Home / Pendekar / Pendekar Rajawali Dari Andalas / Chapter 261 - Chapter 270

All Chapters of Pendekar Rajawali Dari Andalas: Chapter 261 - Chapter 270

460 Chapters

Bab 261. Kelompok Para Dewi

“Dia Ketua dari manusia hijau ini.” “Oh, jadi Ketua manusia hijau itu bernama Bradasiwa? Dan kalian sengaja diculik lalu dibawa ke tempat ini?” “Iya Tuan, kami diperlakukan tidak senonoh oleh Bradasiwa. Beruntung kami tidak hamil, hingga kami masih bisa kembali bergabung dengan kelompok para Dewi.” tutur salah seorang dari tawanan itu. “Apakah kalian bertiga memiliki nama?” tanya sang pendekar. “Iya Tuan. Nama saya Sri Dewi, saudara saya yang ini Ranti Dewi dan yang ini Suci Dewi.” jawab salah seorang tawanan yang menyebut namanya Sri Dewi lalu memperkenalkan nama kedua saudaranya. “Hemmm, jadi setiap nama dalam kelompok kalian disertai dengan nama belakang Dewi?” “Iya Tuan.” Kembali Sri Dewi yang menjawab. “Mungkin itu lah keanehan lain dari kelompok kalian, di samping semuanya perempuan juga memiliki nama belakang yang sama yaitu Dewi.” tutur Arya. “Benar Tuan, sekali lagi kami berterima kasih sekali karena Tuan telah membebaskan kami dari sekapan Bradasiwa.” kali ini Suci D
last updateLast Updated : 2023-12-28
Read more

Bab 262. Suguhan Spesial

Arya dan Yuda Tirta menikmati air yang berasal dari pohon aren itu, rasanya sangat manis dan menyegarkan. Sementara Benggala saat itu telah pejamkan mata mungkin karena hawa sejuk di tengah-tengah hutan mengundang rasa kantuknya ditambah lagi dengan perjalanan yang ia lakukan bersama Arya dan Tirta, yang sudah semakin jauh ke arah Barat Negeri Peri itu. Sementara sebagian dari para manusia hijau tengah berburu binatang favorit mereka yaitu rusa dan ayam hutan, seekor rusa yang sangat besar serta belasan ekor ayam hutan berhasil mereka bawa ke pemukiman sebelum sore datang. Secara bersama-sama mereka memotong bagian tubuh rusa menjadi 4 bagian potongan besar lalu mereka cuci dan bersihkan di sebuah sungai yang letaknya tidak jauh dari pemukiman mereka itu. Saat senja menjelang malam, para manusia hijau berkumpul di depan rumah yang paling besar dan luas dikawasan hutan itu, rumah itu lah yang biasa mereka gunakan untuk pertemuan serta berpesta dengan memanggang binatang buruan. Arya
last updateLast Updated : 2023-12-28
Read more

Bab 263. Pantai Di Ujung Barat

“Moga suatu saat nanti kita akan temui rahasia di balik semua itu, Arya.” kali ini Benggala yang berucap. “Ya, moga saja Benggala. Dan hal itulah yang musti kita ungkapkan nantinya, hingga tugas yang di amanatkan Resi Dharma kepada kita dapat kita tuntaskan lalu mendapat petunjuk bagi kita untuk bisa kembali ke negeri kita masing-masing.” tutur Arya. Pagi itu seperti yang direncanakan Arya dan kedua temannya segera melanjutkan perjalanan mereka ke arah Barat dari pemukiman manusia hijau itu, setelah berpamitan dan dilepas dengan berat hati oleh Badar dan saudara-saudaranya Arya dan kedua temannya itu pun meninggalkan pemukiman manusia hijau di kawasan hutan itu. Sebelum sore mereka tiba di ujung kawasan Barat Negeri Peri itu, kawasan itu ternyata hamparan laut dengan gelombangnya ombaknya cukup besar. Karena perjalanan mereka ke arah Barat itu bertemu dengan pantai, tentu saja Arya memutuskan untuk berhenti serta rehat sejenak menunggu kata hatinya untuk melanjutkan perjalanan ke a
last updateLast Updated : 2023-12-29
Read more

