Talak bab 154."Turunkan aku, Sean. Aku bisa jalan sendiri." Rani merengek minta di turunkan, tapi Sean tak perduli dengan rengekan manja sang istri. Dia tetap membawa wanita itu masuk ke mansion, dengan cara di gendong seperti pengantin baru. Lelah meminta tapi tak di hiraukan oleh suaminya. Akhirnya Rani memilih diam dan Menikmati momen indah itu, dengan melingkarkan lengannya di leher Sean. "Gini kan enak, diam dalam pelukanku," ejek Sean membuat Rani memikul pelan dada sang suami."Selamat datang Tuan muda dan Nyonya muda." Rani dan Sean berhenti sebentar, saat mendengar sapaan para pelayan. Rani menatap satu persatu wajah pelayannya, dia masih melihat ada beberapa yang menatapnya sinis, walau secara diam-diam."Kau, kau dan kau. Ambil gaji kalian pada paman Shaleh. Aku tak mau ada pelayan yang tak rela melayaniku, kalian tau di sini kalian bekerja mencari uang, bukan mencari kesalahan majikannya." Rani menunjuk pada tiga orang pelayan. Paman Shaleh melirik ke tiga pelayan itu, l
Read more