Home / Pendekar / Pendekar Rajawali Dari Andalas / Chapter 371 - Chapter 380

All Chapters of Pendekar Rajawali Dari Andalas: Chapter 371 - Chapter 380

460 Chapters

Bab 371. Firasat Arga Sentanu

“Ya, saya juga mempunyai pikiran seperti itu. Jika dalam beberapa hari ini keadaan desa semakin parah!, kita pindah saja ke desa lainnya.” tutur Wirya menjawab ke kuatiran Ningsih istrinya.Seminggu pun berlalu, pagi itu di Kerajaan Mutiara Selatan, Arga Sentanu meminta Panglima Kerajaan untuk menghadap. Ada sesuatu hal penting tentunya yang ingin ia bicarakan, Panglima Kerajaan itu pun menghadap.“Hamba menghadap yang mulia.” ujar Panglima Kerajaan mengaturkan salam hormatnya.“Silahkan duduk Rakabima!” ulas Arga Sentanu.“Ada gerangan apa yang mulia, meminta hamba menghadap?” tanya Panglima Kerajaan yang bernama Rakabima itu.“Firasat saya mengatakan akan terjadi sesuatu di daerah kekuasaan Kerajaan Mutiara Selatan ini, namun saya belum tahu pasti hal apa yang akan terjadi itu. Jika berkaitan dengan menghilangnya beberapa orang warga Desa Kabut 2 bulan yang lalu, saya rasa sudah tak menjadi permasalahan lagi karena menurut laporan para prajurit yang dulu bertugas di sana Desa Kabut
last updateLast Updated : 2024-03-03
Read more

Bab 372. Kepergian Wirya Dan Istrinya

“Itulah yang saya herankan juga, Safta. Sementara Kerajaan Mutiara Selatan yang kita ketahui merupakan Kerajaan besar, tidak memiliki kekayaan yang berlimpah ruah seperti Kerajaan itu. Para warga Desa Kabut benar-benar dimanjakan oleh harta kekayaan yang Kerajaan itu miliki, tapi saya yakin ini semua ada yang tidak beres.” tutur Wirya.“Saya juga berfikiran begitu, beruntung kamu dan istrimu tidak terpengaruh oleh mereka dan memutuskan untuk pergi dari desa itu.” ujar Safta.“Keputusan pindah itu sudah saya pikikan matang-matang, saya dan Ningsih kuatir jika tetap bertahan di sana bukan tidak mungkin ada pemaksaan terhadap kami untuk bergabung seperti warga Desa Kabut yang lainnya.” tutur Wirya.“Benar, apa yang kamu kuatirkan itu kemungkinan besar akan kamu alami nantinya jika kamu dan istrimu bersikeras bertahan di sana. Apakah pihak Kerajaan Mutiara Selatan sudah mengetahui semua itu?” tanya Safta lagi.“Sejak kami melangkah pergi dari desa itu, saya rasa pihak Kerajaan Mutiara Sel
last updateLast Updated : 2024-03-03
Read more

Bab 373. Perjalanan Yang Melelahkan

Berhari-hari Arya dan ketiga sahabatnya berjalan menuju arah selatan, tak satupun pemukiman atau desa yang mereka temui setelah dari Desa Beringin. Mungkin jalan yang mereka lalui tidak melewati beberapa kawasan pedesaan, yang nyatanya banyak terdapat mengarah Selatan Negeri Peri itu. Mereka hanya menemui perbukitan, sungai-sungai dan padang rumput serta hutan belantara. Seperti sore menjelang malam itu, setelah Arya dan ketiga sahabatnya melewati sebuah hutan yang rimbun mereka memutuskan untuk beristirahat di pinggiran hutan itu karena lelah dan sebentar lagi malam akan tiba. “Kita bermalam di sini saja! Besok pagi baru kita lanjutkan perjalanan!” tutur Arya. “Iya Arya, sudah beberapa hari ini kita melakukan perjalanan dari Desa Beringin, tak satupun desa lain yang kita temui. Apakah mungkin sudah tidak adalagi desa ataupun pemukiman penghuni di kawasan Selatan Negeri Peri ini?” ujar Dewa Bola Api. “Entahlah, yang pasti kita tetap harus menuju ke arah Selatan, Benggala hari sud
last updateLast Updated : 2024-03-04
Read more

