Semua Bab ISTRI KONTRAK PENEBUS HUTANG: Bab 71 - Bab 80

138 Bab

KABAR BURUK

“Apa sekarang kau berpura-pura tak tahu apa-apa?” sindirku sinis.“Aku memang tak tahu apa yang kau maksud dengan bermain wanita. Bisa kau jelaskan padaku apa yang membuatmu berpikir seperti itu?” Axel terus mencoba menyangkal.“Aku lelah, Axel. Aku sedang tak ingin membahasnya. Tolong mengerti aku.” Aku berpaling enggan bertatap muka dengan pria yang masih menjadi suamiku itu.“Aku harus tahu, Angelina. Kau tak bisa bersikap seperti ini padaku,” tolak Axel tak terima.“Tolong, Axel. Andrew ada di sini. Tidak pantas kita membahas hal memalukan yang bisa didengar oleh anak seusia Andrew.” tegasku tetap pada pendirianku.“Aku hanya tak ingin membuat masalah ini semakin berlarut-larut. Jika kau tak ingin menceritakan apa yang sebenarnya terjadi, maka aku akan mencari kebenarannya dengan caraku sendiri,” sahut Axel.“Kau masih istriku sekarang, mau tidak mau kau tak boleh pergi dari mansion tanpa izin dariku, Angelina. Tidak setelah kejadian ini!” sambung Axel mengejutkanku.Mendengar per
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

DUKA ANGELINA

“Angelina, sadarlah.” Samar-samar aku dengar sebuah suara yang familier memanggil namaku lirih. Aku mulai membuka mataku pelan, mengerjap berapa kali memperjelas penglihatanku yang masih tampak samar. “Sean.., Sean. Huhuhu!” Dalam keadaan setengah sadar aku kembali terisak menangis memanggil nama saudara laki-lakiku. “Angelina, tenanglah. Aku bersama denganmu.” Saat suara itu kembali terdengar sontak aku membuka mataku lebar-lebar. Sosok itu memelukku yang setengah terbaring di lantai kamar, tempat terakhir yang aku ingat ketika aku berakhir tak sadarkan diri, setelah Axel memberitahuku jika Sean Louis tewas tertembak ketika dalam perjalanan pulang kembali ke Venesia. “Axel! Di mana Sean? Di mana Kakakku?! Tolong antar aku untuk melihatnya! Huhuhu!” mohonku serak di antara tangisku yang keras, masih merasa tak percaya jika Sean Louis meninggalkanku untuk selama-lamanya. “Tenangkan dirimu dulu, aku sudah memerintah orang-orangku untuk mengurus semuanya.” “Kau bohong jika Sean su
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

FAKTA BARU

Hari ini adalah hari kelima sejak Sean meninggal. Selama itu pun aku tak lagi banyak bicara dan lebih banyak diam. Seperti sekarang aku hanya duduk di taman belakang mansion sembari mengawasi Andrew yang sedang asyik bermain. Tubuhku memang berada di sini, namun tidak dengan hati dan pikiranku. Setiap menit bayangan itu selalu terlintas dalam pikiranku. Di mana kenanganku bersama dengan Sean untuk terakhir kalinya malam itu selalu membayangiku.Sejak itu pun Axel lebih bersikap perhatian. Dia juga tak banyak bicara seperti sebelumnya, hanya saja aku merasa sikapnya kini lebih lembut dari sebelumnya. Tentang masalah kami, kini aku tak ingin memikirkannya. Aku hanya ingin fokus dengan kehamilanku sendiri dan berharap dapat melewati masa dukaku seiring dengan berjalannya waktu. Kehilangan Sean Louis bagiku adalah pukulan berat, sama seperti aku harus kehilangan ayahku waktu itu.Aku yang tengah hanyut dalam pikiranku, tiba-tiba tersentak saat dua tangan kekar memelukku dari arah belakang
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

