All Chapters of Kebangkitan Kembali Sang Legenda Perang: Chapter 31 - Chapter 40

138 Chapters

Dongeng Melegenda

“Bagaimana kalau aku menolaknya?”Songrui tersenyum santai.“Jangan menguji kesabaranku, Xiongrui!”Donghai melotot!Sebaliknya Songrui memasang wajah santai—tak peduli dengan ancaman itu.“Aku tahu Tuan Donghai orang yang pintar.”“Tapi menambah musuh akan semakin mempersulitmu!”“Tak akanku biarkan kau mencapai tujuan jika terjadi apa-apa pada kedua kakakku?!”Lama kedua lelaki itu saling menatap dalam diam.Hingga akhirnya Donghai berdiri dan memaksakan senyum di wajahnya.“Baik!”“Aku akan menulis kembali sesuai dengan keinginanmu, Xiongrui!”Sambil mengulurkan tangan ke samping—ke arah pintu Donghai berucap, “silakan!”Songrui keluar dari dalam ruangan diantar Donghai sampai ke depan pintu.Meski permintaannya telah disetujui oleh Donghai, tapi Songrui masih sedikit khawatir sebab dengan adanya kontrak tak menutup kemungkinan mereka akan terlibat selamanya dengan Donghai.Songrui mendiskusikan hal itu bersama dengan kedua murid.“Aku setuju!”Tak menyangka Haoyun dan murid pertam
last updateLast Updated : 2023-06-06
Read more

Dibawa Ke Kantor Keamanan

Kedua pendekar mulai menyerang.Mau tak mau Songrui terpaksa harus meladeni kedua lelaki itu.Pertengkaran di tengah kota membuat kegaduhan.Banyak barang dagangan yang hancur!Orang-orang di sekitar ada yang melarikan diri karena takut terkena imbas. Ada yang menonton dan menjadi tim penyorak kedua belah pihak.“Matilah kau!”Songrui terenyak ke belakang saat mencoba menahan serangan dari kedua pendekar.Namun ia berhasil menyeimbangkan kembali tubuhnya dan berdiri tegak.“Baik!”“Karena kalian yang memaksaku, maka!”!!!WOSH!Pedang pusaka muncul.“Aku akan menerima tantangan kalian!”Ia menghunuskan pedang ke depan.“Ha ha ha!”Sayangnya kedua pendekar malah tertawa meremehkan pedang kayu yang Songrui gunakan untuk melawan mereka.“Dasar Bodoh!”“Kau ingin melawan kami dengan mainan anak kecil seperti itu?”“Baik!” Kedua pendekar bersiap menghunuskan pedang.“Kami temani kau bermain!”SWUSH!Pertarungan dilanjutkan kembali.Songrui berusaha mengelak dari layangan pedang berkali-kal
last updateLast Updated : 2023-06-07
Read more

Peringatan Dari Donghai

PROK!PROK!PROK!“Ternyata seperti ini cara penyelesaian yang bisa diberikan oleh Tuan kepala keamanan kota?”Donghai muncul di depan anak tangga. Ia menaiki anak tangga diikuti oleh banyak pengawal.“Semua orang bisa melihat kalau Xiongrui diperlakukan dengan tidak adil.”“Bagaimana kalau hal ini tersebar keluar dan merugikan nama baik Tuan?”“Tidak bisa!” sela Tuan dari kedua pendekar.“Keputusan sudah dibuat, kau tak bisa menentangnya!”Donghai menoleh ke samping.Dengan santai ia berucap, “tutup mulutmu sebelum kusumpal dengan uang!”“Kau tidak memiliki hak untuk bicara!”Kepala keamanan terlihat gugup. Kedua lelaki yang saling berargumen membuatnya bingung harus memihak kepada siapa.“Em, Tuan Donghai, aku tidak tahu kalau pendekar Xiongrui adalah kenalanmu.” Ia dengan cepat menginstruksikan kedua pengawal melepaskan Songrui.Dengan begitu kepala keamanan memutuskan kembali kalau perkelahian antara Songrui dan kedua pendekar hanya sebatas uji kemampuan saja.“Aku tidak terima!”
last updateLast Updated : 2023-06-08
Read more

