Share

Menemukan Istri Yang Kabur.

Penulis: Winarsih_wina
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-11 19:42:42
Talak bab 119

Sean mengusap wajahnya. Di depan sana dia melihat, wanita yang dia rindukan setiap hari. Wanita yang dia cintai setengah mati, duduk bersama seorang pria...suruhannya.

Selangkah demi selangkah dia mendekat. Ingin rasanya berlari lalu memeluknya, tapi dia tak mau membuat istrinya takut. "Maaf, saya terlambat." Mendengar suara Sean.

Membuat Rani terkejut, hingga menumpahkan jus ke bajunya. Perlahan dia mengangkat kepala, namun tak lama dia kembali menunduk.

"Maaf, sebelumnya perkenalkan. Beliau Pak Sean, perusahaannya yang akan bekerja sama dengan anda." Rais memperkenalkan Sean pada Rani.

"Saya permisi sebentar ke toilet. Nanti kita bicarakan lagi, masalah kerjasama kita." Tanpa menunggu lama Rani berdiri, lalu melangkah menuju ke toilet.

Rani melangkah tertatih menuju ke toilet. Di belakangnya Sean segera menyusul, Rais mengalihkan perhatian asisten Rani. Agar Sean bisa bicara dengan istrinya.

"Ada berapa orang wanita di dalam?" tanya Sean pada wanita, yang baru kelua
Winarsih_wina

Happy reading and bantu vote ya guys. terima kasih.

| 2
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Susi Hendra
bingung.........
goodnovel comment avatar
Nyaprut
sean goblok nya ga ilang ilang sampai mau tamat ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Talak Di Hari Kematian Putriku.   Seratus Miliar

    Talak bab 120Rani tersenyum menatap gedung perusahaan suaminya. Dulu, dia tidak pernah memasuki tempat ini, selain lantai atas rooftop. Kini dia datang setelah tiga hari, sejak kejadian Sean menciumnya di restoran waktu itu. "Selamat siang, ada yang bisa saya bantu, Bu?" tanya seorang wanita, petugas resepsionis. Rani tersenyum lalu mengatakan tujuannya. "Sudah membuat janji dengan beliau?" Rani mengelengkan kepala, begitu mendengar pertanyaan resepsionis. "Kalau begitu maaf, anda tidak bisa datang seenaknya. Hanya untuk bertemu Tuan muda Sean, silakan pergi sebelum saya memanggil Sekuriti," ancam wanita resepsionis itu lagi. "Apa anda tidak mau menghubungi Sean? Atau sekretarisnya terlebih dahulu, Nona. Bukankah begitu seharusnya?" tanya Rani pelan. "Hai, jaga bicaramu. Jangan mencoba mengoreksi caraku bekerja. Jalang sepertimu, pasti hanya ingin menggoda Tuan muda Sean saja. Jangan harap, aku tak akan biarkan kau merusak hubungan Tuan muda Sean dan Nyonya Bianca." Rani tersenyum

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-12
  • Talak Di Hari Kematian Putriku.   Dilema Rani.

    Talak bab 121 Sekali lagi semua orang terkejut. Saat Rani menudingkan jarinya, ke arah ibu mertuanya. Kebetulan Bianca juga berada di belakang mama Sean. "Apa yang kau lakukan, Rani? Ini semua pasti ulahmu." Rani tertawa mendengar tuduhan Bianca."Kau begitu yakin, aku yang melaporkan kalian berdua. Apa jangan-jangan, kalian memang melakukan hal itu padaku," tanya Rani membungkam mulut Bianca. "Kau memang tidak beradab. Berani sekali kau memfitnahku, mama kandung suamimu!" pekik Gita."Ayolah, jangan seperti orang hutan. Kau hanya perlu pergi ke kantor polisi, ikuti prosedur penyelidikan. Jika tak bersalah pasti dibebas, tapi menurutku susah sih. Begitu kau pergi, hasilnya langsung masuk." Rani tersenyum menatap mertuanya. Dia bahkan tak perlu bersusah-susah menghormati wanita ini. "Sayang, kita bicarakan dulu masalah ini," pinta Sean pelan. "Tentu, aku manusia yang paling mudah untuk diajak bicara. Tandatangani berkas perceraian kita, mungkin aku akan melepaskan mamamu.Aku juga ta

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-13
  • Talak Di Hari Kematian Putriku.   Zacky tertangkap.

