“Tunggu Mas Arya..!” Seru gadis itu yang tidak lain adalah Sekar. “Ada apa, Dik Sekar?” Ujar Arya yang urungkan niatnya menaiki kereta kuda di depannya. “Saya hanya ingin mengucapkan terima kasih, dan jika Mas Arya suatu saat melintas desa ini jangan sungkan untuk singgah ke rumah.” Ulas Sekar dengan senyum manisnya. “Tentu saja, Sekar. Saya pasti akan singgah jika kapan-kapan melewati desa ini.” Ujar Arya balas tersenyum, Sekar kemudian meraih tangan sang pendekar menyalami dan menciumnya sebagai ungkapan terima kasih dan tentunya sudah menjadi kebiasaan sopan santun orang Jawa menghargai sosok yang lebih tua dan dihormati. “Loh, kok Arya saja yang ditawari saya tidak?” Tanya Dewa Pengemis dengan nada bercanda. “Alah, Mas kan sudah sering singgah dan telah menjadi bagian dari keluarga. Masa ditawari untuk singgah ke rumah sendiri, bukan begitu Ayah?” Ki Bromo hanya anggukan kepala diiringi senyum melihat tingkah putri dan keponakan angkatnya itu. “Bilang saja, kalau Dik S
Last Updated : 2023-07-18 Read more