Dokter itu menatapku kemudian mengangguk sekilas. Sepertinya dia mengerti tatapanku yang memohon pertolongan.“Bapak dan Ibu sebaiknya keluar. Pasien membutuhkan istirahat, dan itu adalah tanggung jawab rumah rumah sakit,” ucapnya sambil menengadahkan tangan menunjuk ke arah pintu yang terbuka.Bukannya menurut, Mas Ammar justru dengan pongahnya melawan. “Dokter mengusir saya? Saya ini ayah dari pasien, dan yang akan menanggung pengobatan dia.”“Maaf, Pak. Kalau tidak segera mengikuti ucapan saya, akan ada satpam yang akan menunjukkan jalan keluar,” ucap Dokter Burhan dengan sikap tenang, seakan tidak peduli dengan yang dikatakan lawan bicara.Seperti merasa tidak terima, Mas Ammar menunjuk wajah Dokter Burhan. “Kalau kamu mengusir saya, kamu harus tanggung jawab karena tidak sopan kepada orang yang memberi uang ke rumah sakit ini. Bisa-bisa kamu dipecat!”Suaranya keras, seakan tidak peduli dengan keadaan Daniel sekarang. Pintu terkuak lebar kemudian. Beberapa petugas medis datang ya
Baca selengkapnya