Mata-mata Dalam Kediaman

Songrui menoleh ke arah Donghai. Keduanya seperti sedang berkomunikasi lewat pandangan mata. Tiba-tiba petugas keamanan mengarahkan telunjuk ke arah Songrui. “Tangkap dia!” Tiga anggota petugas keamanan bergegas melaksanakan perintah itu, tapi sebelum mereka berhasil mendekati Songrui pengawal Donghai menghadang cepat dengan pedangnya. “Jadi kalian mencurigai Xiongrui karena dia adalah orang terakhir yang berselisih dengan korban?” Pertanyaan Donghai tak dijawab. Petugas keamanan menyodorkan ke depan benda yang dipegang agar bisa dilihat oleh semua orang. “I-itu!” Murid pertama merespon cepat seolah mengenali benda yang ada di tangan petugas keamanan. Ia meraba bagian tubuhnya—memeriksa sesuatu yang akhirnya tidak ditemukan. Hal ini membuat Songrui sontak berbalik dan memperhatikan murid pertama yang kebingungan. Menyadari ada jebakan dalam kasus kematian itu, Songrui semakin cemas jika sesuatu terjadi pada murid pertama. “Kau ingin menangkapku hanya dengan mengandalkan kant
last updateLast Updated : 2023-06-10
Read more

Menginterogasi Bukan Mengeksekusi

BEDUG! Kedua lutut sang pelayan terbentur keras di atas lantai! “A-ampuni nyawaku, Tuan!” Tubuh pelayan perempuan bergetar ketakutan. Ia menjelaskan bahwa surat ijinnya menghilang. Songrui membuang pandangan, mengabaikan wanita itu. Ia berjalan mendekati barisan para penjaga gerbang. “Siapa yang saat itu membiarkan wanita ini keluar?” Enam orang penjaga gerbang saling menatap satu sama lain hingga kedua lelaki di antara mereka mengaku. “Tuan, saat itu aku ke toilet karena perutku mulas. Aku tak tahu jika temanku yang mengijinkan pelayan itu keluar.” Ekspresi pengawal satunya mulai berubah. Ia menatap lama pelayan wanita yang masih berlutut di lantai. “Aku tidak menyangka kau ternyata membohongiku!” Pengawal memasang wajah kecewa. Ia menjelaskan saat itu pelayan wanita memang tidak membawa surat ijin, tapi karena hubungan perasaan terpaksa dia membiarkan sang wanita keluar meski tanpa surat ijin. “Itu tidak benar!” “Tuan, dia berbohong! Jelas-jelas aku memberikan surat ijin
last updateLast Updated : 2023-06-10
Read more

Mata-mata Di Dalam Kediaman

Kereta Donghai berangkat menuju ke kantor keamanan kota. Setibanya di sana, mereka disambut oleh kepala keamanan.Ia memberitahukan bahwa hasil penyelidikan tim forensik membenarkan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban serta ada sedikit racun di bagian dalam hidungnya, yang kemungkinan digunakan untuk melumpuhkan kemampuan korban. Seperti yang diketahui bahwa murid pertama adalah orang yang ahli dengan ramuan-ramuan. Apalagi kantung dompet yang ditemukan bersama korban adalah bukti kuat. “Beri kami waktu untuk membuktikan kalau Kakak pertamaku tidak bersalah!” “Sayangnya kalian hanya punya waktu malam ini!” “Besok adalah hari pengadilan dan penjatuhan hukumannya!” “Besok?!”Donghai melotot. “Kalian ini sengaja yah?! Bagaimana bisa kami mengumpulkan buktinya?!”Songrui mencoba menenangkan Donghai. Ia meminta kepala keamanan mengijinkannya untuk menemui murid pertama. Meski diawal Son
last updateLast Updated : 2023-06-13
Read more

Saksi Mata Dan Pelaku

Rencana yang tersusun berhasil. Malam ini semuanya berjalan dengan lancar.Pelayan wanita diberikan kesempatan untuk menebus kesalahannya dengan memberikan kesaksian pada besok hari dimana murid pertama diadili.Halaman pengeksekusian dikelilingi oleh banyak orang. Termasuk para pendekar yang akan mengikuti turnamen juga tak mau ketinggalan hal menghebohkan ini.Dari jauh dilihatnya murid pertama duduk bertekuk lutut di hadapan kepala keamanan dan tuan Luo Jun—tuan dari pendekar yang telah meninggal.Songrui semakin mempercepat langkah ketika telinganya mendengar kalimat desakkan yang ditujukan pada murid pertama.“Aku punya bukti!”Ia menaiki panggung pengeksekusi. Berdiri di samping murid pertama.“Cih!”Luo Jun memandang remeh melihat ke arah Songrui.“Pendekar Xiongrui, bukti yang didapatkan di tubuh pendekarku adalah bukti yang mutlak!”“Sepertinya Tuan Luo Jun terburu-buru ingin menetapkan Kakak pertamaku sebagai tersangka.”“Kenapa? Apa kau takut pada buktiku?”TAK!“Hentikan!”
last updateLast Updated : 2023-06-17
Read more

