“Kau, pemimpin mafia??” tanyaku masih merasa tak percaya dengan apa yang baru saja Axel katakan. “Apakah kau percaya?” Axel memancing. “Tidak!” tegasku, “Bukankah kau sendiri yang mengatakan padaku jika kau menjalankan bisnis propertimu?” ucapku memastikan. “Itu hanyalah kedok. Aku adalah pemimpin sebuah organisasi dari sebuah klan yang ditakuti di Itali,” jelas Axel mengaku. Aku menggeleng tak percaya, “Kau bohong hanya ingin menakutiku kan, Axel?” Aku mencoba mengelak masih tak percaya. “Tidak, aku bicara kenyataan. Inilah aku yang sebenarnya,” Axel berkata penuh dengan keyakinan. “Bagaimana bisa, Axel? Sejak kapan kau bergabung dengan mereka?” tanyaku sedikit gagap, berusaha keras menahan rasa keterkejutanku. “Sejak aku berumur sembilan belas tahun, lebih tepatnya sejak aku hidup mandiri menetap di Itali bersama ibuku.” Aku menutup mulutku merasa syok, “Ya. Tuhan. Lalu, apakah mendiang ibumu tahu hal itu?” tanyaku penasaran. “Tentu saja tidak. Tidak ada yang tahu sekalipun
Last Updated : 2023-07-10 Read more