Semua Bab Talak Di Hari Kematian Putriku.: Bab 121 - Bab 130

203 Bab

Dilema Rani.

Talak bab 121 Sekali lagi semua orang terkejut. Saat Rani menudingkan jarinya, ke arah ibu mertuanya. Kebetulan Bianca juga berada di belakang mama Sean. "Apa yang kau lakukan, Rani? Ini semua pasti ulahmu." Rani tertawa mendengar tuduhan Bianca."Kau begitu yakin, aku yang melaporkan kalian berdua. Apa jangan-jangan, kalian memang melakukan hal itu padaku," tanya Rani membungkam mulut Bianca. "Kau memang tidak beradab. Berani sekali kau memfitnahku, mama kandung suamimu!" pekik Gita."Ayolah, jangan seperti orang hutan. Kau hanya perlu pergi ke kantor polisi, ikuti prosedur penyelidikan. Jika tak bersalah pasti dibebas, tapi menurutku susah sih. Begitu kau pergi, hasilnya langsung masuk." Rani tersenyum menatap mertuanya. Dia bahkan tak perlu bersusah-susah menghormati wanita ini. "Sayang, kita bicarakan dulu masalah ini," pinta Sean pelan. "Tentu, aku manusia yang paling mudah untuk diajak bicara. Tandatangani berkas perceraian kita, mungkin aku akan melepaskan mamamu.Aku juga ta
Baca selengkapnya

Zacky tertangkap.

Talak bab 122 "Mommy." Rani seolah mendengar panggilan Junior. Matanya terbelalak saat menyadari, apa yang baru saja dia lakukan. "Bodoh, apa yang telah aku lakukan?" Rani mulai panik. Melihat istrinya mulai panik. Sean jadi ingat dengan trauma Rani. "Aku harus pergi, Sean. Datanglah jika ada waktu, untuk menghadiri perjamuan makan malam kami. Akan aku perkenalkan padanya, yang membuatku tak mungkin kembali padamu." Rani mengambil sebuah undangan, dari dalam laci dashboard. "Selamat tinggal, Sean. Kita berhak bahagia, tapi tidak harus kembali bersama. Mungkin ada wanita lain di luar sana, yang sedang menunggumu. Cari dan kejar dia." Rani kembali membelai pipi Sean. Memintanya berdiri lalu melaju pergi. "Kau benar, Sayang. Aku akan mulai mengejarnya, tapi aku akan membereskan dulu, para ular yang meracuni pernikahan kita." Sean berbalik, lalu kembali masuk ke kantor polisi. "Sean, coba lihat ini." Miko menyodorkan sebuah map pada Sean. Pria itu terbelalak setelah melihatnya, matan
Baca selengkapnya

Junior.

Talak Di Hari Kematian Putriku bab 123 Rani tersipu melihat apa yang Sean lakukan. Merasa geli, dia menarik tangannya dengan cepat. "Aku kejepit bukan terluka. Sudah pergilah mandi, ini bajumu aku letakkan di sini." Setelah meletakan baju Sean di atas tempat tidur, dia lalu keluar dari kamar itu."Bisakah kau menungguku di sini, Sayang? Aku merasa sedikit takut, berada di tempat asing begini." Sean mencoba membujuk Rani agar tidak pergi. "Aku pernah merasakannya, Sean. Berada di tempat asing. Tak hanya sehari atau dua hari, tapi tiga tahun. Kau masih mending, hanya kurang dari lima belas menit, jika kau mandi dengan cepat. Jadi pergilah ...apa yang kau lakukan, Sean?!" Rani berteriak. Saat Sean mengangkatnya ke tempat tidur, lalu menindih dan mencium bibirnya. Sean mulai meraba dan membelai leher sang istri, melihat Rani diam, dia mengira sudah mendapat ijin. Siapa sangka jika Rani akan menangis pilu. Sean terpukul hingga buru-buru menjauh, Rani berdiri di hadapannya. Membuka perla
Baca selengkapnya