Bab 264. Masuk Ke Dalam Laut

“Kamu yang sabar ya? Sebentar saya akan menyembuhkan luka di lenganmu ini! Tahan sedikit, mungkin ini akan terasa perih namun tidak akan lama.” tutur Arya mengerahkan tenaga dalamnya ke arah lengan perempuan itu. Telapak tangan yang telah dialiri tenaga dalam, Arya tempelkan ke lengan perempuan berbadan ikan itu. Terlihat kepulan asap putih di sekitar goresan luka, rasa perih yang dirasakan membuat perempuan itu tampak meringis. Namun tak beberapa lama seiring kepulan asap putih yang berasal dari telapak tangan Arya menghilang, rasa sakit yang dirasakan pun lenyap dan lukanya pun mengering. “Terima kasih, Tuan. Rasa perih di lengan saya sudah tak terasa lagi.” ucap Arya berbadan ikan itu. “Iya sama-sama, melihat dari wujudmu hal ini tak asing lagi bagi saya karena saya pernah melihat saat berada di lautan negeri asa saya. Kami di sana menyebutnya putri duyung, apakah sebutan itu sama dengan di Negeri Peri ini?” tanya Arya. “Iya sama, Tuan. Kami memang jenis ikan duyung ataupun put
last updateLast Updated : 2023-12-29
Read more

Bab 265. Gayatri Harnum

Menjadi duyung tentu saja ia dapat bergerak dengan cepat di dalam laut dibandingkan Arya, hingga Mawar lah yang membimbing Arya agar dapat berenang lebih cepat menuju istana duyung di dasar laut itu. Selama mereka bergerak menuju istana duyung memang tidak ada hal yang mencurigakan terjadi termasuk serangan dari hiu raksasa, hingga Mawar dan Arya tiba di depan pintu gerbang sebuah istana yang sangat megah di dasar lautan itu, beberapa orang penjaga pintu yang memang mengenali sosok Mawar segera membukakan pintu. Setelah pintu gerbang istana duyung itu terbuka barulah terlihat keanehan, tubuh Mawar yang tadinya sebagian berbentuk tubuh ikan kini telah berubah seperti tubuh manusia biasa dan Mawar lebih terlihat cantik dengan pakaian yang lazim dipakai para perempuan di dalam istana Kerajaan. Dari gerbang pintu istana itu Arya dibawa masuk oleh Mawar untuk bertemu dengan Ratu Duyung yang bernama Gayatri Harnum itu, setelah melewati beberapa ruang dengan penjagaan yang cukup ketat tib
last updateLast Updated : 2023-12-30
Read more

Bab 266. Ritual Aneh Para Dewi

“Baiklah Arya, jika kau keberatan untuk diperlakukan seperti yang saya minta pada saudara-saudara saya tadi kami takan melakukannya lagi.” ujar Gayatri. “Kalau boleh tahu, Ratu. Sudah berapa lama istana duyung ini diteror oleh hiu raksasa itu?” tanya Arya. “Jangan panggil saya dengan sebutan Ratu, panggil saja Gayatri karena itulah nama saya yang sebenarnya. Mengenai teror dari hiu raksasa itu sudah beberapa minggu ini terjadi setiap malam tiba, saya sendiri belum menemui cara untuk mengatasi teror mahkluk jelmaan itu. Sementara telah banyak jatuh korban olehnya, di samping saudara saya Anggrek dan Melati juga ada dari penghuni-penghuni lainnya di lautan ini.” tutur Gayatri. “Jadi sebelum kemunculan hiu raksasa itu lautan ini aman-aman saja, begitu?” “Boleh dikatakan begitu, Arya. Kalaupun ada keributan yang ditimbulkan seperti permasalahan yang sempat dibantu Resi Dharma memberi cara untuk menyelesaikannya, itu hanya perselisihan antara penghuni lautan ini berebut kawasan untuk k
last updateLast Updated : 2023-12-30
Read more

Bab 267. Istana Duyung

“Kami lalu dibawa kemudian disekap di pemukiman mereka yang berada di tengah-tengah hutan belantara, selama penyekapan kami diperlakukan tak ubahnya seperti budak oleh Ketua manusia hijau itu. Dia begitu kejam, jika tak mau mengikuti keinginannya maka kami tak diberi makan seharian, kami juga terpaksa melayaninya agar tetap bertahan hidup, maafkan kami Ketua jika kami kembali ke sini dalam keadaan kotor ternoda.” tutur Suci Dewi rapatkan kedua telapak tangannya di depan dada memohon pengampunan, hal itu diikuti oleh kedua temannya. “Oh begitu ceritanya? Sudahlah, toh kalian telah melaksanakan acara ritual jadi kalian bertiga telah kami anggap suci dan kami terima kembali di pemukiman kelompok para Dewi ini. Lalu bagaimana ceritanya kalian bisa lolos dari sekapan mereka dan kembali ke sini?” ujar Mahadewi kembali bertanya. “Kami dibebaskan oleh tiga orang manusia yang berasal dari negeri yang berbeda, ketiganya adalah lelaki. Satu orang berwujud sama dengan wujud kita di sini, dua or
last updateLast Updated : 2023-12-31
Read more