FAKTA BARU, PART 2

Bianca merasa murka setelah tahu jika rencananya untuk membuat hubungan Axel dengan istrinya, Angelina gagal. Karena itulah Bianca cukup terkejut saat Axel Campbell tiba-tiba mendatangi hunian mewahnya lagi, setelah pertemuan terakhir mereka berdua beberapa hari yang lalu. “Axel? Aku senang sekali kau datang kembali menemuiku.” Kedua mata Bianca berbinar senang menyambut kedatangan Axel yang baginya adalah sesuatu yang luar biasa. Ia sama sekali tak terpengaruh sedikit pun dengan ekspresi wajah Axel yang begitu dingin dan datar. “Apa yang kau inginkan dariku, Bianca Leonore? Katakan padaku!” hardik Axel menatap tajam wanita yang pernah satu kali menghabiskan malam bersamanya dulu. Langkah Bianca terhenti seketika itu juga, “A-apa?” Bianca mengerjapkan kedua matanya berulang kali memasang ekspresi wajah bingung. Axel mendengus sinis, “Berhentilah bersikap seperti wanita polos, Bianca Leonore. Kau pikir aku tak tahu apa saja yang telah kau lakukan di belakangku?” sindir Axel tajam.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

SITUASI TAK TERDUGA

Hari ini aku memutuskan untuk memeriksakan kandunganku seorang diri, tentunya tanpa Axel. Aku memang belum memberitahu perihal tentang kehamilanku sampai detik ini pada Axel dan aku memang tak berminat untuk memberitahukan langsung padanya. Rasa kecewaku pada pria yang masih menjadi suamiku itu membuatku berpikir jika Axel tak perlu tahu dengan kehamilan ini. Sejak Sean meninggal, aku pun tak pernah sekali pun keluar dari rumah, mengingat kesehatanku sekarang yang tak seperti sebelumnya. Dengan ditemani Rex aku berniat untuk ke dokter kandungan. Namun, di halaman mansion mobil milik Axel baru saja masuk. Melihatku yang baru saja akan pergi, ia pun segera turun dari mobil. “Kau mau ke mana, Angelina?” tanyanya dengan pandangan menyelisik menatapku. “Aku ada urusan sebentar,” aku beralasan. “Malam-malam begini? Kenapa kau tak membawa serta Andrew?” tanyanya penuh selidik. “Andrew sedang bersama dengan Lana. Lagi pula aku hanya sebentar dan Rex ada bersamaku,” sahutku sedikit ketus.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

SITUASI TAK TERDUGA, PART 2

Darah, aku melihat darah mengalir dari dalam tubuh Axel yang kini pingsan tak sadarkan diri. Suasana gelap di sekitarku membuat pandanganku terbatas. Aku mencoba untuk tenang meskipun aku merasa bingung dan sangat ketakutan. Dengan segera aku mencari ponsel milikku yang ada di dalam tas yang aku bawa. Aku tak tahu harus menghubungi siapa lagi selain hanya satu orang yang terlintas di pikiranku saat ini, Henry. Dan aku tak menyangka jika dia akan merespons telepon dariku dengan sangat cepat.“Hallo, Angelina?”“Henry! Henry! Tolong aku dan suamiku! Aku mohon! Kami dikejar oleh sekelompok orang tak dikenal dan kini kami terjebak di sebuah tempat yang tak aku ketahui di mana?!” mohonku dengan suara serak berusaha menahan tangis.“Kau kirimkan saja lokasinya padaku, Angelina! Aku akan segera menyusulmu!” “Aku mohon cepatlah, Henry! Axel terluka parah. Dia terluka saat berusaha menyelamatkanku!”“Hentikan pendarahannya dan carilah tempat yang aman di sekitarmu. Tunggulah aku, aku akan dat
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

SEBUAH AMBISI

Bab 76“Axel??”Aku menghapus air mataku dan menatap pria yang merupakan mantan suamiku dengan tatapan memohon.“Henry, aku mohon tolong antarkan aku menemui Axel,” pintaku penuh harap.Henry terdiam sejenak, lalu beberapa saat kemudian dia mendesah dan menjawab, “Baiklah. Aku akan mengantarkanmu menemuinya.”“Terima kasih.” Aku mengulas senyum tulus sebagai ungkapan terima kasih.Keadaanku yang masih belum sepenuhnya pulih, membuatku harus menggunakan kursi roda. Setelah sampai di ruangan tempat Axel dirawat aku pun mulai gugup dan cemas. “Aku akan menunggu di sini. Kau masuklah, Angelina dan temui suamimu di dalam,” tutur Henry, aku hanya mengangguk sebagai jawaban.Aku masuk ke dalam ruangan di mana Axel tampak terbaring dengan tubuh bagian atasnya yang terbalut perban. Kedua matanya memejam dengan selang infus yang menempel di urat nadinya. Melihat keadaannya sekarang mengingatkanku pada kejadian malam itu yang baru saja kami alami. Bagaimana dengan sigap ia berusaha keras menyel
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