Di Tolak Anak

Talak bab 124 "Dia sudah tidur?" tanya Sean pada Rani. Sejak tau keberadaan Junior, dia masih tak percaya. Kandungan istrinya bisa bertahan, sampai menjadi seorang anak."Sudah malam, Sean. Sebaiknya kau pulang, besok kau bisa mencoba lagi mendekati Junior. Aku akan membantumu sebisaku." Mendengar ucapan Rani membuat Sean tertawa. Dia ingin marah tapi tak bisa. "Setelah semua yang kau sembunyikan dariku. Jangan harap kau bisa mengusirku lagi." Sean mengangkat tubuh Rani dan membaringkan ke sofa. Dia mulai mencumbu wanitanya, Rani mencoba menenangkan, tapi Sean tak memperdulikannya.Rani mulai panik saat mendengar, suara besi jatuh ke lantai. Ternyata Sean sudah membuka tali pinggangnya, ciuman dan cumbuan suaminya membuat Rani linglung.Hingga saat jari Sean menyentuh miliknya, yang di bawah sana. Baru dia tersadar apa yang akan terjadi, susah payah Rani menangkup wajah Sean agar menatapnya. "Jangan Sean, kumohon hentikan. Ugh...." Rani terbelalak saat miliknya telah di masuki.Kemar
Baca selengkapnya

Mari Bercerai Lagi.

Talak bab 125 "Sesuai prediksimu, Kak. Mereka bebas dengan jaminan, alasan mereka karena kejadian yang menimpamu, sudah terjadi selama empat tahun. Butuh waktu untuk penyelidikan." Wendi memberikan berkas dari pengacara."Tak masalah mereka bebas sekarang. Aku masih punya waktu, untuk menunggu mereka kembali ke penjara. Sebelum itu kita harus mencaritahu lagi, siapa orang di balik mereka." Rani menatap laptop ayahnya.Selama empat tahun ini dia mencaritau. Hasilnya dia menemukan sesuatu, yang sedikit menakutkan baginya. "Siapa orang itu? Kenapa dia berada di balik masalah kita?" tanya Rani pelan."Kita harus kembali dari awal lagi, Wen. Besok aku akan menemui Hendra, siapa tau dia mau bicara padaku,' ujar Rani. Meski dia engan bertemu dengan mantan suaminya, tapi hanya pria itu yang bisa memberinya informasi tentang "Mr X" itu."Apa kita tidak perlu bicara? Dengan Siti atau pria itu, Kak. Aku rasa mereka bisa memberi sebuah informasi, tapi mungkin agak sulit, karena Siti sekarang suda
Baca selengkapnya

Kembali Ke Mansion.

Talak bab 126Sean terkejut mendengar permintaan Rani. Dia sampai membanting gelas di tangannya, karena terlalu emosi. Sedangkan Rani terlihat begitu tenang, menghadapi kemarahan suaminya."Apa yang mau kau lakukan? Memperkosaku? Lakukan jika itu membuatmu puas. Setelah ini kita ketemu di pengadilan agama." Rani menatap tajam wajah Sean. Tangan pria itu gemetar, saat mencengkram kerah bajunya. Ancaman Rani membuatnya gentar. "Kalau itu yang kau inginkan, lanjutkan dan hancurkan aku sepuasmu." Sean memeluk tubuh Rani.Dia mulai mencium dan mencumbu istrinya. Putus asa, Iya Sean sudah mulai putus asa. dia tak sanggup lagi, menghadapi kemarahan Rani, yang tidak dia ketahui sebabnya. "Ada yang akan membunuhku dan Putramu, Sean. Apa ini yang akan kau lakukan? Di saat kami membutuhkan bantuanmu. Aku berniat kembali ke mansion, tapi reaksimu begitu mengecewakanku." Sean terkejut mendengar ucapan Rani. Dia segera menurunkan kaki sang istri dari pundaknya. Kemudian memejamkan mata, mencoba m
Baca selengkapnya

Cinta Atau Obsesi?

Talak bab 127 "Berhenti Sean, sakit," rengek Rani, sembari mendorong kepala Sean. Pria itu menyusu seperti anak bayi, kecemburuan Rani membuatnya kesal. Meski sudah di jelaskan, tetap saja Rani mencurigainya."Minta maaf dulu, karena mencurigai suamimu," pinta Sean saat mengangkat kepalanya. Namun Rani mengelengkan kelapa, jelas Sean kembali marah. Kini Rani sudah bugil tanpa baju, Sean mulai mempermainkan tubuh sang istri. Membuat wanita itu menggelinjang, seperti cacing kepanasan. Pria itu menjilat, menghisap dan menggigit. Membuat Rani terus mendesah. Hingga akhirnya dia tak tahan, lalu meminta sesuatu yang memalukan baginya. "Puaskan aku, Sayang. Masukkan milikmu Sekarang." Wajah Rani memerah, membuat Sean tersenyum senang. Sean mengangkat kaki sang istri dan bersiap untuk masuk. Saat itulah terdengar tangis Junior, memanggil ibunya. "Awas menyingkir!" Sean terjungkal, sedangkan Rani buru-buru memakai bajunya. Sebelum pergi Rani sempat tertawa, lalu mengecup bibir suaminya. Se
Baca selengkapnya

Kau Yang Terpilih.

