Semua Bab Pendekar Rajawali Dari Andalas: Bab 361 - Bab 370

460 Bab

Bab 361. Membujuk Dua Pemuda

Saat matahari tepat di puncak kepala, Baron yang sejak pagi tadi sibuk menyiangi padi segera ke luar dari sawah kemudian melangkah menuju dangau yang ia dirikan di pinggiran persawahan itu. Tak lama ia duduk setelah makan siang, tiba-tiba ia kedatangan seorang lelaki yang juga berasal dari warga Desa Kabut itu. “Baron..!” sapa lelaki yang baru datang itu. “Danar...!” Baron terkejut karena memang ia tak menyadari lelaki yang ia kenali itu muncul dari arah belakang tempat ia duduk di dangau. “Iya ini saya, dan kamu jangan pula tekejut! Sama halnya dengan Kanda Karta, saya ditugaskan untuk datang menemuimu di dangau ini.” tutur lelaki yang bernama Danar itu. “Tugas apa yang tengah kamu jalankan? Kenapa musti dengan menemui saya di sini?” tanya Baron heran. “Kamu bisa tidak membujuk 2 orang lelaki warga desa ini untuk ikut bersama saya ke istana Kerajaan? Nanti kamu akan saya beri sekantong uang logam emas ini?” tawar Danar. “Wah, banyak sekali! Bagaimana caranya saya membujuk mere
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-26
Baca selengkapnya

Bab 362. Arya Bertemu Peri Salju

Dari Desa Beringin Arya dan ketiga sahabatnya meneruskan perjalanan ke arah Selatan, beberapa sungai kecil dan perbukitan telah mereka lewati dan saat ini mereka tiba di padang rumput yang cukup luas. Padang rumput itu sendiri ditumbuhi jenis ilalang dan rumput lain yang tingginya hanya sebatas lutut orang dewasa, di sana juga terdapat beberapa batang pohon namun tumbuhnya berjarak sekitar 7 hingga 15 tombak antara pohon yang satu dengan yang lainnya. Saat itu matahari sudah mulai condong, pertanda tak lama lagi sore pun tiba. Arya dan ketiga sahabatnya tetap berlari menyusuri padang rumput itu, namun lari mereka tiba-tiba terhenti saat Benggala berseru karena melihat sesuatu di udara. “Ada apa, Benggala? Kenapa kau berteriak dan meminta kami semua berhenti?” tanya Arya. “Lihat di atas sana!” seru Benggala, Arya dan kedua sahabatnya yang lain mendongakan wajahnya ke atas. “Peri Salju..!” seru Yuda Tirta dan Dewa Bola Api berbarengan, sementara Arya hanya melongo sambil terus mempe
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-26
Baca selengkapnya

Bab 363. Sehelai Bulu Kuda Bersayap

“Hemmm, Peri Ratu pernah bercerita pada kami saat Peri yang memimpin di empat arah mata angin negeri di atas awan berkumpul. Dia mengatakan jika kelak akan muncul seorang pemuda dari negeri asing, yang mana pemuda itu merupakan utusan Dewata Agung untuk membasmi segala bentuk keangkaramurkaan di jagat raya ini. Dan sosok itu ternyata kamu, Arya. Kalau boleh saya tahu, dari negeri mana kau berasal?” ujar Peri Salju sembari bertanya. “Saya berasal dari Negeri Nusantara, negeri 1.500 tahun yang akan datang. Saya sendiri tidak tahu kenapa saya sampai terdampar di Negeri Peri ini, setelah saya bertemu dengan seorang pertapa sakti bernama Resi Dharma baru lah saya tahu jika saya musti melakukan tugas membela kebenaran di Negeri Peri ini sebagai cara agar saya dapat kembali lagi ke negeri asal saya nantinya.” tutur Arya. “Oh, jadi kau telah bertemu dengan Resi Dharma?” tanya Peri Salju yang memang mengenal lelaki tua pertapa sakti itu. “Ya, saya bertemu dengannya saat Benggala mengajak s
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-27
Baca selengkapnya