    Talak bab 122 "Mommy." Rani seolah mendengar panggilan Junior. Matanya terbelalak saat menyadari, apa yang baru saja dia lakukan. "Bodoh, apa yang telah aku lakukan?" Rani mulai panik. Melihat istrinya mulai panik. Sean jadi ingat dengan trauma Rani. "Aku harus pergi, Sean. Datanglah jika ada waktu, untuk menghadiri perjamuan makan malam kami. Akan aku perkenalkan padanya, yang membuatku tak mungkin kembali padamu." Rani mengambil sebuah undangan, dari dalam laci dashboard. "Selamat tinggal, Sean. Kita berhak bahagia, tapi tidak harus kembali bersama. Mungkin ada wanita lain di luar sana, yang sedang menunggumu. Cari dan kejar dia." Rani kembali membelai pipi Sean. Memintanya berdiri lalu melaju pergi. "Kau benar, Sayang. Aku akan mulai mengejarnya, tapi aku akan membereskan dulu, para ular yang meracuni pernikahan kita." Sean berbalik, lalu kembali masuk ke kantor polisi. "Sean, coba lihat ini." Miko menyodorkan sebuah map pada Sean. Pria itu terbelalak setelah melihatnya, matan

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-13
  • Talak Di Hari Kematian Putriku.   Junior.

    Talak Di Hari Kematian Putriku bab 123 Rani tersipu melihat apa yang Sean lakukan. Merasa geli, dia menarik tangannya dengan cepat. "Aku kejepit bukan terluka. Sudah pergilah mandi, ini bajumu aku letakkan di sini." Setelah meletakan baju Sean di atas tempat tidur, dia lalu keluar dari kamar itu."Bisakah kau menungguku di sini, Sayang? Aku merasa sedikit takut, berada di tempat asing begini." Sean mencoba membujuk Rani agar tidak pergi. "Aku pernah merasakannya, Sean. Berada di tempat asing. Tak hanya sehari atau dua hari, tapi tiga tahun. Kau masih mending, hanya kurang dari lima belas menit, jika kau mandi dengan cepat. Jadi pergilah ...apa yang kau lakukan, Sean?!" Rani berteriak. Saat Sean mengangkatnya ke tempat tidur, lalu menindih dan mencium bibirnya. Sean mulai meraba dan membelai leher sang istri, melihat Rani diam, dia mengira sudah mendapat ijin. Siapa sangka jika Rani akan menangis pilu. Sean terpukul hingga buru-buru menjauh, Rani berdiri di hadapannya. Membuka perla

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-15
  • Talak Di Hari Kematian Putriku.   Di Tolak Anak

    Talak bab 124 "Dia sudah tidur?" tanya Sean pada Rani. Sejak tau keberadaan Junior, dia masih tak percaya. Kandungan istrinya bisa bertahan, sampai menjadi seorang anak."Sudah malam, Sean. Sebaiknya kau pulang, besok kau bisa mencoba lagi mendekati Junior. Aku akan membantumu sebisaku." Mendengar ucapan Rani membuat Sean tertawa. Dia ingin marah tapi tak bisa. "Setelah semua yang kau sembunyikan dariku. Jangan harap kau bisa mengusirku lagi." Sean mengangkat tubuh Rani dan membaringkan ke sofa. Dia mulai mencumbu wanitanya, Rani mencoba menenangkan, tapi Sean tak memperdulikannya.Rani mulai panik saat mendengar, suara besi jatuh ke lantai. Ternyata Sean sudah membuka tali pinggangnya, ciuman dan cumbuan suaminya membuat Rani linglung.Hingga saat jari Sean menyentuh miliknya, yang di bawah sana. Baru dia tersadar apa yang akan terjadi, susah payah Rani menangkup wajah Sean agar menatapnya. "Jangan Sean, kumohon hentikan. Ugh...." Rani terbelalak saat miliknya telah di masuki.Kemar

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-16
  • Talak Di Hari Kematian Putriku.   Mari Bercerai Lagi.

