Semua Bab Talak Di Hari Kematian Putriku.: Bab 111 - Bab 120

203 Bab

Sang Dalang.

Talak bab 111 "Bagus, akhirnya dia mampus juga. Awalnya aku ingin, melihatnya hancur karena di usir suaminya. Siapa sangka nasibnya terlalu tragis, mati tanpa meninggalkan jasadnya." Bianca tertawa terbahak-bahak. Tanpa menyadari beberapa orang. Menatapnya dari tempat tersembunyi. "Kerja yang bagus, Rexy. Aku akan melimpahi dirimu, dengan banyak uang, setelah aku kembali bersama Sean." Bianca mengakhiri percakapannya di telepon. Dia hanya menyebut nama, tapi tak menyebutkan apa yang orang itu lakukan. hingga membuatnya senang. "Kita pergi. Aku rasa kita tidak akan, mendapatkan informasi lain hari ini. Kita temui Miko dan melihat penyesalan sahabatnya." Kedua pria itu keluar dari persembunyiannya. Mereka melangkah bersama, menuju ruangan Sean di rawat."Bagaimana keadaanmu? Masih bernapas? Kalau begitu bagus. aku rasa ini akan lebih baik, daripada kau mati dengan mudah, sedangkan istrimu sudah sangat menderita karena ulahmu." Wendi menatap Sean, yang duduk termenung di kamar rumah
Baca selengkapnya

Mencumbu Bayanganmu.

Talak Bab 112. Empat bulan sudah terlewati, sejak kecelakaan yang menimpa Rani. Sean dan Miko tak melanjutkan pencarian, karena memang tak ada yang bisa dilakukan lagi. Mereka berharap Rani masih hidup, walau peluang itu sangat kecil. Petugas bilang ada ceceran darah, tapi sudah banyak tersiram air. Tak jelas itu darah manusia, atau darah hewan.Hanya saja sebuah hasil penyelidikan. Polisi mengatakan, penyebab kecelakaan itu adalah ledakan bom. Ada yang berencana membunuh mereka, entah itu Sean atau mungkin juga Rani.Mobil itu milik Sean, jadi polisi menyimpulkan target pembunuhan itu Sean. Karena Rani yang membawanya hari itu, maka dia yang menjadi korbannya. "Cek CCTV rumah sakit!"Tiba-tiba Sean berteriak. Setelah empat bulan dia menutup mulutnya, kini dia seolah kembali hidup seperti dulu. Kabar penyebab kecelakaan itu menyadarkannya, kalau ada dendam yang harus dia balaskan."Berhenti, sudah cukup. Tidak usah mencaritahu lagi, Rani sudah tenang di alamnya, tak perlu mengungkitn
Baca selengkapnya

Aku Merindukannya.

Talak bab 113 Sean mengangkat kepalanya. Dia melihat Miko tersenyum, membawa sesuatu di tangannya. "Aku dengar kau kembali ke mansion. Jadi aku datang membawa pisang goreng. biasanya kita suka memakannya, saat sedang santai begini. Cepat berdiri. Buatkan dua teh manis, atau kopi juga boleh." Sean mengikuti saja. Saat Miko menarik tangannya, menuju ke ruang makan. "Rani belum pulang, dia pasti sedang bersama wendi. Mereka kalau sudah kumpul. Pasti melupakanku." Miko menatap Sean yang tengah membuat kopi. Kalau orang yang tak tau, pasti mengira dia sehat dan baik-baik saja. Kenyataannya, kehilangan sang istri membuatnya depresi.Dia teringat penyelidikannya, selama empat bulan ini. Hanya saja, tak ada informasi yang berharga. Wendi masih sibuk dengan dua perusahaannya. W&R dan WARANI Grup, sedangkan Marco sibuk dengan usaha barunya. Dia mulai merambah ke luar negeri, untuk bisnis kulinernya."Aku merindukannya, Mik. Apa dia tak ingat padaku? Ini sudah mau makan siang. Dia belum meng
Baca selengkapnya

Dia Sudah Tiada, Sean.

