Hati Anne bagai tercabik-cabik mendengar keluhan Mama yang sama persis dengan apa yang ia rasakan sekarang. Namun sekali lagi, ia belum yakin bisa mengatakan semuanya dengan gamblang. Mengingat masih banyak hal yang belum dipastikan kebenarannya.Sampai kemudian, ia mengulas senyum dan mengusap lengan Mama sebelum memeluknya. “Ma, jangan berpikiran macam-macam gitu, ah,” bisiknya tenang. “Anne itu baik-baik aja, kalaupun Ibu pergi sama Mara ya nggak pa-pa. Toh, aku sebagai menantu memang jarang ada waktu buat nemenin Ibu belanja.”“Mbak ….” Suara Mama parau.Anne menelan ludah kepayahan. “Mama tahu sendiri, kan, sekarang aku sibuknya ngalahin Papa dan Mama?” Ia mengendurkan pelukan dan menatap Mama lurus. “Aku lagi mencoba hal yang sebelumnya aku tinggalkan. Berdiri dengan kedua kakiku sendiri pasti jauh lebih penting daripada memikirkan kemungkinan buruk di masa depan. Begitu, kan, yang selalu Mama ajarkan?”Sebagai ibu, Tira memang kerap memberikan wejangan pada putri sulungnya untu
Last Updated : 2023-10-17 Read more