    Talak bab 125 "Sesuai prediksimu, Kak. Mereka bebas dengan jaminan, alasan mereka karena kejadian yang menimpamu, sudah terjadi selama empat tahun. Butuh waktu untuk penyelidikan." Wendi memberikan berkas dari pengacara."Tak masalah mereka bebas sekarang. Aku masih punya waktu, untuk menunggu mereka kembali ke penjara. Sebelum itu kita harus mencaritahu lagi, siapa orang di balik mereka." Rani menatap laptop ayahnya.Selama empat tahun ini dia mencaritau. Hasilnya dia menemukan sesuatu, yang sedikit menakutkan baginya. "Siapa orang itu? Kenapa dia berada di balik masalah kita?" tanya Rani pelan."Kita harus kembali dari awal lagi, Wen. Besok aku akan menemui Hendra, siapa tau dia mau bicara padaku,' ujar Rani. Meski dia engan bertemu dengan mantan suaminya, tapi hanya pria itu yang bisa memberinya informasi tentang "Mr X" itu."Apa kita tidak perlu bicara? Dengan Siti atau pria itu, Kak. Aku rasa mereka bisa memberi sebuah informasi, tapi mungkin agak sulit, karena Siti sekarang suda

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-18
  • Talak Di Hari Kematian Putriku.   Kembali Ke Mansion.

    Talak bab 126Sean terkejut mendengar permintaan Rani. Dia sampai membanting gelas di tangannya, karena terlalu emosi. Sedangkan Rani terlihat begitu tenang, menghadapi kemarahan suaminya."Apa yang mau kau lakukan? Memperkosaku? Lakukan jika itu membuatmu puas. Setelah ini kita ketemu di pengadilan agama." Rani menatap tajam wajah Sean. Tangan pria itu gemetar, saat mencengkram kerah bajunya. Ancaman Rani membuatnya gentar. "Kalau itu yang kau inginkan, lanjutkan dan hancurkan aku sepuasmu." Sean memeluk tubuh Rani.Dia mulai mencium dan mencumbu istrinya. Putus asa, Iya Sean sudah mulai putus asa. dia tak sanggup lagi, menghadapi kemarahan Rani, yang tidak dia ketahui sebabnya. "Ada yang akan membunuhku dan Putramu, Sean. Apa ini yang akan kau lakukan? Di saat kami membutuhkan bantuanmu. Aku berniat kembali ke mansion, tapi reaksimu begitu mengecewakanku." Sean terkejut mendengar ucapan Rani. Dia segera menurunkan kaki sang istri dari pundaknya. Kemudian memejamkan mata, mencoba m

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-18
  • Talak Di Hari Kematian Putriku.   Cinta Atau Obsesi?

    Talak bab 127 "Berhenti Sean, sakit," rengek Rani, sembari mendorong kepala Sean. Pria itu menyusu seperti anak bayi, kecemburuan Rani membuatnya kesal. Meski sudah di jelaskan, tetap saja Rani mencurigainya."Minta maaf dulu, karena mencurigai suamimu," pinta Sean saat mengangkat kepalanya. Namun Rani mengelengkan kelapa, jelas Sean kembali marah. Kini Rani sudah bugil tanpa baju, Sean mulai mempermainkan tubuh sang istri. Membuat wanita itu menggelinjang, seperti cacing kepanasan. Pria itu menjilat, menghisap dan menggigit. Membuat Rani terus mendesah. Hingga akhirnya dia tak tahan, lalu meminta sesuatu yang memalukan baginya. "Puaskan aku, Sayang. Masukkan milikmu Sekarang." Wajah Rani memerah, membuat Sean tersenyum senang. Sean mengangkat kaki sang istri dan bersiap untuk masuk. Saat itulah terdengar tangis Junior, memanggil ibunya. "Awas menyingkir!" Sean terjungkal, sedangkan Rani buru-buru memakai bajunya. Sebelum pergi Rani sempat tertawa, lalu mengecup bibir suaminya. Se

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-19

Bab terbaru

  • Talak Di Hari Kematian Putriku.   Serangan Dari Riri.

