Beranda / Pendekar / Pendekar Rajawali Dari Andalas / Bab 366. Peri Salju Merasa Kuatir

Share

Bab 366. Peri Salju Merasa Kuatir

Penulis: Andy Lorenza
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-29 03:47:45

Sementara di Istana Salju malam itu Peri Salju kembali ditemani Lestari duduk sembari bercakap-cakap di beranda lantai atas istana itu, Peri cantik itu nampak semakin berseri saat tadi siang bertemu dengan pemuda yang pernah ia ceritakan pada abdi istananya itu.

“Wajah yang mulia malam ini lebih berseri dari malam-malam sebelumnya, ada gerangan apa?” tanya Lestari memulai percakapan mereka di beranda istana salju itu.

“Tidak ada apa-apa, saya hanya senang saja karena malam ini purnama muncul di langit.” tutur Peri Salju tersenyum sembari menunjuk bulan purnama yang malam itu tampak terang di langit.

“Hemmm, jika hanya bulan purnama yang mulia maksudkan bukankah yang mulia Peri Salju sudah kerap melihatnya?” Lestari berusaha mencari tahu akan keceriaan junjungannya yang malam ini tampak berbeda sekali.

“Tadi siang saya bertemu dengan Arya.” ujat Peri Salju kembali tersenyum.

“Arya? Siapa dia, yang mulia?”

“Dia pemuda unik yang pernah saya ceritakan padamu itu.” jawab Peri Salju.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 367. Kegalauan Arya

    “Jika yang mulia menguatirkan akan terjadi hal yang sama berbahayanya atas diri Arya di kawasan Selatan Negeri Peri itu, yang mulia harus memantau kawasan itu sembari menjaga Arya dan para sahabatnya dari kemungkinan buruk yang bakal terjadi.” saran Lestari. “Ya, kamu benar Lestari. Tugas saya mengawasi seluruh kawasan Negeri Peri ternyata belum usai, karena pasti ada sesuatu hal yang tak kalah pentingnya musti diselesaikan di kawasan Selatan negeri itu. Apakah di sana juga ada para utusan Kerajaan Angkasa yang selalu membuat kekacauan? Atau hal lain yang saya sendiri belum mengetahuinya? Saya akan mencari tahunya besok siang.” tutur Peri Salju menyetujui saran dari Lestari. Meskipun sinar bulan purnama masih terlihat terang menyinari namun malam yang telah larut tak dapat ditunda kehadirannya, angin malam yang bertiup membuat tubuh terasa dingin. Peri Salju memutuskan untuk segera beristirahat, karena besok siang ia akan kembali mengawasi segala sesuatunya di Negeri Peri. Sedangka

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-01
  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 368. Peri Ratu

    “Ada-ada saja kamu ini, Yuda. Benggala ke mana?” tanya Arya mengalihkan pembicaraan agar kedua sahabatnya itu tidak bisa menebak apa penyebab ia sulit pejamkan mata tadi malam. “Dia pamit sebentar untuk berburu binatang ke dalam hutan, dari kemarin sore perutnya belum di isi. Salahnya sendiri dia tidak doyan jagung bakar, padahal sangat enak dan gurih.” ujar Dewa Bola Api. “Ya, dia sendiri tidak menginginkan wujudnya menjadi seekor harimau. Tapi karena dicekoki ramuan perempuan sihir yang bekerja sama dengan saudara tiri di istana Kerajaan Ayahandanya, hingga membuat wujudnya berubah menjadi Harimau Putih dan terlempar ke Negeri Peri ini.” tutur Arya. “Wah, jahat sekali saudara tirinya itu!” seru Dewa Bola Api. “Itu semua karena saudara tirinya itu ingin merebut tahta Kerajaan yang akan diwariskan kepada Benggala oleh Ayahandanya, hal seperti itu kerap terjadi di Kerajaan-kerajaan karena berebut tahta dan kepemimpinan.” tutur Arya. “Jadi kehidupan di sebuah Kerajaan seperti itu,

