Home / Rumah Tangga / Pesona Istri Dari Desa / Chapter 351 - Chapter 360

All Chapters of Pesona Istri Dari Desa: Chapter 351 - Chapter 360

377 Chapters

Apa Aku Salah?

Apa aku salah?"Mau kemana?" tanya Aksen yang wajahnya berubah lebih kalem. Aku mundur teratur, menarik napas tidak percaya jika wajah Aksen tadi kurasa begitu menyeramkan. Apa dia memiliki dua kepribadian?"Aku mau keluar, Bang. Bosan di rumah terus.""Ponselnya mati?" tanyanya lagi. Dia bahkan tahu jika aku tidk membawa ponsel. Dengan spontan, aku sengaja mencari ponsel di dalam tas dengan adegan seperti orang kelupaan."Ponselnya ternyata kelupaan, Bang," balasku sembari tersenyum. "Lalu supir di luar?" tanyanya kembali. Duuh, bagaimana lagi, nih."Katanya dari abang Shaka," sambungnya."Iya, abang Shaka memintaku ke rumah kak Gendhis. Aku terima saja karena bosan di rumah." Alasanku tidak jelas, semoga dia tidak curiga."Kalau gitu aku ikut, ya, aku temani.""Abang baru pulang, pasti capek," jawabku tidak mau kalah.Aksen diam sejenak, entah dia pulang karena aku mau keluar atau memang waktunya pulang. Mengapa aku jadi bergidik ngeri. Rasa takut menjalar di tubuhku."Mita ambilk
last updateLast Updated : 2024-07-20
Read more

Tidak Mungkin

“Baik, Bang,” jawabku singkat.Tatapan kami sempat beradu, ya Allah benar-benar meresahkan. Apa dia sengaja pamer bahwa dia baik-baik saja. “Alhamdulillah,” jawabnya. Aku dan abang Brayen benar-benar kikuk. Astagfirullah, ini tidak boleh terjadi, aku harus menata hatiku. Walau bagaimana pun aku sudah memiliki suami.“Silahkan duduk, Dek,” ucap abang Shaka.Aku pun duduk ditempat yang disediakan. Sebenarnya ingin kutanyakan bagaimana kabar Arvian. Namun, kutahan karena abang Shaka sepertinya langsung ke intinya.“Kita jangan terlalu lama di sini, karena Aksen pasti akan menyusul ke sini jika Monica terlalu lama.”Abang Shaka segera membuka pertemuan walau aku terus menunduk karena merasa diperhatikan oleh abang Brayen. Tatapannya bahkan menyentuh sampai di dasar yang paling dalam di hatiku. “Ini mengenai misi kita sebagai anak daddy dan bunda,” kata abang Shaka. Maksudnya? apa ini ada kaitannya dengan Aksen? Atau kami mau adakan surprise dengan daddy? Ya Allah kenapa hatiku tak ten
last updateLast Updated : 2024-07-21
Read more

Menjalankan Misi

Rasanya tidak percaya mendengar kenyataan ini. Menjadi istri kedua Aksen? Sulit, ini terlalu sulit bagiku. Tanpa pamitan, aku keluar dari room meeting ini. Kak Gendhis sempat menahanku, tapi aku tak peduli. Semua rasa menjadi satu di hatiku. Lebih tepatnya rasa tidak percaya jika Aksen selama ini berkhianat.Sesampai di loby aku dikejutkan dengan kehadiran Aksen yang sudah menungguku diluar. Seperti biasa tampilannya benar-benar casual. “Sayang ….” Dia langsung berlari memelukku. Kulihat abang Brayen mundur melihatku yang dipeluk Aksen. “Are you okay?” tanya Aksen lagi. Aku hanya mengangguk, untung saja aku menghapus air mata sebelum ke loby. Kalau tidak Aksen pasti lebih curiga.“Ada masalah?” tanyanya lagi.Kalau dulu memang aku baper mendengar Aksen merayuku seperti ini. Namun, kali ini aku merasa seperti bersama penghianat yang sedang mulai bereaksi. Entah apa motifnya sampai menjadikanku yang kedua. Aku bahkan mengira aku wanita yang paling beruntung di dunia ini. Nyatanya ke
last updateLast Updated : 2024-07-23
Read more