Bab 374. Ke Kerajaan Mutiara Selatan

“Kalau saya baru mendengar istilah surga dan neraka itu baru kali ini, setelah Arya menjelaskan kedua istilah itu. Saya dan para saudara saya dulunya hanya berfikir hidup itu untuk makan, berpakaian, berpasang-pasangan dan menemukan tempat yang bisa dijadikan untuk kelangsungan hidup. Kami tak pernah tahu dan berfikir setelah mati.” ujar Dewa Bola Api.“Nah, sekarang kamu telah tahu. Maka kamu tidak boleh lagi bertindak semaunya, jika ingin mendapatkan tempat yang baik di kehidupan selanjutnya!” tutur Arya menasehati Dewa Bola Api.“Iya Arya, terima kasih telah mengingatkan saya. Ini juga merupakan pengalaman berharga yang baru saya dapatkan darimu, selama ini saya benar-benar tak mengetahui tujuan dari hidup ini hingga kami hanya memikirkan diri sendiri dan kelompok saja. Ternyata hidup di jagad raya ini kita saling ketergantungan dan membutuhkan, dan itu yang akan menjadi bekal kita nantinya di kehidupan kembali.” ucap Dewa Bola Api yang faham dan percaya semua yang dikatakan Arya.
last updateLast Updated : 2024-03-04
Read more

Bab 375. Wirya Melaporkan

“Para warga Desa Kabut saat ini sudah tidak menganggap hamba sebagai kepala desa mereka lagi, apapun yang hamba perintahkan dan sarankan tidak lagi mereka perdulikan. Itu semua disebabkan karena para warga desa dipengaruhi oleh Kerajaan yang berada di balik kabut di ujung Selatan itu, yang mulia.” tutur Wirya. “Kerajaan? Di sebalik kabut di ujung Selatan itu terdapat Kerajaan?” makin terkejut Arga Sentanu mendengarnya, hingga dia berdiri dari duduknya. “Benar yang mulia, Kerajaan itu lah yang telah mempengaruhi para warga desa untuk bergabung dan tidak mau lagi tunduk dan patuh dalam kepemimpinan hamba sebagai kepala desa serta Kerajaan Mutiara Selatan ini. Mereka disediakan berbagai macam kebutuhan, bahkan diberi uang logam emas dalam jumlah yang banyak hingga mereka tidak lagi mau menggarap sawah.” tutur Wirya. “Aneh, sudah lama Kerajaan Mutiara Selatan ini berdiri baru kali ini saya mendengar ada Kerajaan lain di ujung Selatan sana. Apakah perkataanmu bisa dipercaya, Wirya?” uja
last updateLast Updated : 2024-03-05
Read more

Bab 376. Arya Tiba Di Desa Kabut

“Jangan hukum kami Tuan, kami mengakui kesalahan kami. Ampuni juga para suami kami yang kini menjadi prajurit di Kerajaan dibalik kabut itu.” mohon salah seorang perempuan warga desa yang ditangkap itu.“Kalian beruntung memiliki Raja yang arif dan bijaksana, hingga kami di utus ke sini tidak diperkenankan menghukum apalagi membunuh kalian. Begitu pula dengan suami-suami kalian yang kini menjadi prajurit di Kerajaan itu, sedapat mungkin kami tidak melukai mereka!” tutur Rakabima.“Pasukan..! Sebagian kalian coba mendekat ke arah kabut di sana, amati apakah bisa ditembus atau tidak?! Sebagian lagi tetap di sini!” perintah Rakabima pada prajuritnya.Sekitar 200 orang prajurit berkuda bergerak ke arah kabut di ujung Selatan itu, sementara ratusan lainnya tetap berada di kawasan utara desa bersama para perempuan dan anak-anak yang digiring ke sana. Baru tiba separuh perjalanan pasukan berkuda prajurit Kerajaan Mutiara Selatan itu diserang, ratusan prajurit Kerajaan Hantu muncul dari balik
last updateLast Updated : 2024-03-05
Read more

Bab 377. Tembok Gaib

“Ya, saya melihat mereka muncul tiba-tiba dan menghancurkan serangan dari para prajurit dari arah kabut. Terima kasih, saudara-saudaraku.” ucap Arga Sentanu yang telah turun dari kereta kudanya berdiri di hadapan Arya dan ketiga sahabatnya. “Sama-sama yang mulia, yakin sudah jika kami telah menolong pihak yang benar. Karena sikap yang rendah hati yang mulia tunjukan, menandakan jika yang mulia sosok Raja yang baik.” tutur Arya. “Terima kasih saudaraku, kamu terlalu memuji. Oh ya, saya Arga Sentanu Raja Kerajaan Mutiara Selatan dan ini Panglima serta para prajurit istana.” ucap Arga Sentanu sembari memperkenalkan diri. “Nama saya Arya Mandu, dan ini ketiga sahabat saya. Benggala, Yuda Tirta serta Dewa Bola Api. Apa sebenarnya yang telah terjadi yang mulia, hingga para prajurit di sebalik kabut di sana itu menyerang?” tanya Arya sembari memperkenalkan diri pula dan ketiga sahabatnya. “Seorang kepala desa bernama Wirya melapor kepada saya tadi siang di istana, bahwasanya Desa Kabut i
last updateLast Updated : 2024-03-06
Read more