Bab 268. Teror Hiu Raksasa

Gayatri memilih 3 orang dari pasukan duyung itu untuk menemani Arya menuju belakang istana, sebelum berangkat ketiga orang yang ditunjuk itu telah diperingatkan oleh Gayatri untuk berada di belakang dan tidak jauh-jauh dari Arya. Menjelang Arya dan 3 orang dari pasukan duyung itu tiba d ikawasan belakang istana, hiu raksasa sudah 2 kali membenturkan tubuhnya ke tembok bagian belakang istana itu hingga istana duyung kembali bergetar. Arya dan 3 orang itu pun tiba di belakang istana, dari kejauhan Arya dapat melihat dua mata besar kemerah-merahan sekitar 12 tombak jauhnya dari tembok belakang istana itu di kegelapan. “Kalian lihat itu!” tunjuk Arya pada ketiga orang utusan Gayatri itu. “Ya, Arya. Kami melihatnya, sepertinya itu bola mata hiu raksasa yang selalu meneror istana duyung ini!” seru mereka. “Ayo, sekarang kalian gosok cermin yang diberikan Gayatri itu! Lalu arahkan ke depan sana!” ketiga orang utusan Gayatri itu pun melakukan yang diperintahkan Arya. Tiga sinar terang se
last updateLast Updated : 2023-12-31
Read more

Bab 269. Dua Sahabat Di Batu Karang

“Kita tunggu saja hingga ia kembali ke sini, Yuda. Saya yakin dengan ilmu yang dia miliki, Arya akan dapat mengatasi hiu raksasa itu. Lagi pula kita tak punya pilihan lain, selain menunggunya di atas bebatuan ini.” tutur Benggala. “Ya, kamu benar Benggal. Kita tak punya pilihan lain, karena memang tujuan kita untuk mendampinginya hingga kita terbebas dari kutukan ini dan kembali ke negeri kita.” ujar Yuda Tirta sembari menikmati daging panggang yang baru saja matang dan ia angkat dari bara api yang ia unggun di atas batu karang itu. “Sudah berapa lama kau ikut dengan Arya?” sambung Yuda Tirta bertanya pada Benggala. “Belum lama, kurang lebih baru 2 minggu setelah kami menemui Resi Dharma di sebuah goa tempat pertapaannya.” jawab Benggala. “Apakah karena kata-kata Resi Dharma yang membuatmu memutuskan untuk ikut Arya ke mana pun ia melangkah?” “Iya, Yuda. Resi Dharma sosok yang dapat dipercaya serta bisa dijadikan panutan, boleh dikatakan beliau adalah perantara Dewata Agung dalam
last updateLast Updated : 2024-01-01
Read more

Bab 270. Keindahan Dasar Laut

Sosok itu sangat besar, meskipun tak tampak jelas oleh mereka seberapa besar tubuh mahkluk itu, namun melihat bola matanya yang besar kemerah-merahan, Benggala dan Yuda dapat menafsirkan jika makhluk yang melesat dari dalam lautan kemudian menceburkan diri kembali itu lebih besar dari kapal. “Mahkluk apa itu, Benggala?!” seru Yuda Tirta yang matanya masih tak berkedip memandang ke tengah lautan tempat sosok yang besar itu melesat ke udara lalu mencemburkan diri kembali ke laut. “Entahlah Yuda, saya sendiri tak melihat dengan jelas karena posisinya sangat jauh dan gelap di tengah lautan sana! Apakah itu mahkluk yang dimaksudkan Mawar sebagai hiu raksasa?” tutur Benggala. “Bisa jadi Benggala. Jika benar sosok itu hiu raksasa yang dimaksudkan, untuk apa ia melakukan itu? Apakah telah terjadi sesuatu di dasar lautan sana, hingga sepertinya dia kesal meluapkan amarahnya dengan bersikap seperti itu?” Yuda Tirta menduga-duga. “Mungkin juga, Yuda. Moga saja Arya baik-baik saja dan dapat m
last updateLast Updated : 2024-01-01
Read more
PREV
1
...
2526272829
...
46
DMCA.com Protection Status