    Rani berhenti menguap saat melihat di depan lobby perusahaannya penuh wartawan. Dia dan Sean saling pandang setelah itu sibuk mengaktifkan ponselnya, benar saja ratusan panggilan dan pesan masuk tanpa di buka.'Buka link ini.' Pesan Wendi. Pesan yang sama dari Marco, Gilang dan yang lainnya. Sean segera menyambar ponsel sang istri lalu membuka link dari Wendi. Sean terlihat marah begitu melihat Vidio lama Rani saat di bully."Berikan padaku." Rani merampas ponselnya dari tangan Sean. Meski dia tau Sean bukan marah padanya tapi tetap saja dia tak mau sang suami melihat keadaannya yang memalukan itu, apalagi dia tau vidio itu telah di edit sedemikian rupa. "Jangan menangis." Sean memeluk tubuh Rani yang mulai bergetar. Pria itu menghapus airmata di pipi sang istri dan menenangkan. Rani mencoba memejamkan mata untuk bersiap menghadapi wartawan, Sean menggenggam telapak tangannya dan meminta agar tidak keluar tapi Rani menolaknya. "Ini kesempatan bagus untuk menghancurkan Riri dan membe

  • Talak Di Hari Kematian Putriku.   Suami-Istri Saling Memanjakan

    Talak bab 202Rani menatap Marco dan Wendi yang duduk di depannya setelah memberikan laporan. Wanita itu tersenyum sinis sembari mengetukkan jarinya di atas meja. "Lawan yang lumayan tangguh, kelicikan mereka patut mendapatkan acungan jari jempol. Kali ini Hardian yang mereka gigit sampai mati." Rani tertawa sinis."Ada bagusnya juga jadi aku bisa menendang mereka dengan kekuatanku sendiri. Kalian bisa istirahat sisanya biar aku yang membereskannya." Rani kembali menyibukkan diri dengan pekerjaannya. Di Sedangkan Marco dan Wendi menikmati camilan buatan Rani. "Sebenarnya aku kasihan dengan teman kedua wanita itu. Dia hanya ingin menjilat tapi baru mulai langsung jadi korban fitnah, siapa sangka dia akan menjadi tersangka hanya karena meletakkan lipstik di dalam tas menjadi meletakkan narkoba." Wendi teringat pada wanita yang menangis sembari memohon saat di kantor polisi."Justru para penjilat seperti itu yang pantas di musnahkan, mereka yang punya andil besar untuk menyakiti orang ya

  • Talak Di Hari Kematian Putriku.   Mengancam Balik

    Talak bab 201"Kau sudah gila, Sean!" pekik Rani saat melihat siapa orang-orang yang ada di dalam kantor polisi. "Kau bahkan membawa orang dari dinas pendidikan, juga Kepala sekolah yang lama." Rani merasa kakinya lemas. Uang menyelesaikan masalah yang tak dia selesaikan selama lebih dari sepuluh tahun."Setelah masalah ini selesai, kau harus mengalihkan sebagian hartamu padaku," dengus Rani dengan kesal. "Macam orang miskin aja gayamu." Sean juga tak mau kalah mencibir istrinya tanpa menyadari di belakang mereka Della dan Hardian sudah sampai, mereka mendengar suami-istri itu bercanda berdua. "Cepat jalan!" Sean dan Rani berbalik saat mendengar bentakan itu.Mereka tersenyum melihat Della dan Hardian datang. Sean merengkuh bahu sang istri menghindari Della dan Hardian, kedua orang itu terpaksa melangkah masuk dan terpekik saat melihat keluarga mereka datang. "Anak kurang ajar, kau membuat keluarga kita malu." Della jatuh setelah sang ibu mendorongnya. Wanita itu meringis saat merasaka

  • Talak Di Hari Kematian Putriku.   Membalaskan Dendam Sang Istri.