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-01
  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 369. Peri Ratu Juga Kagum

    “Dia pemuda yang tempo hari Peri Ratu ceritakan, pemuda itu memang benar muncul dari negeri asing tepatnya negeri 1.500 tahun yang akan datang.” tutur Peri Salju. “Oh begitu? Kamu tahu banyak tentangnya apakah kalian sudah sering bertemu?” tanya Peri Ratu lagi. “Saya baru 2 kali bertemu dengannya yang pertama saat saya menolongnya ketika terjebak di gurun es abadi di sebelah Utara Negeri Peri, kemudian kemarin siang arah Selatan negeri itu.” tutur Peri Salju. “Apa yang hadir dalam semedi saya benar-benar nyata adanya, pemuda itu ternyata bernama Arya berasal dari negeri 1.500 tahun yang akan datang. Lalu kenapa hingga ia sampai terjebak di gurun es abadi sebelah Utara Negeri Peri itu?” tanya Peri Ratu lagi. “Para warga manusia beruang penghuni kawasan Utara itu dan sahabatnya mengatakan, jika saat itu dia tengah mengambil setangkai mawar hitam yang tumbuh di tengah-tengah gurun es abadi. Adapun guna mawar hitam itu untuk mengobati salah seorang dari warga kelompok manusia beruang

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-02
  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 370. Kegelisahan Wirya

    “Kapan kita berangkat, Kanda?” tanya salah seorang dari lelaki warga Desa Kabut itu yang tak sabar lagi ingin seperti teman-temannya yang telah ikut bersama Karsa. “Sekarang juga kita berangkat! Baron, ini untukmu.” tutur Karsa menyerahkan sekantong uang logam emas sebagai upah membawa dua lelaki warga desa itu menemuinya. Setelah menyerahkan kantong uang logam emas pada Baron, Karsa pun membawa kedua lelaki warga Desa Kabut itu menuju istana Kerajaan Hantu. Baron semakin senang, karena sudah beberapa kantong uang logam emas yang ia dapatkan dari Karsa dan Danar. Kehidupan Baron dan kelurga saat ini jauh di atas para warga Desa Kabut lainnya, rumah yang ia miliki di perbesar dan lebih bagus dari sebelumnya begitu pula harta benda yang ada di dalam rumah itu semuanya tersedia berkat uang yang ia miliki dari upah mengajak para lelaki warga desa itu bergabung dengan Kerajaan Hantu. Para prajurit istana Kerajaan Mutiara Selatan sudah tidak lagi berjaga di kawasan Desa Kabut itu sejak

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-02
  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 371. Firasat Arga Sentanu

    “Ya, saya juga mempunyai pikiran seperti itu. Jika dalam beberapa hari ini keadaan desa semakin parah!, kita pindah saja ke desa lainnya.” tutur Wirya menjawab ke kuatiran Ningsih istrinya.Seminggu pun berlalu, pagi itu di Kerajaan Mutiara Selatan, Arga Sentanu meminta Panglima Kerajaan untuk menghadap. Ada sesuatu hal penting tentunya yang ingin ia bicarakan, Panglima Kerajaan itu pun menghadap.“Hamba menghadap yang mulia.” ujar Panglima Kerajaan mengaturkan salam hormatnya.“Silahkan duduk Rakabima!” ulas Arga Sentanu.“Ada gerangan apa yang mulia, meminta hamba menghadap?” tanya Panglima Kerajaan yang bernama Rakabima itu.“Firasat saya mengatakan akan terjadi sesuatu di daerah kekuasaan Kerajaan Mutiara Selatan ini, namun saya belum tahu pasti hal apa yang akan terjadi itu. Jika berkaitan dengan menghilangnya beberapa orang warga Desa Kabut 2 bulan yang lalu, saya rasa sudah tak menjadi permasalahan lagi karena menurut laporan para prajurit yang dulu bertugas di sana Desa Kabut

