Talak bab 150."Ternyata kau istri, Sean? Aku tak menyangka sama sekali. Kalau selera Sean pada seorang wanita menurun drastis, dulu aku bangga bersaing dengan Bianca, tapi sekarang jatuh banget levelku harus bersaing dengan wanita sepertimu. Miskin, murahan pula, ups maaf terlalu jujur."Gadis itu tersenyum setelah menghina Rani. Entah darimana dia tau, kalau sekarang Rani ada di restoran ini tengah makan siang bersama Marco. Mendengar penghinaan pada Rani, membuat Marco ingin membungkam mulut lemes itu, tapi Rani segera mencegah dengan mencekal tangan Marco dengan erat. "Kendalikan dirimu, jangan mengotori tanganmu dengan menyentuhnya," ujar Rani datar."Kau lihat Sean, betapa murahannya wanita ini. Aku heran kenapa kau bisa menikahinya, aku dengar dia seorang janda, jangan-jangan dia mengunakan pelet untuk menjeratmu." Gadis itu makin gencar menghina Rani. Sedangkan di sebrang sana, Sean menatap tangan Rani yang memegang lengan Marco. Meski marah dia tak bisa berteriak pada istrin
Read more