"Mas nggak ngerti sama kamu, kamu ingin Mas prioritaskan disaat sekarang ini? Kamu sedang sehat, sedangkan Ibu lagi sakit. Jelas Mas harus prioritaskan Ibu dulu. Mohon pengertiannya sedikit saja," ucap Mas Rendi yang juga salah paham dengan maksudku. Aku bahkan tidak menyinggung Ibu sama sekali."Bukan tentang Ibu, Mas. Tapi masalah pekerjaan kamu. Aku tau kemarin kamu ada ketemu klien mendadak sekali, itu dari Mbak Dyan. Terus aku juga tau kamu sudah naik jabatan, itu juga dari Mbak Dyan. Aku rasa wajar jika aku mempertanyakan skala prioritas kamu, Mas. Aku atau Mbak Dyan?"Mas Rendi menggelengkan kepalanya, sambil sedikit tersenyum seolah merasa tidak habis pikir saja. "Sekarang kamu bawa-bawa Dyan sebagai alasan? Berapa kali mesti Mas kasih tau sama kamu, kamu juga tau sendiri Mas dan Dyan itu mantan suami istri. Kami berteman pun sekarang ini hanya untuk Ryo saja. Terus soal Mas yang bercerita sama Dyan, ya karena memang momennya Dyan sedang ada bersama Mas. Syukurlah kalau misaln
Read more