“Sudahlah, jangan ditutupi lagi! Sebagai sesama pria, memangnya aku nggak ngerti apa yang kamu pikirkan? Asal kamu tahu, pecundang kayak kamu nggak usah mimpi bisa dapatin Emily! Kamu nggak layak untuknya!” cibir Ben.Emily sangat polos dan cantik, mana mungkin ada pria yang tidak tergerak hatinya? Ben tidak percaya Owen tidak menaruh perasaan pada Emily. Dia harus mencari cara untuk menyingkirkan Owen.“Kamu benar, aku mungkin memang nggak layak untuknya, tapi kamu lebih nggak layak lagi!” ujar Owen. Kesombongan Ben sudah membuatnya marah.“Hei, memangnya kamu itu siapa? Beraninya kamu bicara kayak gitu sama aku! Sudah bosan hidup, ya!” ucap Ben dengan murka sambil memelototi Owen.Jika bukan karena ingin meninggalkan kesan yang baik untuk Emily, dia pasti sudah memberi pelajaran pada Owen sekarang juga.“Owen, diam! Memangnya pecundang kayak kamu sebanding sama Tuan Ben? Baik dari segi apa pun, dia jauh lebih hebat dari kamu!” bentak Catherine. Kemudian, dia buru-buru berkata pada El
Seiring dengan tawa mengejek itu, Billy berjalan mendekat bersama sekitar 7-8 orang pria kekar yang juga terlihat garang.Pemimpin sekelompok pria itu adalah seorang pemuda berusia sekitar awal 30 tahun. Dari lengan hingga lehernya dipenuhi dengan tato. Dia terlihat sangat garang dan berkarakter kejam, tipikal orang yang sebaiknya tidak disinggung. Dia adalah kakak sepupu Billy yang bernama Satya Julianto.“Billy, buat apa kamu datang kemari?”Begitu melihat kedatangan orang-orang ini, ekspresi Emily, Elisa, dan Edo langsung berubah. Bahkan Catherine dan Frans juga ketakutan setelah melihat jumlah orang dan aura kejam yang dipancarkan mereka.“Menurutmu? Tentu saja aku mau balas dendam sama Owen. Kalau nggak, buat apa aku datang?” jawab Billy sambil tersenyum dingin.“Billy, kita sudah jadi tetangga begitu lama. Ka ... kamu mau apa?” tanya Elisa dengan suara berat. Ekspresinya sangat suram.“Tante Elisa, aku jujur saja deh sama kamu. Soal aku dipecat dari rumah sakit, biarpun Owen itu
Satya mengangguk, ekspresinya terlihat menjadi lebih serius.“Kalau kalian sudah pernah dengar soal reputasi ayahku, cepat pergi!”Ben mendengus dingin, sikapnya sangat mengintimidasi.“Kak, ini ....”Billy langsung marah, tetapi tidak tahu harus berbuat apa. Awalnya, dia sudah merencanakan semuanya dengan baik. Namun, dia tidak menyangka Ben akan tiba-tiba muncul. Apalagi ayahnya juga termasuk berpengaruh dan tidak bisa disinggung seenaknya. Namun, Billy juga tidak rela apabila harus pergi begitu saja.“Tuan Ben memang jauh lebih hebat daripada pecundang itu!”Setelah melihat situasi ini, Catherine langsung gembira. Dia mengacungkan jempol pada Ben dan makin merendahkan Owen.“Benar, untung ada Tuan Ben ....”Elisa, Emily, dan yang lainnya juga menjadi lebih bersemangat. Mereka menatap Ben dengan tatapan penuh terima kasih.Satya dan kelompoknya terlihat garang dan kejam, Emily sekeluarga tidak mungkin bisa menghadapi mereka. Jadi, mereka hanya bisa menaruh harapan pada Ben.Begitu me
“Tapi, kalau kamu masih mau sok hebat, aku bakal duluan menghabisimu!”Satya menatap Ben dengan dingin. Secercah niat membunuh melintasi matanya. Tatapan ini terlihat sangat mengerikan hingga membuat Ben gemetar ketakutan.Ben tahu bahwa Satya adalah orang yang berkecimpung dalam dunia mafia dan berani melakukan apa saja. Satya bukan sedang menggertak dirinya.“Bagus ... bagus sekali! Aku nggak bakal lupakan tamparan ini. Kita lihat saja nanti!”Ben sudah ketakutan, tetapi masih memaksakan diri untuk mengucapkan ancaman itu. Kemudian, dia pun berdiri di samping dengan menyedihkan. Dia sudah tidak punya keberanian untuk melawan Satya.Perubahan situasinya sangat cepat, hati Emily dan yang lainnya langsung tenggelam. Secercah harapan yang baru tumbuh dalam hati mereka sudah langsung pupus.“Tuan Ben, jangan pergi. Kamu nggak boleh mengabaikan Emily sekeluarga ....”Catherine sudah panik. Dia pun menarik lengan Ben.“Aku tahu, aku nggak bakal mengabaikan mereka ....”Ben sengaja mengecilk
