalah kakak sepupu Billy yang bernama Satya Julianto.“Billy, buat apa kamu datang kemari?”Begitu melihat kedatangan orang-orang ini, ekspresi Emily, Elisa, dan Edo langsung berubah. Bahkan Catherine dan Frans juga ketakutan setelah melihat jumlah orang dan aura kejam yang dipancarkan mereka.“Menurutmu? Tentu saja aku mau balas dendam sama Owen. Kalau nggak, buat apa aku datang?” jawab Billy sambil tersenyum dingin.“Billy, kita sudah jadi tetangga begitu lama. Ka ... kamu mau apa?” tanya Elisa dengan suara berat. Ekspresinya sangat suram.“Tante Elisa, aku jujur saja deh sama kamu. Soal aku dipecat dari rumah sakit, biarpun Owen itu
Read more

Bab 147

Satya mengangguk, ekspresinya terlihat menjadi lebih serius.“Kalau kalian sudah pernah dengar soal reputasi ayahku, cepat pergi!”Ben mendengus dingin, sikapnya sangat mengintimidasi.“Kak, ini ....”Billy langsung marah, tetapi tidak tahu harus berbuat apa. Awalnya, dia sudah merencanakan semuanya dengan baik. Namun, dia tidak menyangka Ben akan tiba-tiba muncul. Apalagi ayahnya juga termasuk berpengaruh dan tidak bisa disinggung seenaknya. Namun, Billy juga tidak rela apabila harus pergi begitu saja.“Tuan Ben memang jauh lebih hebat daripada pecundang itu!”Setelah melihat situasi ini, Catherine langsung gembira. Dia mengacungkan jempol pada Ben dan makin merendahkan Owen.“Benar, untung ada Tuan Ben ....”Elisa, Emily, dan yang lainnya juga menjadi lebih bersemangat. Mereka menatap Ben dengan tatapan penuh terima kasih.Satya dan kelompoknya terlihat garang dan kejam, Emily sekeluarga tidak mungkin bisa menghadapi mereka. Jadi, mereka hanya bisa menaruh harapan pada Ben.Begitu me
Read more

Bab 148

“Tapi, kalau kamu masih mau sok hebat, aku bakal duluan menghabisimu!”Satya menatap Ben dengan dingin. Secercah niat membunuh melintasi matanya. Tatapan ini terlihat sangat mengerikan hingga membuat Ben gemetar ketakutan.Ben tahu bahwa Satya adalah orang yang berkecimpung dalam dunia mafia dan berani melakukan apa saja. Satya bukan sedang menggertak dirinya.“Bagus ... bagus sekali! Aku nggak bakal lupakan tamparan ini. Kita lihat saja nanti!”Ben sudah ketakutan, tetapi masih memaksakan diri untuk mengucapkan ancaman itu. Kemudian, dia pun berdiri di samping dengan menyedihkan. Dia sudah tidak punya keberanian untuk melawan Satya.Perubahan situasinya sangat cepat, hati Emily dan yang lainnya langsung tenggelam. Secercah harapan yang baru tumbuh dalam hati mereka sudah langsung pupus.“Tuan Ben, jangan pergi. Kamu nggak boleh mengabaikan Emily sekeluarga ....”Catherine sudah panik. Dia pun menarik lengan Ben.“Aku tahu, aku nggak bakal mengabaikan mereka ....”Ben sengaja mengecilk
Read more

Bab 149

“Owen, dasar pecundang! Mereka datang karena kamu! Tapi kamu malah begitu pengecut dan cuma bisa bersembunyi. Apa kamu masih seorang pria!” bentak Catherine. Dia merasa Owen yang sudah menyusahkan Elisa sekeluarga. Jadi, dia sangat membenci Owen.“Aku nggak sembunyi kok. Tadi aku sudah mau maju, tapi apa boleh buat direbut orang lain duluan.”Owen tersenyum masam. Dia akhirnya maju juga. Awalnya, dia mengira Ben bisa menyelesaikan masalah ini tanpa harus menumpahkan darah. Jadi, dia tidak ingin merebut jasa Ben.Namun, siapa sangka Ben begitu tidak berguna. Selain itu, Ben akhirnya juga menjadi pengecut yang dibilang Catherine. Owen juga sangat tidak berdaya.Kemudian, Owen menyingkirkan kekesalannya. Dia menatap Billy, lalu berkata dengan dingin, “Billy, aku yang timbulin masalahmu itu, jangan menyulitkan Emily sekeluarga. Kalau punya nyali, hadapi saja aku!”Setelah mendengar ucapan Owen, Elisa langsung buru-buru berkata, “Owen, ini bukan salahmu. Kamu bisa menyinggung Billy demi men
Read more

Bab 150

Emily masih agak khawatir. Bagaimanapun, petugas keamanan di perusahaan adalah orang biasa dan tidak sebanding dengan preman ganas yang ada di depannya. Dulu, saat Owen dikepung oleh beberapa petugas keamanan biasa ini, dia sudah berada dalam situasi yang berbahaya bahkan mengalami beberapa luka. Tampaknya tidak realistis jika ingin melawan Satya dan beberapa anak buahnya yang garang."Nggak ada tapi-tapian! Tenang saja, mereka hanya beberapa manusia busuk dan aku nggak menganggap mereka serius!" kata Owen sambil tersenyum arogan."Nak, kamu sebut kami apa? Manusia busuk? Kamu cari mati, ya?" Satya dan yang lainnya menjadi sangat marah. Satu demi satu dari mereka memandang Owen dengan sorot mata yang dingin."Memangnya kenapa kalau aku menyebut kalian manusia busuk? Kalian adalah sampah. Di mataku, manusia busuk pun nggak sebanding!" balas Owen sambil memandang orang-orang ini dengan jijik."Sialan! Benar-benar cari mati!" Amarah Satya meledak. Dia pun mengangkat tangannya dan menampar
Read more
PREV
1
...
1314151617
...
305
DMCA.com Protection Status