Talak bab 114 "Jadi Tante Gita, lebih memilih terkurung di rumahnya. Daripada kembali ke tempat Joko?" tanya Miko setelah Sean kembali ke kantor. Kali ini dia berada di kantor miliknya, sedangkan perusahaan Rani, di serahkan pada Miko. Ada asistennya yang mengurusnya. Sesekali saja Miko datang memeriksanya, karena tugas utamanya tetap bersama Sean. Menjalankan perusahaan keluarganya. "Itu yang mama minta, aku tak perduli di mana dia berada. Selagi tidak menggangu, ataupun mengirimkan Bianca ke mansion," jawab Sean santai. Bagaimana penyelidikanmu? Ada informasi baru soal Wendi dan Marco?" tanya Sean lagi."Tidak ada, masih seperti biasanya. Dia ke perusahaan lalu kembali ke apartemen. Kadang dia pergi ke tepi jurang, tempat Rani kecelakaan. Rutinitas ya hanya itu saja, tapi semalam aku dapat laporan, kalau dia pergi ke rumah sakit." Sean menatap Miko tajam, karena penasaran dengan laporannya. "Dia mengalami kecelakaan kecil, menabrak tiang listrik di dekat apartemennya," ujar Miko
Baca selengkapnya

Season 2 :

Talak bab 115"Koma?" Wendi terhenyak di tempatnya. Dia tak pernah menyangka, satu-satunya orang yang dia akui sebagai keluarga. Tengah berjuang, melawan malaikat maut. "Bagaimana dengan anak dalam kandungannya?" tanya Wendi lirih. "Keajaiban, Rani melindunginya dengan sangat baik. Luka di punggungnya cukup parah, tapi bayinya baik-baik saja. Dia bisa lahir tepat waktu, jika kita terus memantaunya. Semoga ketika saat itu tiba, Rani sudah siuman," ujar Feira. "Apa kalian yakin? Tak memberitahukan masalah ini, pada suaminya," tanya Feira lagi. "Tidak, sesuai permintaan kak Rani sebelum koma. Dia minta agar membawa anaknya pergi, jika memang dia tak selamat. Nyawa anaknya terancam, jika bersama wanita rubah itu.Sudah lihat kan? Belum lahir saja. Wanita itu sudah berniat melenyapkannya, aku tak akan membiarkan semua itu terjadi. Aku tak akan menikah, jika itu di perlukan untuk merawat anaknya." Wendi berkata dengan nada tegas. Dia melihat ke dalam ruangan. Terlihat Rani berada di temp
Baca selengkapnya

Season 2 : Dia Kembali.

Talak bab 116 "Dia sudah bertahan cukup lama. Untuk melahirkan anaknya, Wen. Sekarang dia sudah tak kuat lagi, kami sudah berusaha. Tapi kami tak bisa, melawan takdirnya. Pukul lima sore, Rani menghembuskan napas terakhirnya." Wendi terpukul saat mendengar, apa yang Feira katakan. Bayi kecil dalam pelukannya, menggeliat seolah gelisah. Dengan air mata di wajahnya, dia mendekat dan menidurkan, bayi kecil Rani ke pelukan ibunya. "Selamat jalan, Kak. Aku akan merawat dan membesarkan junior," ucapnya lirih.Suara tangis memecah keheningan. Semua orang menangis, seolah ikut merasakan, apa yang bayi kecil itu rasakan. Kehilangan ibunya, di saat dia baru dilahirkan. ****Empat tahun kemudian. Seorang pria tengah mengejar, seorang anak laki-laki. Tawanya pecah saat anak itu merajuk, karena tertangkap olehnya. "Ayo dong, Junior. Senyum dikit jangan cemberut saja. Heran kuat amat mommy menghadapimu. Uncle juga mau, melihat senyummu sekali saja." Wendi menepuk jidatnya. Bukannya tersenyum, J
Baca selengkapnya

Season 2 : Wajah Itu.

Talak bab 117 Sean mengemudikan mobilnya dengan pelan. Kemacetan di jalan, sudah membuat terbiasa. Namun kali ini dia agak kesal, karena ini jam kerja kenapa macet juga. "Ada apa sih di depan sana? Bisa-bisanya macet seperti ini," gerutunya dengan geram."Maaf, Pak ada apa yang di depan? Kok macet begini," tanya Sean pada seorang bapak, Penjual asongan. "Ada kecelakaan, Bos," jawab pria itu. "Masih bisa jalan tapi pelan-pelan. Nah sudah mulai lancar, karena tadi korbannya sudah dimasukkan ambulan," ucap pria itu lagi. "Baik, terima kasih, Pak." Sean kembali melajukan mobilnya, saat sampai tempat kecelakaan. Dia terkejut juga, karena kecelakaan itu lumayan parah. Namun kejutan itu tak seberapa, jika dibandingkan dengan kejutan yang dia rasakan. Setelah melihat ke sebrang jalan, dia melihat wajah yang sangat dia rindukan. "Sayang, Rani!"Sean hendak menepikan mobilnya, tapi dia melihat wanita itu pergi menaiki taksi. Sean melajukan mobilnya, dan mencari jalan untuk memutar. Dia menari
Baca selengkapnya

Bertatap Muka.