Bab 378. Musnahnya Kerajaan Hantu

Saat itu pula pandangan mereka tak lagi tertutup dan melihat di sebalik kabut itu ratusan prajurit Kerajaan Hantu, berjejer di depan sebuah bangunan menyerupai istana Kerajaan. Karena tembok gaib mereka berhasil dijebol, para prajurit Kerajaan Hantu itu dikerahkan untuk menyerang Peri Salju dan ketiga sahabat Arya yang berada dibarisan depan sementara Arya masih di udara dengan posisi duduk bersila. Melihat serangan itu Arga Sentanu langsung memerintahkan seluruh prajurit Kerajaan Mutiara Selatan termasuk Panglima membantu Peri Salju dan ketiga sahabat Arya itu dari serangan ratusan prajurit Kerajaan Hantu, maka terjadilah pertempuran yang sangat sengit di kawasan Selatan Negeri Peri itu. Benggala, Yuda Tirta dan Dewa Bola Api bergabung dengan Panglima serta prajurit Kerajaan Mutiara Selatan menghadapi ratusan prajurit Kerajaan Hantu, sementara Arya yang telah turun melesat menghadang Hantu Bermuka Dua karena dia yang menggunakan mahkota dan ditebak sebagai Raja. Sedangkan Peri Salj
last updateLast Updated : 2024-03-06
Read more

Bab 379. Kerajaan Permata Timur

“Arga Setanu, Arya. Saya musti kembali ke istana sebentar lagi malam akan tiba, saya mohon diri.” sambung Peri Salju, Arga Sentanu kembali memberi salam hormatnya sementara Arya anggukan kepala sembari tersenyum. Sebelum melesat dengan kuda putih bersayap tunggangannya Peri Salju melambaikan tangan serta sempatkan arahkan tatapan dan senyuman manisnya pada Arya, sang pendekar pun membalas senyuman itu dengan getaran hati yang muncul secara tiba-tiba. “Baiklah, sekarang kita berkumpul di istana Kerajaan! Seluruh warga Desa Kabut yang ditangkap dan sekarang mereka telah sadarkan diri dari pengaruh jahat Kerajaan Hantu, saat ini juga dibebaskan namun kalian tetap harus ikut ke istana!” seru Arga Sentanu. “Baik yang mulia, terima kasih.” ucap para warga desa yang bergabung dengan Kerajaan Hantu itu, sembari sembah sujud akan pengampunan dari Raja mereka yang arif dan bijaksana itu. “Begitu pula untuk saudara Arya dan para sahabat, kami harap sudi sekiranya ikut kami ke istana Kerajaan
last updateLast Updated : 2024-03-07
Read more

Bab 380. Peri Ratu Ke Istana Salju

Namun hingga kini tidak ada yang berani menentang ke pemimpinan kejam Boma Santa, baik dari pihak dalam istana maupun rakyat dalam wilayah kekuasaannya. Bagi rakyat yang tak mau patuh akan diusir dari pemukiman, hingga beberapa orang dari mereka yang memang tidak sanggup mendapat penyiksaan memilih pergi dari desanya dan memasuki serta menetap di kawasan kekuasaan Kerajaan lain. Nun di sebelah Utara negeri di atas awan itu tepatnya di depan sebuah istana megah, seekor burung rajawali besar turun di halaman istana itu. Di atas rajawali terlihat perempuan cantik berpakaian jingga, ia kemudian turun dari punggung rajawali besar itu lalu rajawali tunggangan perempuan cantik itu pun kembali melayang terbang meninggalkan halaman istana yang ia singgahi. Sosok perempuan cantik berpakaian jingga tidak lain adalah Peri Ratu yang tengah melangkah menuju istana salju di hadapannya, tentu saja kedatangan Peri Ratu hendak menemui pemilik istana itu yaitu Peri Salju. Karena seluruh pengawal istan
last updateLast Updated : 2024-03-07
Read more
PREV
1
...
3637383940
...
46
DMCA.com Protection Status