"Mau jalan-jalan saja, San. Kamu dari mana?" Lara berbasa basi."Dari mengantar Dek Wulan ke pabrik teh, Mbak." Mata Ahsan berbinar saat menyebut nama Wulan. Lara tersenyum kecil. Cinta memang aneh. Tatapan Ahsan jelas memuja Wulan. Namun di mata Wulan hanya melihat Bagas seorang. "Oh, sekarang kamu mau ke mana?" tanya Lara lagi. "Rencananya ingin mengembalikan mobil ke rumah utama, terus dengan motor saya ingin mengecek warung.""Warung?" Lara menjinjitkan alisnya. "Iya, Mbak. Warung kecil-kecilan yang menjual makanan dan minuman untuk para wisatawan yang mau berwisata ke kebun teh Nglinggo. Tapi, ya masih kecil-kecilan lah, Mbak. Malu saya." Ahsan menggaruk-garuk kepalanya karena salah tingkah."Dari kecil-kecilan nanti insyaallah bisa jadi besar-besaran lho, San." Lara menyemangati Ahsan."Mudah-mudahan, Mbak. Saya ingin bermodal dulu baru mencoba melamar Wulan. Eh saya ngomong apa sih ini?" Ahsan menepuk mulutnya sendiri. Setiap kali membahas usaha, bayangannya adalah untuk mem
Last Updated : 2023-05-06 Read more