Sakit Sekali menerima kenyataan ini

Selama perjalanan, jantungku berdetak lebih kencang. Perasaanku tak tenang, memikirkan pernikahanku yang diujung tanduk. Gagal kedua kalinya rasanya begitu menyakitkan."Tenangkan dirimu, semua cerita selalu ada hikmahnya,” ucap daddy menenangkanku.“Sayangnya cerita hidup Monica tidak seperti wanita yang lain, Dad. Penuh drama.”“Di luar sana masih banyak yang belum beruntung, Nak.”Jika bisa aku ingin menjadi orang yang beruntung dalam semua hal, aku cemburu melihat pasangan yang begitu harmonis dan awet sampai maut memisahkan. “Dad, apa teman-teman daddy juga seperti Monica?”“Maksudnya?” tanya daddy yang terdengar heran.“Apakah anak teman daddy banyak yang kayak Monica? Bukannya cerita orang kaya selalu menarik, Dad?”“Siapa bilang cerita mereka selalu indah. bBeberapa dari mereka justru memikirkan perasaan nomor sekian, lebih tepatnya sebagian dari mereka sibuk dengan bisnis, kurang bersyukur, jadi ada saja yang selalu gagal di tengah jalan.”Hidup memang seperti itu, ketika m
last updateLast Updated : 2024-07-24
Read more

Aku Juga Berhak Bahagia

“Sayang?!” Aksen memanggilku. Nampak sekali wajahnya yang terkejut. Sementara abang Brayen melepas pelukanku.“Jangan panggil aku sayang tuan Aksen!”Mata Aksen berkaca-kaca, dia mendekat. Namun, langsung kutahan.“Jangan mendekatiku! urus istrimu itu!” Kembali aku berteriak karena Aksen ingin mendekatiku."Hebat kamu membohongiku selama setahun ini!"Dia kembali mendekat. Cuih, dia seolah tak bersalah."Satu langkah kamu mendekatiku, kupastikan akan memviralkan kamu bersama istrimu!" kembali aku berteriak, bisa-bisanya mereka membohongiku. Lebih ingin muntah rasanya mengingat aku datang ke pernikahan Olive yanh ternyata adik ipar dari Aksen.Amarahku memuncak. Aku memang lemah, tapi bukan berarti dia bisa semaunya membohongiku. Aksen langsung mundur teratur melihatku yang berteriak."Tenangkan dirimu sayang, kita bisa bicarakan baik-baik."“Baik-baik kamu bilang?""Lebih baik kamu diam. Jangan bicara apapun lagi denganku!"“Sayang ….”“Stop tuan Aksen, aku benci kamu panggil sayang.
last updateLast Updated : 2024-07-25
Read more

Ku Ingin Pisah

Abang Brayen langsung mundur, sementara daddy menarik tanganku untuk masuk mobil."Ingat, dia bukan muhrimmu!" tegas daddy lagi."Siap, Dad. Jangan marah gitu.""Jangan cari kesempatan kembali sama dia," sambung daddy lagi.Selama perjalanan aku terus menitikkan air mata. Aku justru sama sekali tidak mengingat abang Brayen. Dipikiranku hanya Aksen, tidak menyangka gagal untuk kedua kalinya. Aku yakin tidak ada wanita yang ingin gagal apalagi ini untuk kedua kalinya. Mengapa masalah asmara aku selalu gagal, semesta sepertinya tidak berpihak padaku. Rasanya sangat menyakitkan harus menerima kenyataan in. Aksen yang kuharapkan, nyatanya juga berkhianat. “Keluarkan saja tangismu, Nak.”“Daddy ….”“Menangislah, jika itu yang membuatmu tenang.” Pecah juga tangisku di dalam mobil, daddy hanya menenangkanku. Sesak rasanya, sangat sesak. “Maafkan putrimu ini, Dad.”“Daddy yang minta maaf, Nak.”“Daddy yang memaksamu menikah dengannya. Ini salah daddy, Nak.”"Daddy tidak pernah salah, mungkin
last updateLast Updated : 2024-07-26
Read more

Pilu

Aksen diusir oleh daddy, aku kembali ke kamar. Hanya melihat Aksen saja, aku jijik. Bunda yang melihatku masuk kamar hanya menatapku dengan wajah sendu. "Sayang ....""Sayang, aku bisa jelaskan." Aksen terus berteriak. Namun, hati ini sudah diliputi rasa benci tak terkira. Dikhianati itu rasanya begitu sakit.Di kamar, aku hanya menangisi apa yang sudah terjadi. Mengapa semuanya begitu melelahkan, meratapi nasib yang sama seperti yang kemarin. Aku kira Aksen adalah pelabuhan terakhirku, nyatanya dia pun berkhianat. Apa sebenarnya yang salah denganku? Apakah ada do’a yang selama ini keliru kuucapkan? Sejak awal aku memang tidak mencintai Aksen, selain dia orang baru. Aku tipe orang yang sult untuk jatuh cinta. Kegigihan dan ketulusan Aksen membuatku luluh. Namun, sayangnya, itu palsu semua. Ponselku berdering ada nama Mona yang tertera. Pasti dia dikabari abang Brayen, secara nomor ponselku ini baru.“Halo, Monica.”Mona terdengar panik. Aku hanya diam, suaraku tidak bisa keluar. S
last updateLast Updated : 2024-07-28
Read more