    Talak bab 200Wendi dan Marco terlihat duduk sambil cemberut. Mereka kesal karena harus mengikuti permintaan Rani, sedangkan Sean terlihat diam sembari menggenggam telapak tangan sang istri. "Selama ini aku tidak berada di sampingmu saat kau membutuhkanku, tapi saat ini aku akan menemanimu untuk bermain sampai puas." Sean mengecup kening Rani lalu membiarkannya keluar dari mobil.Rani berdiri di depan hotel tempat reuni di adakan. Dia tersenyum walau terlihat getir, dia tau sudah waktunya dia membalas apa yang dia dapatkan selama sekolah dulu. "Sayang tenang saja aku ada di belakangmu. Bermain saja sepuasmu urusan lainnya aku yang akan membereskannya," ujar Sean dari dalam mobil.Rani berbalik sebentar lalu menganggukkan kepala. Setelah itu dia berjalan menuju ke dalam hotel, dengan senyum di bibir dia menghampiri kerumunan orang yang pasti sedang menunggunya. "Kau berjalan kaki apa tidak naik mobil, Ran?" tanya seseorang seperti yang dia duga mereka memang menunggunya."Naik, tapi tur

  • Talak Di Hari Kematian Putriku.   Trauma Rani.

    Talak bab 199Marco berdiri di depan Rani dengan kepala menunduk. Dia menatap berkas di tangannya, namun tak berani menyerahkan pada wanita itu. Wendi yang juga berada di ruangan itu bersama Rani merasa heran, karena merasa bosan dengan keraguan Marco, maka Wendi segera merampas berkas itu dan menyerahkan pada Rani. Hanya saja Wendi tidak menyangka setelah itu Marco akan kabur begitu saja. Merasa ada yang aneh pria itu segera berdiri dan bersiap untuk melarikan diri, sayangnya dia terlambat karena Rani sudah menarik kerah bajunya dan menjambak rambutnya dengan keras. "Brengsek, Sean mengenal Della wibisana!" Mendengar ucapan Rani membuat otak Wendi nyaris meledak. Pantas saja Marco Kabur secepat kilat dan dia dengan bodohnya mengorbankan diri menerima kemarahan Rani. "Pergi, bantu Marco menyelidiki sejak kapan mereka kenal!" Rani kembali berteriak membuat Wendi segera keluar dari ruangan Rani. Begitu sampai depan pintu matanya berkilau, saat melihat Sean datang membawa banyak bungku

  • Talak Di Hari Kematian Putriku.   Undangan Reuni.

    Talak bab 198Wendi menatap tajam dua orang di depannya. Dia kesal karena menangkap adegan tak pantas di dalam lift. Saat dia sedang kesal, Sean dan Rani tengah bercumbu dengan penuh nafsu.Jika dia tidak menarik kerah baju Sean, pria itu tidak akan pernah tau kalau pintu lift sudah terbuka cukup lama. Bukannya malu Sean sempat mencium lagi bibir sang istri sebelum membawanya keluar dan berjalan menuju ke ruangan Wendi."Bersihkan bibirmu itu." Wendi melemparkan kotak tisu di depan Sean, sedangkan Rani langsung kabur ke kamar mandi membenarkan lipstiknya. "Kau sudah cukup dewasa dan tau rasanya pisah lama dengan wanitamu. Jangan bilang kau belum menyentuh gadis itu?" Sean menunjuk pada foto di meja Wendi.Wajah seorang gadis yang mengorbankan diri demi Rani dan Wendi. Gadis satu-satunya yang menguasai jiwa dan raga Wendi, mendengar pertanyaan Sean membuat Wendi meringis karena dia memang belum menyentuh pujaan hatinya itu."Tunggu apa lagi? Nikahi dia. Jika kau tak berani maka biarkan

  • Talak Di Hari Kematian Putriku.   Rahasia Stella Terungkap.

