Sudah banyak orang yang menahannya. Bahkan sekarang kaki dan tangan dicengkeram kuat-kuat. Pramam mengerang, berteriak sejadinya hingga membuat banyak orang menontonnya ngeri. Ia mana peduli, yang diinginkannya hanya bertemu direktur utama rumah sakit.“Jangan buat keributan di sini, Pak! Atau Bapak bisa kami laporkan ke polisi!”Peringatan dan ancaman terus merujuk padanya. Satuan keamanan pun turun langsung dan hampir membuatnya babak belur kalau mulutnya tak segera dibungkam.“Saya hanya ingin bertemu Varen! Di mana dia, di mana atasan kalian itu, hah?”“Gue di sini, lo masih belum capek cari ribut di rumah sakit?” Varen muncul di hadapan Pramam, mengulas senyum dengan santainya. Sebelah tangan pun terlihat masuk ke saku celana. “Bawa orang ini ke ruangan saya,” titahnya pada petugas.Beberapa orang yang memegangi Pramam sontak bingung. Mereka heran pada keputusan atasannya, tapi perintah itu tetap dijalankan tanpa melempar tanya atau protes.Tiba di ruang kerja Varen, Pramam akhir
Last Updated : 2023-11-16 Read more