Ini Mungkin Yang Terbaik

Sejauh apapun kamu melangkah selalu ada dua sisi yang membuatmu bangkit lagi, gagal bukan berarti hidupmu hancur. Mungkin seperti itu cara Tuhan menegurmu agar lebih dekat.Malam ini Arvian menginap bersamaku, tak terasa dia tumbuh dengan sehat dan semakin tampan. Wajah blatersannya menambah kesan menawan. Dia lebih mirip ke abang Brayen kecil.“Bund, are you okay?” tanyanya. Arvian menemaniku tidur di kamar.“Bunda baik-baik saja, Nak,” balasku.“Ayah bilang bunda sakit,” katanya lagi. Iya, bundamu memang lagi sakit hati, aku hanya bisa berkata dalam hati sembari memandang wajah polosnya.“Bunda sudah sehat, Nak.”“Ayah bikin panik,” sambungnya agi.“Memangnya ayah bilang apa?” tanyaku iseng. “Bunda sakit, Arvian pulang sekolah sudah dikagetin. Dia bahkan gak masuk kerja hari ini,” sambung Arvian.“Ayah kerja?”“Iya, Bund. Dia kerja di rumah sakit terbesar di kota Arvian tinggal, dia bahkan ditawari sebagai direktur di rumah sakit, tapi ditolak karena ayah lagi fokus kuliah.”“Apa
last updateLast Updated : 2024-07-28
Read more

Sudah jalannya.

Setahun berlalu akhirnya akta cerai ini keluar, penuh perjuangan karena Aksen tidak mau bercerai. Namun, pada akhirnya dia berdamai dengan keadaan, menerima kenyataan jika aku memang tidak bisa bersamanya lagi. Aku bahkan meminta padanya untuk menjadi suami yang baik untuk Alifia.“Selama bersamaku, abang tidak pernah membuatku sakit hati. Abang memanjakanku sebagai seorang istri,” kataku padanya di taman seperti biasa kami bertemu dulu.Kami sengaja bertemu untuk terakhir kalinya. Menjadikan perpisahan yang terindah agar tak ada di dendam di hati kami.“Tapi mungkin jodoh kita sampai di sini, Bang. Satu pintaku muliakan istri abang selayaknya suami yang siaga. Barangkali nanti abang punya anak bersama Alifia.”Aku baru tahu ternyata Alfia juga seorang dokter seperti saudaranya Olivia. Sejak dulu dia diam-diam mencintai Aksen. Namun, tragedi naas terjadi ketika pulang kerja dia ditabrak oleh Aksen, lebih mengejutkan lagi Alifia bersama calon suaminya yang akan menikah seminggu lagi. U
last updateLast Updated : 2024-07-29
Read more

Bangkit

Monica resmi bercerai dari Aksen. Reza dan Nina tetap mensuport anaknya, beberapa kali Aksen menangis tidak ingin bercerai, bahkan sebenarnya Aksen rela bercerai dari Alifia asalkan dia bisa bersama dengan Monica. Namun, Monica tetap dengan keputusannya, dia justru lebih kasihan dengan Alifia yang lumpuh karena perbuatan Aksen. Setahun lamanya Aksen berjuang. Malang tak bisa dihindari, Monica kekeh dengan pendiriannya hingga keputusan pengadilan pun keluar. Meski begitu Nina terus memantau perasaan anaknya, jangan sampai menyesal karena ini sudah kedua kalinya gagal.“Pikirkan matang-matang, Nak,” ucap Nina yang selalu sabar menasehati Monica.“Monica sudah berfikir yang matang, Bund. Aksen sebenarnya sudah lama jatuh cinta dengan Alifia.”“Aksen cintanya sama kamu, Nak.” Nina sebenarnya sudah jatuh hati dengan mantunya, sikap Aksen yang sopan membuat orang tua manapun pasti bahagia memiliki mantu seperti Aksen.Bagi Monica, bukan cinta jika berani mendua. “Monica tidak bisa seikhla
last updateLast Updated : 2024-08-02
Read more
PREV
1
...
333435363738
DMCA.com Protection Status