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-03
  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 372. Kepergian Wirya Dan Istrinya

    “Itulah yang saya herankan juga, Safta. Sementara Kerajaan Mutiara Selatan yang kita ketahui merupakan Kerajaan besar, tidak memiliki kekayaan yang berlimpah ruah seperti Kerajaan itu. Para warga Desa Kabut benar-benar dimanjakan oleh harta kekayaan yang Kerajaan itu miliki, tapi saya yakin ini semua ada yang tidak beres.” tutur Wirya.“Saya juga berfikiran begitu, beruntung kamu dan istrimu tidak terpengaruh oleh mereka dan memutuskan untuk pergi dari desa itu.” ujar Safta.“Keputusan pindah itu sudah saya pikikan matang-matang, saya dan Ningsih kuatir jika tetap bertahan di sana bukan tidak mungkin ada pemaksaan terhadap kami untuk bergabung seperti warga Desa Kabut yang lainnya.” tutur Wirya.“Benar, apa yang kamu kuatirkan itu kemungkinan besar akan kamu alami nantinya jika kamu dan istrimu bersikeras bertahan di sana. Apakah pihak Kerajaan Mutiara Selatan sudah mengetahui semua itu?” tanya Safta lagi.“Sejak kami melangkah pergi dari desa itu, saya rasa pihak Kerajaan Mutiara Sel

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-03
  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 373. Perjalanan Yang Melelahkan

    Berhari-hari Arya dan ketiga sahabatnya berjalan menuju arah selatan, tak satupun pemukiman atau desa yang mereka temui setelah dari Desa Beringin. Mungkin jalan yang mereka lalui tidak melewati beberapa kawasan pedesaan, yang nyatanya banyak terdapat mengarah Selatan Negeri Peri itu. Mereka hanya menemui perbukitan, sungai-sungai dan padang rumput serta hutan belantara. Seperti sore menjelang malam itu, setelah Arya dan ketiga sahabatnya melewati sebuah hutan yang rimbun mereka memutuskan untuk beristirahat di pinggiran hutan itu karena lelah dan sebentar lagi malam akan tiba. “Kita bermalam di sini saja! Besok pagi baru kita lanjutkan perjalanan!” tutur Arya. “Iya Arya, sudah beberapa hari ini kita melakukan perjalanan dari Desa Beringin, tak satupun desa lain yang kita temui. Apakah mungkin sudah tidak adalagi desa ataupun pemukiman penghuni di kawasan Selatan Negeri Peri ini?” ujar Dewa Bola Api. “Entahlah, yang pasti kita tetap harus menuju ke arah Selatan, Benggala hari sud

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-04
  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 374. Ke Kerajaan Mutiara Selatan

    “Kalau saya baru mendengar istilah surga dan neraka itu baru kali ini, setelah Arya menjelaskan kedua istilah itu. Saya dan para saudara saya dulunya hanya berfikir hidup itu untuk makan, berpakaian, berpasang-pasangan dan menemukan tempat yang bisa dijadikan untuk kelangsungan hidup. Kami tak pernah tahu dan berfikir setelah mati.” ujar Dewa Bola Api.“Nah, sekarang kamu telah tahu. Maka kamu tidak boleh lagi bertindak semaunya, jika ingin mendapatkan tempat yang baik di kehidupan selanjutnya!” tutur Arya menasehati Dewa Bola Api.“Iya Arya, terima kasih telah mengingatkan saya. Ini juga merupakan pengalaman berharga yang baru saya dapatkan darimu, selama ini saya benar-benar tak mengetahui tujuan dari hidup ini hingga kami hanya memikirkan diri sendiri dan kelompok saja. Ternyata hidup di jagad raya ini kita saling ketergantungan dan membutuhkan, dan itu yang akan menjadi bekal kita nantinya di kehidupan kembali.” ucap Dewa Bola Api yang faham dan percaya semua yang dikatakan Arya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-04

