“Aku nggak tahu harus ngomong apa ke kamu selain ucapan terima kasih. Karena rasanya itu nggak cukup.” Anne membasahi bibir ketika di tangan sudah ada kontak pengacara kondang yang akan membantunya nanti.Varen mengulas senyum, tangannya menggapai puncak kepala Anne pelan. Lalu membelainya begitu lembut, bahkan jemari panjang itu sesekali menyelipkan helaian rambut Anne yang beterbangan dibawa angin. Tak ada penolakan yang terjadi, tapi debaran dalam dada masih terasa jelas.“Itu udah cukup bagiku, Ann,” bisiknya. “Aku, kan, sempat bilang kalau apa pun itu, kapan pun kamu butuh bantuan, aku siap membantu.”Anne menganggut paham. Ia meraih gelas berisi lemon tea dan meminumnya menggunakan sedotan. Sesekali tangannya mengusap lengan, mengingat pakaian yang dikenakannya hanya sebatas blouse tipis. Tak akan bisa menghalau angin sepoi-sepoi yang menerpa kulitnya sekarang.“Kita pindah ke ruang VIP yang lain, kamu keberatan?”Anne mengalihkan pandangan, menatap Varen yang sejak tadi rupanya
Terakhir Diperbarui : 2023-10-02 Baca selengkapnya