"Hallo, Tiana," sapa Pak Anggara tersenyum ramah padaku juga pada Mas Rendi. Wajahnya seolah tanpa berdosa padahal semalam dia sudah melakukan hal yang kurang ajar padaku. Aku seolah dilecehkan dan terasa amat rendah, karena bisa-bisanya aku diajak bermain di belakang Suamiku oleh atasanku sendiri."Dia ini yang waktu itu nolong aku di supermarket pas uangnya ketinggalan di rumah," jawabku pada Mas Rendi, aku bahkan mengabaikan sapaan dari Pak Anggara."Oh, pantas saja rasanya kaya gak asing wajahnya, cuman Mas nggak inget siapa," ucap Mas Rendi. "Saya secara pribadi belum mengucapkan terimakasih karena Mas sudah membantu istri saya."Mas Rendi memang ramah, ia bahkan mengatakan itu atas inisiatifnya sendiri. Meski waktu itu menimbulkan kesalahpahaman apalagi dengan ucapan Ibu yang memperkeruh suasana, untung saja Mas Rendi selalu percaya padaku, meski sulit untuk membelaku apalagi di depan Ibu.Itulah, tak ada alasan aku untuk mengkhianati dan bermain di belakang Mas Rendi. Perihal
Baca selengkapnya