Home / Fantasi / Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius / Chapter 951 - Chapter 960

All Chapters of Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius: Chapter 951 - Chapter 960

3026 Chapters

Bab 951

Para pejabat di istana tampak tegang, gelisah, dan penuh keragu-raguan. Mereka ingin mengatakan sesuatu, tetapi terlihat kesulitan untuk mengucapkannya. Mereka hanya bisa melihat Raja Bakir berjalan langkah demi langkah menuju singgasananya dengan dipapah oleh kasim tua, kemudian perlahan-lahan duduk.Namun, ketika melihat Raja Bakir duduk dengan mantap di singgasana, mereka tidak banyak berbicara. Sebaliknya, para pejabat segera menundukkan kepala dan memberikan penghormatan.Raja Bakir terlihat pucat dan jelas-jelas dalam kondisi yang sangat rentan, seolah-olah bisa meninggal setiap saat. Namun, dia tetap bertahan dan berusaha menenangkan emosinya agar bisa menunjukkan dirinya yang berwibawa.Aura seorang kaisar harus senantiasa kuat. Para pejabat di bawahnya merasa ketakutan dan tidak berani bersuara sama sekali. Mereka sangat khawatir ucapan mereka akan membuat Kaisar emosi sehingga memperparah penyakitnya. Setelah terbatuk sejenak, Raja Bakir menghimpun tenaga untuk bertanya kepad
Read more

Bab 952

Kematian Raja Bakir membuat seisi istana dipenuhi suara tangisan. Hari itu tampak berbeda dari biasanya. Namun, ketika semua orang sedang tenggelam dalam kesedihan, terlihat dua buah sosok yang diam-diam meninggalkan istana.Kedua orang itu tidak lain adalah Alina dan Pangeran Yahya! Orang yang menunggu mereka di dalam kereta kuda di luar sana adalah Kumar! Saat melihat Kumar, wajah Alina dan Yahya terlihat serius. "Kak ... apakah kita masih bisa kembali ke tempat ini?"Kumar tersenyum, lalu berkata dengan tenang, "Tentu, Keluarga Juwanto pasti akan bisa kembali ke sini nggak lama lagi!" Setelah naik ke kereta kuda, Alina dan Yahya langsung meninggalkan tempat itu. Tidak ada yang memperhatikan kepergian kedua orang itu di tengah kekacauan yang sedang terjadi di dalam istana. Kematian Raja Bakir bisa dibilang merupakan duka besar bagi Kerajaan Nuala!Meski Raja Bakir tidak bisa dianggap sebagai penguasa yang baik, tetap saja kematiannya menjadi kesedihan terbesar Kerajaan Nuala. Seketik
Read more

Bab 953

"Menghilang?" Ratu menarik napas dalam-dalam dengan ekspresi yang sangat muram. Tentu saja, dia tidak beranggapan bahwa Alina dan Yahya akan benar-benar menghilang. Mereka pasti pergi ke suatu tempat. Hanya saja, dilihat dari gelagatnya, sepertinya mereka berencana akan merebut takhta."Kelihatannya Keluarga Juwanto mulai berencana untuk merebut takhta. Tapi aku nggak punya waktu untuk memedulikan mereka. Apa pun yang kulakukan, mereka tetap akan menjalankan rencana mereka. Sampaikan perintahku, panggil kakak tertua Keluarga Barus untuk datang bersama Farrel!" perintah Ratu kepada bawahan kepercayaannya. Pelayan ini telah mengikutinya sejak datang dari Keluarga Barus. Ratu hanya bisa memercayakan tugas ini kepada pelayan tersebut."Yang Mulia Ratu, apakah kita mau memanggil Tuan Sigra dan Farrel? Tapi ... untuk apa kita memanggil mereka?" tanya pelayan kepercayaannya, Saiqa, dengan ragu-ragu.Mendengar pertanyaan itu, Jihan menjawab, "Setelah Raja mangkat, pasti akan terjadi pergolakan
Read more