Perburuan

Meski bukti di depan mata telah ada, tetap saja Luo Jun mampu mengubah situasi menjadi terbalik dengan memanfaatkan bukti. “Ini jelas bukan emas milikku!” Luo Jun mengambil satu emas dari peti dan memberikannya pada kepala keamanan untuk diperiksa. Tak lupa ia juga menunjukkan emas asli miliknya sebagai perbandingan. Selesai diperiksa, emas transaksi itu bukan milik Luo Jun. Dengan bukti ini, tersangka utama telah diputuskan. Lelaki yang dibawa Songrui sebagai saksi menjadi tersangka pembunuhan. Sedangkan murid pertama dibebaskan dari hukuman. “Tunggu!” Luo Jun menjeda cepat! Ia menghadang di depan Songrui dengan salah satu tangannya. “Masalah memang sudah selesai, tapi aku masih keberatan karena saksi yang dibawa pendekar Xiongrui telah mencemari nama baikku!” Songrui yang sejak tadi berpura-pura percaya dengan trik Luo Jun akhirnya mengambil tindakan. Ia melangkah ke depan lalu mendekatkan wajahnya ke samping wajah Luo Jun. “Tujuanku hanya untuk membebaskan Kakak pertamaku!
last updateLast Updated : 2023-06-19
Read more

Pembunuh Misterius Dalam Perburuan

Dalam perburuan kali ini banyak pendekar yang tereliminasi dalam waktu yang singkat. Beberapa di antara mereka memilih bersembunyi dan menunggu waktu perburuan habis. Namun ada banyak pihak justru menggunakan kesempatan berburu ini untuk menyingkirkan lawan yang nantinya akan mereka hadapi di babak berikut. WUSH!! ARGH! Kegaduhan terdengar tak jauh dari jarak Songrui dan lainnya berada. Penasaran dengan hal itu, mereka bertiga bergegas ke arah dari mana datangnya suara itu. “Kenapa begini?” “Ssst!” Songrui segera memperingatkan Haoyun untuk diam. Dari balik pepohonan mereka bertiga menyaksikan tiga orang misterius bertarung dengan pendekar yang mengikuti turnamen. BEDUG! BUKH! Melihat adegan itu terpikirkan oleh Songrui bahwa ada orang tertentu yang sengaja ingin mengurangi lawan di babak berikut. ARKH! Mata Songrui membulat besar! Melihat salah satu pendekar meninggal akibat pertarungan itu. Ia hendak menolong, tapi sesuatu hal yang disaksikan oleh matanya membuat niat
last updateLast Updated : 2023-06-21
Read more

Babak Terakhir Turnamen

Kesempatan ini digunakan kedua pendekar untuk lanjut menyerang. Salah satu diantara mereka menyerang secara terpisah. Awalnya Songrui sedikit khawatir dengan Hongrui, namun tak menyangka kemampuan Haoyun kini tidak bisa diremehkan! “Jangan khawatirkan aku, Adik Xiongrui!” “Kakakmu ini bukanlah orang yang bisa diremehkan!” Seru Haoyun dengan suara lantang. Pendekar yang menyerang Haoyun sama sekali tidak dapat menyentuh tubuhnya. Ia sangat lihai menghindari serangan musuh. Kekhawatiran Songrui pun menghilang. Ia bisa fokus pada lawan di depan yang sejak tadi menyerang tak henti. Waktu telah lama berlalu, tapi kedua lawan masih belum menunjukkan tanda-tanda kekalahan. “Sudah cukup main-mainnya!” Kesal karena Songrui dan Haoyun tidak bisa dikalahkan meski telah terluka, kedua pendekar menelan cepat pil ke dalam mulut serta melanjutkan ritual penyerapan di dalam tubuh. Energi kedua pendekar pulih dengan cepat. Bahkan kekuatan mereka bertambah dua kali lipat. “HIAT!” WUSH! Peda
last updateLast Updated : 2023-06-22
Read more
PREV
123456
...
14
DMCA.com Protection Status