    Talak bab 197Rumah keluarga Narendra gempar saat Rani kembali membawa kedua anaknya pulang. Kedua orang tua Rani dan kedua orang tua Sean menangis, saat melihat kedua cucunya dalam keadaan sehat.Semua orang bahagia kecuali Sean. Pria itu menatap di kejauhan Rani tengah berbicara dengan Wendi, dia merasa marah dan cemburu namun tak mampu berbuat apa-apa. Jari lentiknya mengetuk meja dari pelan kemudian menjadi cepat saat melihat Rani memeluk Wendi. "Tetap di tempat, Daddy. Jika tidak mommy bisa mengamuk saat seseorang menganggu dia yang sedang bicara." Entah sejak kapan Junior sudah duduk di sampingnya. Menatap seolah kasihan pada sang ayah.Sean menarik napas sembari menatap sang anak. Semakin lama anak ini semakin mirip Wendi selalu membuatnya kesal, lihat caranya bicara seolah dia bukan ayahnya. "Apa kau tau, Jun? Papi bisa mengirim dirimu pergi jika terus membuat Papi kesal," ancam Sean.Bukannya takut Junior malah menatap seolah tak percaya. Hal itu membuat Sean semakin kesal, t

  • Talak Di Hari Kematian Putriku.   Kembali pulang.

    Talak bab 196Di jalanan sepi terlihat sebuah mobil Fortuner melaju dengan sangat cepat. Di belakangnya terlihat beberapa motor mengejar, Lotus terlihat begitu tenang mengemudikan mobil Fortuner itu, di belakangnya Junior duduk sibuk dengan ponselnya.Meski berusia belia tapi anak itu mewarisi ketenangan Rani. Sesekali dia melirik ke belakang lalu memberi perintah, untuk melaju ke arah yang sudah dia tentukan. "Apa Tuan muda sudah menunggu di sana, Tuan Muda kecil?" tanya Lotus dengan suara masih terdengar santai. Junior tak menjawab tapi menganggukkan kepala. "Kita akan lihat siapa yang akan muncul duluan," jawab Junior dengan wajah tenang. Lotus membawa mobilnya menuju jalan yang sudah Junior tentukan. Di belakangnya para pengejarnya masih berusaha mengalahkan Lotus, tapi mereka resah karena orang yang mereka kejar sangat ahli mengemudi.Tak berapa lama Junior meminta Lotus melambatkan mobilnya. Para pengejar itu terlihat bingung namun mereka senang, karena mengira pekerjaan mereka

  • Talak Di Hari Kematian Putriku.   Perintah Menghabisi Nyawa Junior.

    Talak bab 195Keluarga Narendra gempar saat mendengar penangkapan Stella. Tuduhannya tak main-main pengedar dan penyalahgunaan obat terlarang. Pihak rumah sakit segera menghubungi Sean, karena ada dugaan Stella menyalahgunakan jabatannya saat bekerja di rumah sakit mereka."Ini gila! Berani sekali wanita itu melakukan hal seperti ini." Sean meradang setelah mengetahui perbuatan Stella. Tak ada cara lain Sean juga melaporkan temuannya.Dalam beberapa hari Sean menghadapi banyak tekanan. Apalagi saat mendengar Margin juga di tangkap, saat sedang pesta seks dan narkoba di sebuah hotel. Nama baik rumah sakitnya harus terseret, karena Stella dan Margin pernah bekerja di tempatnya."Sial!" pekik Sean dengan kesal. Di depannya Miko hanya bisa diam, karena dia juga tidak tau cara menghadapi situasi mereka saat ini. "Kirim pengacara untuk menghadapi jika ada tuduhan dari Stella dan Margin. Mereka pasti tidak mau jatuh sendiri, pasti mencari kambing hitam." Sean memberi perintah pada Miko. Mere

DMCA.com Protection Status