Bab terbaru

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 460. Musnahnya Kerajaan Angkasa

    Lalu kedua telapak tangannya ia hadapan ke angkasa seperti hendak mencakar langit, tiba-tiba kedua pergelangan tangannya itu berubah menjadi putih ke perak-perakan. Sejurus dengan itu ia pun melesat bak elang ke arah tubuh Raksasa Durja Iblis, dua sinar putih menderu menghantam tubuh Raksasa Durja Iblis itu. “Buuuuuuuuuum..! Kraaaaaaaak...! Blaaaaaaaaaar..!” Ledakan maha dahsyat pun terdengar seiring dengan hancurnya tubuh Raksasa Durja Iblis hingga menjadi debu bertaburan di tanah, itulah ajian andalan Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas yang bernama ajian Rajawali Melebur Sukma. Pekik dan sorak kemenangan bergemuruh dari ribuan prajurit gabungan istana peri dan Kerajaan Permata Timur, istana megah Kerajaan Angkasa itu pun telah rata dengan tanah seiring terbenamnya tubuh Raksasa Durja Iblis saat dihantam ajian Telapak Suci Budha yang dilesatkan Arya tadinya sebelum tubuh Raksasa Durja Iblis itu hancur berkeping-keping dihantam ajian Rajawali Melebur Sukma. Tubuh Arya yang tad

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 459. Pertarungan Maut

    Pasukan gabungan peri dan Kerajaan Permata Timur pun tak berselang lama setelah itu mampu pula menaklukan ribuan prajurit istana Kerajaan Angkasa, sebagian besar dari mereka tewas bersimbah darah, dan sebagian lagi dipaksa menyerah. Sementara duel sengit antara Arya dan Batara Durja masih berlangsung, sejauh ini Arya belum mampu mendekat apalagi menghantamkan pukulannya ke tubuh Batara Durja, karena raja segala licik dan tamak itu selalu menghantamkan senjata mustikanya berupa gada ke arah Arya, hingga membuat sang pendekar dipaksa menghindar bahkan beberapa kali mundur. Mendapatkan beberapa kali serangannya gagal dan mengetahui jika Guru dan sebagian besar prajuritnya tewas, Batara Durja pun murka. Dengan segera ia merubah wujudnya menjadi Raksasa Durja Iblis, yang tentu saja diiringi semakin besarnya senjata mustikanya berupa gada itu. “Wuuuuuuuuuuus..! Blaaaaaaaaaaaam..!” tanah yang terkena hantaman gada itu bak dilanda gempa dahsyat membuat semua yang ada di kawasan itu terpent

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 458. Berkumpulnya Para Peri

    Setelah menyusun dan merembukan dengan matang rencana penyerangan ke istana Kerajaan Angkasa, ke empat peri yang memimpin 4 penjuru kawasan negeri diatas awan itu kembali ke istana mereka masing-masing, sementara Arya tetap tinggal di istana ratu hingga esok pagi seluruh pasukan berkumpul di sana. Peri Salju setibanya di istana salju di kawasan utara segera menyampaikan berita itu pada seluruh pasukannya, begitu pula dengan Peri Api dan Peri Laut di kawasan selatan dan barat. Sementara Peri Bulan sebelum menuju istananya dikawasan timur, ia singgah dulu di istana Kerajaan Permata Timur menemui Benggala dan Yuda Tirta selaku Raja serta Panglima Kerajaan. “Mari silahkan masuk yang mulia Peri Bulan! Baginda Benggala ada didalam istana!” tutur Yuda Tirta yang menyambut kedatangan Peri Bulan dihalaman istana Kerajaan Permata Timur itu. “Terima kasih, Yuda!” ucap Peri Bulan dengan senyum ramahnya, kemudian ia diiringi Yuda Tirta masuk kedalam istana menemui Benggala. “Sebuah kehormatan