Bab 364. Lasmi Penasaran

“Aduh..! Ha..ha..ha!” Yuda Tirta kelihatan meringis karena telinganya dipelintir, namun kembali ia tertawa saat melihat Arya mengaruk-garuk kepalanya. “Kalian ini, suka sekali mencandai saya memangnya kalian pikir ada apa antara saya dengan Peri Salju itu?” tutur Arya. “He..! He..! He..! Kami memang tidak tahu apa-apa mengenai hatimu terhadap Peri cantik itu, namun kami yakin kamu pasti menganggumi kecantikan yang dimiliki Peri Salju itu.” kali ini Dewa Bola Api yang berbicara. “Dia terlalu cantik malahan, hingga saya terkadang merasa risih juga berdekatannya.” Arya mengakui jika dia juga kagum akan kecantikan Peri Salju. “Ha..! Ha..! Ha..! Kan apa saya bilang, Jjka kau melihat langsung kau pasti akan terkesima melihat kecantikannya. Bukan hanya itu, harum semerbak yang berasal dari tubuhnya pun membuat kita betah berlama-lama dekat dengannya.” ujar Yuda Tirta. “Ah, kau ini dasar mata keranjang! Tak boleh lihat yang cantik-cantik, saya kagum pada Peri Salju bukan hanya dikarenak
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-28
Baca selengkapnya

Bab 365. Digembleng Jadi Prajurit

“Iya Kanda, tapi apakah itu tidak berbahaya jika para prajurit istana Kerajaan Mutiara Selatan mengetahuinya. Saya kuatir nanti Kanda akan diberi hukuman, karena telah bekerja sama dengan Kerajaan lain.” Lasmi tiba-tiba merasa cemas akan tugas yang dilaksanakan suaminya, demi mendapatkan hadiah sekantong uang logam emas dari pesuruh Kerajaan di sebalik kabut gaib di ujung Selatan desa itu. “Para prajurit Kerajaan Mutiara Selatan tidak akan tahu, karena Kanda Karsa dan Danar melakukan itu siang hari sementara para prajurit hanya berjaga-jaga saat malam datang. Kamu tak perlu kuatir, asal kamu bisa menjaga rahasia ini dengan baik kita akan hidup senang memiliki uang yang banyak.” tutur Baron menenangkan kecemasan istrinya. “Iya Kanda, saya pasti akan menjaga rahasia ini dengan sebaik-baiknya dari para warga desa. Kanda juga harus berhati-hati dalam melaksanakan tugas yang diminta Kanda Karsa dan Danar!” ujar Lasmi mengingatkan suaminya. Malam pun tiba Desa Kabut kembali didatangi par
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-29
Baca selengkapnya

Bab 366. Peri Salju Merasa Kuatir

Sementara di Istana Salju malam itu Peri Salju kembali ditemani Lestari duduk sembari bercakap-cakap di beranda lantai atas istana itu, Peri cantik itu nampak semakin berseri saat tadi siang bertemu dengan pemuda yang pernah ia ceritakan pada abdi istananya itu. “Wajah yang mulia malam ini lebih berseri dari malam-malam sebelumnya, ada gerangan apa?” tanya Lestari memulai percakapan mereka di beranda istana salju itu. “Tidak ada apa-apa, saya hanya senang saja karena malam ini purnama muncul di langit.” tutur Peri Salju tersenyum sembari menunjuk bulan purnama yang malam itu tampak terang di langit. “Hemmm, jika hanya bulan purnama yang mulia maksudkan bukankah yang mulia Peri Salju sudah kerap melihatnya?” Lestari berusaha mencari tahu akan keceriaan junjungannya yang malam ini tampak berbeda sekali. “Tadi siang saya bertemu dengan Arya.” ujat Peri Salju kembali tersenyum. “Arya? Siapa dia, yang mulia?” “Dia pemuda unik yang pernah saya ceritakan padamu itu.” jawab Peri Salju.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-29
Baca selengkapnya

Bab 367. Kegalauan Arya

“Jika yang mulia menguatirkan akan terjadi hal yang sama berbahayanya atas diri Arya di kawasan Selatan Negeri Peri itu, yang mulia harus memantau kawasan itu sembari menjaga Arya dan para sahabatnya dari kemungkinan buruk yang bakal terjadi.” saran Lestari. “Ya, kamu benar Lestari. Tugas saya mengawasi seluruh kawasan Negeri Peri ternyata belum usai, karena pasti ada sesuatu hal yang tak kalah pentingnya musti diselesaikan di kawasan Selatan negeri itu. Apakah di sana juga ada para utusan Kerajaan Angkasa yang selalu membuat kekacauan? Atau hal lain yang saya sendiri belum mengetahuinya? Saya akan mencari tahunya besok siang.” tutur Peri Salju menyetujui saran dari Lestari. Meskipun sinar bulan purnama masih terlihat terang menyinari namun malam yang telah larut tak dapat ditunda kehadirannya, angin malam yang bertiup membuat tubuh terasa dingin. Peri Salju memutuskan untuk segera beristirahat, karena besok siang ia akan kembali mengawasi segala sesuatunya di Negeri Peri. Sedangka
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-01
Baca selengkapnya