RELA MELEPAS

“Mom!!” Andrew berlari menghampiriku yang masih terbaring di ranjang perawatan rumah sakit. Aku tersenyum lebar kala melihat putraku Andrew berhambur ke pelukanku. Sungguh ini bagai kejutan untukku karena bisa melihat Andrew kembali setelah beberapa hari aku terbaring tak berdaya di sini.“Andrew sayang, kau datang dengan siapa ke sini?” tanyaku semringah menyambut pelukannya.“Mom pasti tak percaya jika aku datang dengan siapa ke sini.” Andrew mengulas senyuman cerahnya berpaling ke belakang.Di waktu yang bersamaan, seseorang masuk ke dalam ruangan, sosok yang tak lain adalah Henry Bastian Campbell itu melangkah menghampiriku dan Andrew. Henry menarik bibirnya membentuk seutas senyuman tipis menghiasi wajah tampannya yang tak berbeda dengan saudara tirinya, Axel Campbell.“Kau yang membawa Andrew ke sini, Henry?” tanyaku memastikan.“Maaf, aku tak meminta izin darimu sebelumnya. Aku pikir Andrew pasti merindukanmu jadi aku sengaja membawanya ke sini untuk menemuimu secara langsung.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

KEPUTUSAN

“Katakan apa alasannya kau memerintah seseorang untuk membunuh Sean Louis?!” Henry bertanya menyudutkan.“Kau tak memiliki wewenang apa pun untuk bertanya padaku!” Axel menyahut sinis masih dengan sikap tenangnya.Henry mendengus, “Hal itu berarti memang benar, jika kau berhubungan dengan kematian Sean Louis, Axel!” tukas Henry tajam.“Berhubungan atau tidak aku sama sekali tak berminat untuk menjelaskan apa pun padamu! Daripada sibuk mengurus kesalahan orang lain, kau lebih baik fokus dengan mantan istrimu itu! Apa kau yakin wanita itu tidak akan berbuat ulah lagi setelah kau membuangnya seperti sampah?” Kali ini Axel tersenyum penuh arti menatap Henry yang air mukanya langsung berubah dengan cepat setelah menyinggung tentang mantan istrinya yang bernama Carla Queen Baker.“Kau apa kau bilang, brengsek?!” Detik itu juga Henry menarik pakaian Axel dan menatapnya nyalang, “Apa maksudmu mengatakan hal itu padaku?!” sambung Henry merasa Axel mengetahui dan menyembunyikan sesuatu darinya.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

KEPUTUSAN, PART 2

Axel terpaku, ia menatapku dalam dengan penuh tanya. Bisa aku lihat dari tatapan matanya banyak pertanyaan yang mungkin ada dalam pikirannya atas jawabanku saat ini. “Apa kau yakin dengan keputusanmu, Angelina?” tanyanya ragu. “Ini memang sudah menjadi keputusanku. Tetapi aku juga ingin meminta satu hal darimu, Axel,” ucapku serius. “Katakan Sayang,” Axel menyahut cepat, ingin tahu. “Aku minta kau tinggalkan duniamu. Mulailah hidup baru dengan kehidupan yang lebih bersih tanpa adanya dendam ataupun kekerasan. Satu hal yang terpenting, apabila kau ingin memulai hidup baru bersama keluargamu dengan penuh kedamaian, maka lepaskanlah hal buruk yang membelenggu hidupmu, Axel,” jelasku menatapnya lembut, berharap ia mau mengerti dengan ucapanku. Axel terdiam, ia membisu tanpa melepaskan pandangannya padaku. Aku bisa mengerti jika saat ini mungkin aku terlalu cepat mengatakan apa yang menjadi keinginanku. Namun, aku pikir inilah yang terbaik untuk kami. Setelah harus kehilangan anak kam
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
14
DMCA.com Protection Status