Share

Pilu

Aksen diusir oleh daddy, aku kembali ke kamar. Hanya melihat Aksen saja, aku jijik. Bunda yang melihatku masuk kamar hanya menatapku dengan wajah sendu.

"Sayang ...."

"Sayang, aku bisa jelaskan." Aksen terus berteriak. Namun, hati ini sudah diliputi rasa benci tak terkira. Dikhianati itu rasanya begitu sakit.

Di kamar, aku hanya menangisi apa yang sudah terjadi. Mengapa semuanya begitu melelahkan, meratapi nasib yang sama seperti yang kemarin. Aku kira Aksen adalah pelabuhan terakhirku, nyatanya dia pun berkhianat. Apa sebenarnya yang salah denganku? Apakah ada do’a yang selama ini keliru kuucapkan?

Sejak awal aku memang tidak mencintai Aksen, selain dia orang baru. Aku tipe orang yang sult untuk jatuh cinta. Kegigihan dan ketulusan Aksen membuatku luluh. Namun, sayangnya, itu palsu semua.

Ponselku berdering ada nama Mona yang tertera. Pasti dia dikabari abang Brayen, secara nomor ponselku ini baru.

“Halo, Monica.”

Mona terdengar panik. Aku hanya diam, suaraku tidak bisa keluar. S
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Humaira
seru, kak, lanjut terus
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status