Talak bab 118 Rani memasang Bluetooth Handsfree ke telinganya. Kemudian menghubungi Wendi. 'Jaga Junior sebentar, aku akan pergi belanja. Jangan memberikan laptop atau ponsel terlalu lama,' pesannya.Setelah itu dia pergi mengendarai mobilnya. Menuju ke sebuah Mall yang cukup besar, dia mau membeli beberapa bahan kebutuhan dapur. "Masak tumis kangkung, ikan bakar dan ayam bakar. Enak kali ya? Lama tak makan masakan itu." Rani segera menuju, ke tempat bagian supermarket. Matanya berbinar saat melihat, ikan dan udang segar. Begitu asyik melihat-lihat, dia tak menyadari di lantai tiga. Sean juga berada di situ bersama, mamanya, Bianca dan anaknya.Tak lama Rani mendesah, begitu melihat isi trolinya. "Untuk makan tiga orang sebanyak ini, apalagi Junior belum banyak makan. Lebih baik aku undang, Marco, Gilang dan Feira," pikir Rani."Cukup, aku harus kembali. Jika tidak, entah apa yang dilakukan Wendi dan Junior." Rani melangkah menuju ke kasir. Setelah selesai membayar, dia melangkah men
Baca selengkapnya

Menemukan Istri Yang Kabur.

Talak bab 119 Sean mengusap wajahnya. Di depan sana dia melihat, wanita yang dia rindukan setiap hari. Wanita yang dia cintai setengah mati, duduk bersama seorang pria...suruhannya.Selangkah demi selangkah dia mendekat. Ingin rasanya berlari lalu memeluknya, tapi dia tak mau membuat istrinya takut. "Maaf, saya terlambat." Mendengar suara Sean. Membuat Rani terkejut, hingga menumpahkan jus ke bajunya. Perlahan dia mengangkat kepala, namun tak lama dia kembali menunduk. "Maaf, sebelumnya perkenalkan. Beliau Pak Sean, perusahaannya yang akan bekerja sama dengan anda." Rais memperkenalkan Sean pada Rani."Saya permisi sebentar ke toilet. Nanti kita bicarakan lagi, masalah kerjasama kita." Tanpa menunggu lama Rani berdiri, lalu melangkah menuju ke toilet. Rani melangkah tertatih menuju ke toilet. Di belakangnya Sean segera menyusul, Rais mengalihkan perhatian asisten Rani. Agar Sean bisa bicara dengan istrinya."Ada berapa orang wanita di dalam?" tanya Sean pada wanita, yang baru kelua
Baca selengkapnya

Seratus Miliar

Talak bab 120Rani tersenyum menatap gedung perusahaan suaminya. Dulu, dia tidak pernah memasuki tempat ini, selain lantai atas rooftop. Kini dia datang setelah tiga hari, sejak kejadian Sean menciumnya di restoran waktu itu. "Selamat siang, ada yang bisa saya bantu, Bu?" tanya seorang wanita, petugas resepsionis. Rani tersenyum lalu mengatakan tujuannya. "Sudah membuat janji dengan beliau?" Rani mengelengkan kepala, begitu mendengar pertanyaan resepsionis. "Kalau begitu maaf, anda tidak bisa datang seenaknya. Hanya untuk bertemu Tuan muda Sean, silakan pergi sebelum saya memanggil Sekuriti," ancam wanita resepsionis itu lagi. "Apa anda tidak mau menghubungi Sean? Atau sekretarisnya terlebih dahulu, Nona. Bukankah begitu seharusnya?" tanya Rani pelan. "Hai, jaga bicaramu. Jangan mencoba mengoreksi caraku bekerja. Jalang sepertimu, pasti hanya ingin menggoda Tuan muda Sean saja. Jangan harap, aku tak akan biarkan kau merusak hubungan Tuan muda Sean dan Nyonya Bianca." Rani tersenyum
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1011121314
...
21
DMCA.com Protection Status