Semua Bab ISTRI KONTRAK PENEBUS HUTANG: Bab 91 - Bab 100

138 Bab

IMPULSIF

Aku menyusul Andrew yang berlari lebih dulu dengan tak sabaran menghampiri Henry yang saat itu tengah ada tamu wanita yang berkunjung. Entah tak tahu siapa wanita itu, yang pasti wanita itu tampak cantik dan berkelas. Hanya dengan melihat wajahnya saja orang akan dapat menilai jika wanita itu adalah wanita yang cerdas, mandiri dan berpendidikan. Meskipun aku belum tahu siapa wanita itu, namun aku dapat sedikit menebak jika teman wanita Henry ini tampak istimewa karena ia mengenal Arthur Campbell, dan hal itulah yang membuatku berpikir, mungkinkah wanita itu adalah kekasih dari Henry saat ini?“Maaf atas kelancangan kami, Miss.” Aku mengulas senyum sedikit canggung dengan pertemuan dalam situasi seperti ini.Henry berdehem membuat perhatian kami menjadi teralihkan.“Pamela, perkenalkan ini adalah istri dari saudaraku, namanya Angelina dan jagoan kecil ini adalah putranya, namanya Andrew,” jelas Henry memperkenalkan.“Oh, ya. Hallo, namaku Pamela Parker. Senang bertemu denganmu, Angeli
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

MENCOBA UNTUK MOVE ON

Aku tersenyum sinis menanggapi ucapan Pamela yang begitu sarkatis, “Benar atau tidaknya, aku rasa aku memiliki hak untuk tak menjawab pertanyaanmu itu, Pamela Parker,” tegasku tajam menatap matanya dengan berani.Pamela mendengus kemudian terkekeh, “Kau benar, dan aku sudah menduga jika kau tak mungkin bicara jujur tentang kenyataan itu padaku.”“Aku rasa sebagai wanita yang berpendidikan seharusnya kau tahu apa itu batasan privasi, Miss. Parker,” sindirku pedas.“Aku hanya bicara kenyataan, bukan aku yang memulainya tetapi wanita bernama Carla. Jadi jika kau tersinggung dengan pernyataanku aku minta maaf. Tak perlu menjawabnya, aku sudah bisa menebak benar tidaknya hal itu.” Pamela mengulas senyum artinya padaku, lalu ia bangkit dan memanggil Henry dan Andrew, beberapa detik kemudian ia berlari kecil menghampiri mereka.Aku mematung, dadaku bergemuruh dan terasa sesak. Tatapanku menyempit seraya tersenyum sinis melihat sosok Pamela yang tampak seperti malaikat di depan Henry dan Andr
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

PERINGATAN

"Henry?? Suatu kejutan kau datang ke sini tanpa memberitahuku terlebih dahulu,” Pamela terkejut ketika malam itu datang ke apartemennya dengan tiba-tiba.“Aku ingin bicara beberapa hal yang penting padamu, Pamela,” Henry berkata, ekspresi wajahnya kali ini terlihat serius.“Sepenting itukah sampai kau datang ke sini? Baiklah, ayo silakan masuk.” Pamela mempersilakan Henry masuk ke dalam apartemen mewahnya. “Buatlah dirimu senyaman mungkin, Henry. Kau mau minum apa? Akan aku ambilkan untukmu.” Pamela melangkah ke meja mini bar yang terletak di sudut ruangan.“Tak perlu repot-repot aku hanya sebentar,” Henry menyahut. Pamela mengernyit, “Sebentar? Kau jauh-jauh datang ke sini cuma hanya sebentar?”“Ya, maaf aku tidak bisa berlama-lama di sini, Pamela.”“Sebenarnya hal penting apa yang ingin kau bicarakan denganku, Henry?” Pamela bertanya penasaran.“Aku hanya minta kau tetap jaga batasanmu, Pamela. Hubungan kita hanya sebatas teman dekat. Jadi seharusnya kau tahu batasan apa saja yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