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 457. Pulihnya Sang Pendekar

    “Loh, kok diam saja Arya? Ayo, naik kita berangkat sekarang!” seru Peri Salju. “Iya, tapi sebaiknya aku ganti pakaian dulu, sepertinya pakaian yang aku jemur itu sudah kering!” ujar Arya sambil memunggut pakaian yang ia jemur di samping mulut goa itu. “Oh, ya silahkan! Kami akan menunggumu!” setelah mengambil pakaian yang ia jemur Arya masuk kembali kedalam goa mengganti pakaiannya. Beberapa menit kemudian Arya pun tampak ke luar dari mulut Goa, Peri Salju kembali memintanya naik ke punggung kuda putih bersayap tunggangannya itu. Arya melesat ke atas kuda di belakang Peri Salju duduk, dengan tersenyum Peri Salju memerintahkan kuda putih bersayap itu untuk terbang kembali ke negeri diatas awan. ***** “Apa yang mulia yakin pemuda dari negeri 1.500 tahun yang akan datang itu tidak akan selamat dari luka yang ia alami saat bertarung kemarin?!” tanya Durgama, saat ia diminta berkumpul dengan para petinggi istana lainya diruang utama Kerajaan Angkasa. “Ha.. Ha.. Ha..! Aku benar-benar

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 456. Racun Raja Iblis

    “Hemmm... Jasa yang telah kau berikan pada negeri peri dan negeri di atas awan sudah sangat besar! Tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan yang aku lakukan ini kepadamu! Racun Iblis yang ada di tubuhmu belum sepenuhnya hilang, karena aku hanya berhasil mengeluarkan sebagiannya saja!” tutur Resi Dharma.“Jadi racun iblis masih ada di dalam tubuhku? Lalu bagaimana cara menghilangkan keseluruhannya, Resi?” Arya terlihat panik akan yang dituturkan Resi Dharma baru saja kepadanya.“Kamu tak perlu cemas! Kamu cukup berendam di depan air terjun sana beberapa menit! Air itu akan melenyapkan seluruh racun yang ada di tubuhmu! Tadi selain mengeluarkan sebagian racun di tubuhmu, aku juga telah berhasil membuka pori-pori di seluruh badanmu! Agar hawa gaib air terjun dapat merasuki dan melenyapkan racun di tubuhmu itu!” tutur Resi Dharma.“Oh, begitu! Baiklah sekarang juga aku akan berendam di air terjun depan goa ini!” Resi Dharma hanya anggukan kepalanya, Arya dengan tertatih-tatih bangkit

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 455. Bertarung Dengan Batara Durja

    Setibanya di istana salju di ruangan tempat Arya dibaringkan, Peri Ratu segera memeriksa tubuh sang pendekar. Bagian dada kanan tampak lebam, dan ada goresan luka yang darahnya telah membeku.“Luka dalam yang dialami Arya sangat parah! Kalau saja dia bukan sosok berilmu tinggi, mungkin tulang dadanya telah remuk! Senjata mustika milik Batara Durja itu pun melukai bagian dadanya, dan akibatnya racun jahat dari senjata itu mengalir ke seluruh tubuhnya!” tutur Peri Ratu.“Apakah Arya masih hidup yang mulia? Tadi aku periksa denyut nadi dan detak jantungnya tak ada sama sekali!” Peri Salju masih terlihat sangat cemas.“Hemmm... Mungkin saat kamu memeriksanya tadi keadaanmu lagi kalut, hingga kamu tak merasakan masih adanya denyut nadi dan detak jantungnya! Hanya saja saat ini dia benar-benar tak bisa bergerak sama sekali dan tak sadarkan diri akibat racun iblis yang menjalar diseluruh tubuhnya! Ternyata Batara Durja tidak sendiri, dia bersekutu dengan raja iblis!” Peri Ratu menjelaskan se