Bab 368. Peri Ratu

“Ada-ada saja kamu ini, Yuda. Benggala ke mana?” tanya Arya mengalihkan pembicaraan agar kedua sahabatnya itu tidak bisa menebak apa penyebab ia sulit pejamkan mata tadi malam. “Dia pamit sebentar untuk berburu binatang ke dalam hutan, dari kemarin sore perutnya belum di isi. Salahnya sendiri dia tidak doyan jagung bakar, padahal sangat enak dan gurih.” ujar Dewa Bola Api. “Ya, dia sendiri tidak menginginkan wujudnya menjadi seekor harimau. Tapi karena dicekoki ramuan perempuan sihir yang bekerja sama dengan saudara tiri di istana Kerajaan Ayahandanya, hingga membuat wujudnya berubah menjadi Harimau Putih dan terlempar ke Negeri Peri ini.” tutur Arya. “Wah, jahat sekali saudara tirinya itu!” seru Dewa Bola Api. “Itu semua karena saudara tirinya itu ingin merebut tahta Kerajaan yang akan diwariskan kepada Benggala oleh Ayahandanya, hal seperti itu kerap terjadi di Kerajaan-kerajaan karena berebut tahta dan kepemimpinan.” tutur Arya. “Jadi kehidupan di sebuah Kerajaan seperti itu,
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-01
Baca selengkapnya

Bab 369. Peri Ratu Juga Kagum

“Dia pemuda yang tempo hari Peri Ratu ceritakan, pemuda itu memang benar muncul dari negeri asing tepatnya negeri 1.500 tahun yang akan datang.” tutur Peri Salju. “Oh begitu? Kamu tahu banyak tentangnya apakah kalian sudah sering bertemu?” tanya Peri Ratu lagi. “Saya baru 2 kali bertemu dengannya yang pertama saat saya menolongnya ketika terjebak di gurun es abadi di sebelah Utara Negeri Peri, kemudian kemarin siang arah Selatan negeri itu.” tutur Peri Salju. “Apa yang hadir dalam semedi saya benar-benar nyata adanya, pemuda itu ternyata bernama Arya berasal dari negeri 1.500 tahun yang akan datang. Lalu kenapa hingga ia sampai terjebak di gurun es abadi sebelah Utara Negeri Peri itu?” tanya Peri Ratu lagi. “Para warga manusia beruang penghuni kawasan Utara itu dan sahabatnya mengatakan, jika saat itu dia tengah mengambil setangkai mawar hitam yang tumbuh di tengah-tengah gurun es abadi. Adapun guna mawar hitam itu untuk mengobati salah seorang dari warga kelompok manusia beruang
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-02
Baca selengkapnya

Bab 370. Kegelisahan Wirya

“Kapan kita berangkat, Kanda?” tanya salah seorang dari lelaki warga Desa Kabut itu yang tak sabar lagi ingin seperti teman-temannya yang telah ikut bersama Karsa. “Sekarang juga kita berangkat! Baron, ini untukmu.” tutur Karsa menyerahkan sekantong uang logam emas sebagai upah membawa dua lelaki warga desa itu menemuinya. Setelah menyerahkan kantong uang logam emas pada Baron, Karsa pun membawa kedua lelaki warga Desa Kabut itu menuju istana Kerajaan Hantu. Baron semakin senang, karena sudah beberapa kantong uang logam emas yang ia dapatkan dari Karsa dan Danar. Kehidupan Baron dan kelurga saat ini jauh di atas para warga Desa Kabut lainnya, rumah yang ia miliki di perbesar dan lebih bagus dari sebelumnya begitu pula harta benda yang ada di dalam rumah itu semuanya tersedia berkat uang yang ia miliki dari upah mengajak para lelaki warga desa itu bergabung dengan Kerajaan Hantu. Para prajurit istana Kerajaan Mutiara Selatan sudah tidak lagi berjaga di kawasan Desa Kabut itu sejak
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-02
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
3536373839
...
46
DMCA.com Protection Status