Talak bab 134"Panas banget." Aksa menelungkupkan kepala di setir mobilnya. Rani tertawa melihat ulah, pria tampan, kaya dan pujaan banyak wanita. Lemes hanya gara-gara kena sinar matahari siang selama sepuluh menit."Malu sama gayamu, Sean. Menaklukan banyak wanita bisa, menaklukan matahari saja kau lemas," sindir Rani. "Untung ponselmu itu masih hidup, jadi bisa aku hubungi, kalau tidak kau pasti mati mencarinya. Selain nomor rekan bisnismu, pasti banyak juga nomor wanitamu," ejek Rani lagi."Sayang, kepalaku ini pusing dan terasa mau pingsan. Yakin masih mau membuatku kesal?" tanya Sean pelan. "Terserah, sini biar aku yang bawa mobilnya. Kita balik ke mansion biar kau bisa tiduran." Rani bersiap untuk turun, tapi Sean mencekal lengannya. "Mimpi, siapa juga yang mau balik." Sean mengunci mobil lalu melaju pergi. Rani mengomel panjang, karena Sean berkeras untuk membawanya pergi."Pelan-pelan, aku gak mau kejadian empat tahun yang lalu terulang lagi, Sean." Rani meminta karena merasa
Read more