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 454. Menuju Kerajaan Angkasa

    “Tidak Arya, apapun yang terjadi nantinya aku akan tetap bersamamu di sini! Berhati-hatilah, sosok yang kamu hadapi ini sangat licik dan berbahaya!” ujar Peri Salju, Arya tersenyum lalu mengangguk. Batara Durja yang memang tak dapat lagi menahan ingin segera menghajar Arya yang selama ini selalu menggagalkan rencananya, mulai dari negeri peri hingga terakhir menewaskan salah seorang kepercayaannya di istana bernama Durpala, langsung menerjang ke depan ke arah sang pendekar. Hantaman kaki dan tangan secara bergantian membuat Arya terpaksa beberapa kali mengelak dan menangkis, meskipun serangan itu tanpa dialiri kekuatan ilmu tenaga dalam akan tetapi hawa pukulan Batara Durja sangat terasa dan membahayakan. Tubuh Batara Durja memang tinggi dan kekar, akan tetapi gerakan-gerakannya sangat gesit membuat Arya cukup kewalahan dan harus menghindar kian-kemari. “Deeeeeeees..! Deeeeeeeees..!” sebuah pukulan tangan kosong Arya mendarat keras mengenai dada kanan Batara Durja hingga membuatny

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 453. Terbebasnya Desa Gumanti

    “Sudah dua kali mereka berusaha untuk menguasai Desa Gumanti ini! Dan beberapa hari yang lalu mereka berhasil membuat kami menyerah karena tak kuasa melawan!” tutur Jabari saat mereka telah duduk bersama diruangan terbuka itu. “Sepertinya Kerajaan Angkasa itu memang serakah dan tak pernah merasa jera, sebelum rajanya yang bernama Batara Durja itu ditaklukan!” tutur Arya. “Terima kasih sekali lagi kami ucapkan pada kalian semua yang telah membantu membebaskan Desa Gumanti dari mereka! Kami tak tahu harus bagaimana membalas jasa baik kalian ini!” ucap Jabari mewakili seluruh warganya. “Sama-sama, Jabari!” tutur Arya, Peri Salju dan Wisnu Dharma. “Lantas sekarang apa yang perlu kami bantu? Apakah kami seluruh warga musti ikut ke Kerajaan Angkasa itu?” tanya Jabari. “Tidak usah, biar Aku dan Peri Salju saja yang ke sana!” “Apakah itu tidak terlalu berbahaya Arya, sementara di istana Kerajaan itu ada ribuan prajurit yang tentunya akan menghadang kalian?! Bagaimana jika seluruh muridk

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 452. Arya Bertemu Wisnu Dharma

    “Dia sosok yang sangat berbahaya! Ambisinya jelas ingin berkuasa atas negeri diatas awan ini! Dia tentu saja sangat membenci yang mulia dan para peri lainnya, yang secara nyata diberikan hak kekuasaan di negeri diatas awan!” tutur Wisnu Dharma. “Ilmu apa yang ia miliki hingga Guru sendiri tak sanggup menghadapinya hingga harus lari dan bersembunyi di goa negeri peri?” kali ini Arya yang bertanya. “Aku sendiri tidak tahu ilmu apa yang ia miliki, Arya! Yang jelas ilmunya itu sangat aneh dan sulit dihadapi! Aku melarikan diri hingga ke negeri peri disamping untuk menyelamatkan nyawaku, juga yang tak kalah pentingnya menyelamatkan kitab tapak budha!” tutur Wisnu Dharma. “Di mana letak Kerajaan Angkasa itu, Guru?” “Kerajaan itu berada diarah utara dari kuil ini! Jika kamu hendak kesana, kebetulan nanti selepas tengah hari kita akan berhadapan dengan para prajurit Kerajaan itu di Desa Gumanti! Kamu bisa menahan salah seorang dari mereka untuk menunjukan jalan ke istana Kerajaan Angkasa

DMCA.com Protection Status