SAAT TERAKHIR

Tak perlu waktu lama, hanya dalam waktu hitungan jam berita mengenai pertikaian Carla dengan sesama model bernama Lena Martin pun menyebar seperti bola salju, dan Carla mendapatkan peringatan keras karena hal itu. Hampir di seluruh pemberitaan di media ramai membicarakan janda dari pewaris kedua keluarga Campbell. Karier Carla pun dipertaruhkan, imagenya sebagai supermodel semakin buruk sejak perpisahannya dengan Henry Bastian Campbell. Carla yang merasa frustasi kini tengah melampiaskannya dengan memecahkan serta melemparkan hampir seluruh perabotan di hunian mewahnya di Los Angeles.Brakk! Brakk! Prang! Prang! Carla menggila hari itu setelah melihat berbagai pemberitaan yang semakin menyudutkannya, bahkan rivalnya yang bernama Lena Martin memilih melanjutkannya ke jalur hukum. “Ini semua gara-gara wanita sialan bernama Angelina! Dia yang telah membuatku harus mengalami mimpi buruk seperti ini!” Carla memaki keras menumpahkan segala emosinya dengan mengamuk dan terus mengumpat.“Wan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

DUKA DAN KEHILANGAN

Setelah pemakaman ayahnya, bahkan sepulangnya Henry dari New York yang begitu terburu-buru, Henry tak bicara sepatah kata pun. Tak ada tangisan ataupun mata yang berembun, namun aku bisa melihat ada duka di dalam sinar matanya. Aku tak berani mendekatinya karena aku tahu saat ini Henry perlu waktu untuk sendiri. Sedangkan Axel masih dalam perjalanan. Ia tak bisa melihat wajah ayahnya untuk yang terakhir kali karena ada hal penting yang tak bisa ditinggalkan. Itu yang ia katakan padaku saat aku mengabari ayahnya meninggal.Malam harinya aku mencoba mendekati ruang kerja di mana Henry mengurung dirinya di sana seorang diri sejak siang hari. Pelayan setia Bob mengatakan jika Henry menolak untuk makan sejak kembali dari New York. Merasa khawatir dengan keadaannya aku pun mencoba membujuknya. Sedikit menahan nafas aku mengetuk pintu ruang kerja Arthur Campbell yang tertutup rapat.“Henry, ini aku. Bolehkah aku masuk ke dalam?” tuturku dari balik pintu.Hening. Tak ada jawaban. Tak hilang a
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

SALAH PAHAM

Kreeet..!“Apa-apaan ini?! Sedang apa kalian berdua??!” Teguran dari sebuah suara yang sangat familier terdengar detik itu juga, mengejutkan kami berdua dan menyadarkan kami dari kenyataan.Sebuah kenyataan bahwa mataku saat ini menangkap sosok yang sedang berdiri kaku di ambang pintu. Dan aku tahu betul siapa dia. Segera aku menghindar dari tubuh Henry dan menjauh darinya saat aku menyadari kedatangan Axel, suamiku. "Apa yang kalian berdua lakukan? Apa yang telah kalian berdua lakukan, hah?!" Suaranya redup dan matanya menampakkan sebuah tatapan yang kecewa dan kemarahan yang besar.“Axel ini ... Ini tidak seperti yang kau lihat." Kataku dengan gugup di hadapannya, aku berjalan cepat ke arahnya dan berdiri tepat di hadapannya. Berharap dia tidak gegabah dan melakukan hal yang tidak aku harapkan. Dia menatap ke arah Henry, lalu matanya kini melihat ke arahku. Dia kembali bertanya, "Tidak seperti yang terlihat? Kau bilang tidak seperti yang terlihat? yang benar saja Angelina, kau pik
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

KEMARAHAN

"Kau akan melakukannya malam ini ‘kan, Emilio?" Tanya seorang wanita elegan, dengan satu tangannya terdapat gelas berisi wine tua yang mahal. Dia duduk di sofa mewahnya, menatap pria yang siap untuk melakukan tugasnya. "Ya sayang, tentu. Kau tenang saja. Semuanya akan tuntas malam ini," kata Emilio dengan senyum miring dan tatapan licik di matanya. "Hmmm... Kau memang priaku yang paling berharga yang pernah aku miliki," ucap sang wanita. Dia menatap dengan tatapan menggoda pada pria yang sedang mengokang senjata apinya itu. Sang wanita tak lain adalah super model Carla yang dikenal akan kecantikannya, tetapi kariernya kian meredup akhir-akhir ini. Senyum miring di bibir Emilio masih terlihat, dia menoleh pada Carla dan berkata, "Dan kau, kau adalah wanitaku yang paling berharga, Carla.” Emilio berdiri di hadapan Carla dan siap untuk mendapatkan perintah. Carla menarik nafas panjang, lalu menghembuskannya, sekali lagi dia meneguk gelas berisi wine yang masih di tangannya, lalu men
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