“Owen, dasar pecundang! Mereka datang karena kamu! Tapi kamu malah begitu pengecut dan cuma bisa bersembunyi. Apa kamu masih seorang pria!” bentak Catherine. Dia merasa Owen yang sudah menyusahkan Elisa sekeluarga. Jadi, dia sangat membenci Owen.“Aku nggak sembunyi kok. Tadi aku sudah mau maju, tapi apa boleh buat direbut orang lain duluan.”Owen tersenyum masam. Dia akhirnya maju juga. Awalnya, dia mengira Ben bisa menyelesaikan masalah ini tanpa harus menumpahkan darah. Jadi, dia tidak ingin merebut jasa Ben.Namun, siapa sangka Ben begitu tidak berguna. Selain itu, Ben akhirnya juga menjadi pengecut yang dibilang Catherine. Owen juga sangat tidak berdaya.Kemudian, Owen menyingkirkan kekesalannya. Dia menatap Billy, lalu berkata dengan dingin, “Billy, aku yang timbulin masalahmu itu, jangan menyulitkan Emily sekeluarga. Kalau punya nyali, hadapi saja aku!”Setelah mendengar ucapan Owen, Elisa langsung buru-buru berkata, “Owen, ini bukan salahmu. Kamu bisa menyinggung Billy demi men
Emily masih agak khawatir. Bagaimanapun, petugas keamanan di perusahaan adalah orang biasa dan tidak sebanding dengan preman ganas yang ada di depannya. Dulu, saat Owen dikepung oleh beberapa petugas keamanan biasa ini, dia sudah berada dalam situasi yang berbahaya bahkan mengalami beberapa luka. Tampaknya tidak realistis jika ingin melawan Satya dan beberapa anak buahnya yang garang."Nggak ada tapi-tapian! Tenang saja, mereka hanya beberapa manusia busuk dan aku nggak menganggap mereka serius!" kata Owen sambil tersenyum arogan."Nak, kamu sebut kami apa? Manusia busuk? Kamu cari mati, ya?" Satya dan yang lainnya menjadi sangat marah. Satu demi satu dari mereka memandang Owen dengan sorot mata yang dingin."Memangnya kenapa kalau aku menyebut kalian manusia busuk? Kalian adalah sampah. Di mataku, manusia busuk pun nggak sebanding!" balas Owen sambil memandang orang-orang ini dengan jijik."Sialan! Benar-benar cari mati!" Amarah Satya meledak. Dia pun mengangkat tangannya dan menampar
Tidak ada seorang pun yang menyangka bahwa Owen bisa mengalahkan delapan atau sembilan preman ganas seorang diri. Selain itu, Owen juga tidak terluka sedikit pun, bukankah ini terlalu luar biasa?Terutama Billy, raut wajahnya penuh dengan keterkejutan. Dia bahkan mengusap matanya karena tidak bisa memercayai apa yang telah dilihatnya. Billy tahu bahwa Owen dan Emily adalah rekan satu perusahaan, hanya saja dia tidak menyangka bahwa Owen yang hanya pekerja biasa ternyata memiliki kemampuan bela diri yang sangat hebat. Hal ini tentu sangat mengejutkannya!Seluruh orang yang berada di sana sontak terdiam dan suasana menjadi sunyi. Bahkan, suara jarum yang jatuh pun bisa terdengar saking sunyinya."Hebat ... hebat sekali!" seru Emily.Dia adalah orang pertama yang bereaksi dan matanya yang indah bersinar terang. Pertunjukan Owen barusan sangat keren dan memesona. Itu yang membuat Emily memandang Owen dengan penuh kekaguman."Benar. Owen hebat sekali!" Elisa dan Edo tampak sangat terkejut,
Satya sangat marah dan ekspresinya sangat galak."Oh ya? Kalau begitu, aku akan memberimu waktu setengah jam. Panggil saja orang-orangmu. Aku mau lihat seberapa hebatnya kamu!" kata Owen sambil tersenyum dingin.Sekarang ini adalah zaman masyarakat yang dilindungi oleh hukum. Meskipun Owen sudah mengalahkan Satya beserta anak buahnya, dia tetap tidak bisa berbuat apa-apa kepada mereka. Palingan hanya bisa memberi pelajaran dan memberikan sedikit hukuman.Namun, Satya adalah jenis orang yang memberontak. Jika merasa kesal karena ini, dia pasti akan membalas dendam atau menyulitkan Emily beserta keluarganya. Pada saat itu, konsekuensinya tidak dapat dibayangkan!Owen memang memiliki kemampuan bela diri yang luar biasa dan dia tidak perlu takut akan rencana balas dendamnya Satya. Namun, Emily dan keluarganya hanyalah orang biasa. Mana bisa mereka menanggung dendam Satya dan lainnya?Jadi, solusi terbaik saat ini adalah membiarkan Satya mengerahkan kekuatan terbesarnya dan Owen akan berusa