Talak bab 128 "Ada apa lagi? Kan sudah puas. Kok masih muram saja wajahmu." Rani mengangkat dagu suaminya. Dengan caranya bersandar di kepala tempat tidur, dan Sean yang berbaring di dadanya. Tentu akan jadi bahan tertawaan Wendi dan Miko, seandainya mereka melihat pasangan ini. "Apaan sih, aku ini suamimu bukan seorang istri. Ganti posisi." Rani tertawa saat melihat wajah Sean, yang sedang cemberut. Perlahan dia menurunkan tubuhnya, lalu ganti tidur di dada suaminya. "Sean," panggil Rani lirih. "Um," jawab Sean."Boleh aku bertanya, soal perasaanmu pada mantanmu itu?" Rani bertanya dengan nada lirih. Dia harus mengetahui apa yang Sean rasakan, agar dia bisa mengambil keputusan untuk melindungi anaknya. "Tidak perlu di jawab, kalau merasa kesulitan." Rani beranjak dari tempatnya, hendak pergi ke kamar mandi. Namun dia terkejut, saat Sean menariknya kembali ke pelukannya. "Kebiasaan, biar aku bernapas dulu. Jangan asal main pergi begitu saja." Sean menjentikkan jarinya ke kening san
Baca selengkapnya

Jejak Mr. X

Talak bab 129 "Apa ini?" tanya Wendi ketika Rani menunjukkan laptopnya. Wendi dan Marco terlihat bingung, tapi tidak dengan Rani."Tiga perusahaan besar ini milik keluarga Sangkara. Tepatnya di bawah kekuasaan Sandro Sangkara, sekarang kalian lihat lagi yang ini." Rani menekan tombol laptopnya, lalu muncul sebuah foto lama.Foto empat pria dan seorang wanita. "Apa kau mengenali salah satu dari pria itu, Wen?" Wendi memicingkan matanya. Dia tak mungkin salah, ketika mengenali salah satu pria di foto itu."Meski wajahnya telah berubah banyak, tapi aku tak mungkin melupakan wajah menjijikan itu. Jadi apa hubungannya papaku? Dengan perusahaan Sangkara ini?" tanya Wendi kesal."Bukan hubungannya dengan perusahaan Sangkara, tapi hubungannya dengan Sandro. Selain papamu tiga pria itu adalah ayahku, papa Sean dan ...Sandro. Sedang wanita itu, dia ibuku," Rani menjelaskan tentang foto itu. Membuat Wendi dan Marco makin bingung."Sekarang lihat berita ini." Rani kembali menekan tombol, lalu mun
Baca selengkapnya

Kejatuhan Sean Dan Kehancuran Gita.

Talak bab 130"Dimana dia?" tanya Sean pada paman Shaleh, yang menunggunya di depan pintu. Pria itu menghubungi tuannya, begitu melihat Rani mengemasi barang-barangnya. "Di kamar utama, Tuan muda."Tanpa menunggu lagi, Sean langsung berlari menuju ke kamarnya. Dia membuka pintu dengan kasar, membuat Junior terkejut, begitu juga dengan Rani. "Paman tolong bawa Junior keluar. Aku mau bicara dengan istriku sebentar, Sayang pergi dengan kakek dulu ya." Sean menyerahkan Junior pada paman Shaleh. Setelah itu dia kembali menutup pintu, lalu berbalik menatap sang istri."Apa ini, Sayang? Tak bisakah kita bicara? Jika memang ada masalah. Kenapa harus kabur seperti ini?" tanya Sean lirih. Dia masih menatap sang istri, yang sibuk menyusun baju-bajunya ke dalam koper. Begitu juga dengan skincare miliknya."Sayang, bicaralah padaku jika memang ada yang membuatmu tak senang. Jangan langsung pergi seperti ini, apa kau senang Junior tumbuh tanpa papinya?" tanya Sean lagi.Rani tak menjawab pertanyaan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1112131415
...
21
DMCA.com Protection Status