SERANGAN MALAM

Axel tidak menatapku, dia menunduk di hadapanku. Aku menyadari kesalahanku, tanganku terangkat dan menyentuh wajahnya dengan pelan. "Aku minta maaf. Aku minta maaf Axel," kataku dengan lembut. Dia menggeleng dan menghindari sentuhan tanganku. "Tidak, kau tidak menyesal," balasnya padaku. "Aku menyesal, Axel." Dia kembali menggeleng, dia memundurkan tubuhnya, dan masih menunduk. Sedikit membungkukkan tubuhnya, tak mau menatap ke arahku lagi. "Kau sama sekali tidak menyesal, kau tidak menyesal karena kau masih mencintainya. Kau mencintai Henry. Kau sama sekali tidak mencintaiku, kau mencintai Henry. Katakan saja!" ucapnya dengan nada pelan dan kecil. "Itu tidak benar, Axel.” Aku menggeleng menyangkal."Kau tidak mencintaiku, Angelina!" Suaranya membesar, membuatku terkejut. "Dengar, kau sedang terluka. Kemarilah, aku akan mengobati lukamu," bujukku. Aku berusaha untuk menenangkannya dan berharap dia ingin ditenangkan olehku. "Berhenti!" perintahnya saat langkah kakiku mendekatin
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

DALAM ANCAMAN PRIA GILA

"Kau??!" Aku menganga dengan mata membulat tak percaya melihat pria yang menjadi mimpi terburukku itu datang kembali, dan kini tepat berdiri di ambang pintu dengan menodongkan senjata api di tangannya."Angkat tanganmu, cantik!” perintahnya padaku. Tubuhku tegang dan gemetar seketika. Begitu pun sama dengan Andrew di sampingku. Tangan kecilnya semakin erat memelukku."Mommy...,” rengek Andrew ketakutan."Ssssst ... Jangan bersuara, jika kau masih menyayangi kepalamu," pria itu berkata dengan suara rendah.Aku dan Andrew membeku di atas ranjang. Tak tahu harus melakukan apa saat ini selain mematuhi perintah pria jahat itu."Aku mohon, jangan lakukan ini. Kau bisa meng-.” "Aku katakan diam dan angkat tangan kalian berdua!" potong pria itu keras.Aku dan Andrew pun mengangkat tangan tak memiliki pilihan. Mataku berkaca-kaca, tak berani menatap ke arah pria itu. Rasanya ingin sekali aku genggam tangan Andrew, tapi pria itu sama sekali tidak membiarkan kami. "Seseorang memintaku untuk l
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

SANDERA

Semuanya kaku, mereka terpaku mendengar apa yang dikatakan pria gila itu pada kami, dan aku sendiri tak bisa berbuat apa-apa. "Jaga ucapanmu bajingan pengecut!" Axel terlihat geram dan marah luar biasa. "Aku akan ikut denganmu, aku akan ikut bersamamu. Asal kau lepaskan putraku!" Aku berharap dia menuruti apa yang aku katakan. Aku maju dan berdiri di samping suamiku, Axel. "Jangan lakukan itu, Angelina," ucap Axel, berbisik di sampingku. Aku mengarahkan pasanganku padanya, menatapnya lekat-lekat. "Semuanya akan baik-baik saja, Axel. Kau tenang saja. Aku hanya ingin putraku baik-baik saja, dan aku rela berkorban untuk dirinya. Apa pun akan aku korbankan, bahkan jika perlu nyawaku, maka nyawaku akan aku berikan," yakinku padanya. Kami saling bertatapan, netraku berkaca-kaca menatapnya dengan pandangan memohon, berharap Axel mau mengerti. "Aku tidak akan membiarkan kalian berdua pergi dari sini, dan aku akan-.""Axel, tolong, putraku butuh obat dan dokter dia harus...,” potongku seb
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
89101112
...
14
DMCA.com Protection Status