Bab 954

Jihan hanya menghela napas saat berkata, "Aku juga terpaksa melakukannya. Bagaimanapun ... aku benar-benar nggak punya pilihan lain! Hanya dengan menenangkan Keluarga Barus, aku baru bisa fokus menata pemerintahan dan menghadapi Keluarga Juwanto. Jadi ... apa pun yang terjadi hari ini, aku harus mengetahui posisi Keluarga Barus. Syukurlah kalau mereka mendukungku. Kalau mereka tidak mau mendukungku, aku juga harus cepat melakukan persiapan!"Setelah menjelaskan panjang lebar, Saiqa akhirnya mengerti. "Baiklah, akan saya laksanakan!" Setelah itu, Saiqa mengirimkan merpati surat ke kediaman Keluarga Barus.Pada saat ini, Farrel telah menyampaikan semua perkataan Wira kepada Sigra. Sigra tertegun seketika mendengarnya, dia juga merasa ucapan Wira ini cukup masuk akal. Lagi pula, bahaya selalu mengintai setiap saat jika dia berada di sisi Raja. Mengapa dia tidak memegang kekuasaan ini di tangannya saja!Pada saat ini, pelayan membawakan merpati surat. Saat melihat merpati ini, ekspresi Sig
Read more

Bab 955

Di dalam halaman yang kecil, terlihat Wira yang sedang berbicara seraya menarik napas dalam-dalam, "Raja Bakir telah meninggal, kekacauan akan mulai terjadi, apa kalian semua sudah tahu masalah itu?"Biantara mengangguk. "Tuan, meski masih belum terjadi kekacauan besar sekarang, banyak sekali orang yang sudah mulai mempersiapkan diri. Belakangan ini, aku baru mendapat kabar bahwa ada banyak sekali keluarga bangsawan yang mulai bergerak. Bahkan ada beberapa perampok gunung yang tidak bisa menahan diri lagi. Mereka ingin mendapat keuntungan dari kekacauan ini."Mendengar ucapannya, Wira hanya tersenyum. "Nggak usah dipikirkan dulu masalah ini, mereka hanya cecunguk kecil. Biantara, bagaimana dengan jaringan mata-mata yang kamu persiapkan?"Biantara menjawab dengan tersenyum, "Perkembangannya sangat cepat. Ada banyak sekali orang berbakat di Kerajaan Nuala ini, tapi tidak ada sekte yang menaungi mereka. Karena kita cukup murah hati, tentu saja banyak rekrutan baru yang ingin bergabung. Ki
Read more

Bab 956

Saat ini, di kamar Ratu."Yang Mulia Ratu, Tuan Sigra telah tiba di istana. Beliau sedang dalam perjalanan ke kamar Anda!" lapor Saiqa buru-buru sambil memberi hormat dengan sopan. Ekspresi Jihan terlihat sangat serius saat ini. Dalam hatinya sangat paham dengan tujuan kedatangan Sigra dan Farrel untuk menemuinya. Jihan merasa sangat gelisah.Wajahnya dipenuhi keraguan, setelah berpikir sejenak, Jihan berkata pada Saiqa, "Saiqa, atur sebuah perjamuan. Aku mau menjamu mereka di istana, sajikan koleksi anggur terbaikku yang telah disimpan selama ratusan tahun.""Baik, Yang Mulia Ratu." Saiqa mengangguk, lalu berbalik dengan cepat untuk menjalankan perintah. Tak lama kemudian, pihak dapur telah selesai menyajikan hidangan. Setelah semua hidangan disajikan di meja, Jihan menyuruh semua pelayan untuk mundur dan berjaga di depan pintu.Beberapa saat kemudian, Sigra berjalan masuk ke ruangan dengan perlahan-lahan. Farrel yang berdandan sebagai seorang pria berjalan di belakang untuk mengikuti
Read more

Bab 957

"Sekarang kesempatan ini telah berada di depan mata. Jihan, bagaimana menurutmu yang sedang kupikirkan?" Sigra tersenyum dengan tenang, lalu melanjutkan, "Tentu saja, yang kuinginkan adalah sebuah status yang bisa membuat keluarga kita tersohor di seluruh negeri."Detik berikutnya, tatapan Sigra jatuh pada Jihan. Sorot matanya tampak sangat penuh harapan. Dia kembali menambahkan, "Jihan, sekarang hanya kamu yang bisa membantu Kakak."Pandangan Jihan tampak sangat serius. Sudut bibirnya sedikit bergerak, ucapannya selanjutnya membuat Sigra menjadi muram dan tidak senang. "Kak, meski begitu, aku sudah menikah. Sekarang ini statusku adalah seorang Ratu dan ibu Jefry. Sepuluh tahun kemudian, setelah Jefry bisa mandiri untuk memerintah, aku harap Kakak bisa membantu mendampingi Jefry dan menjadikannya raja yang baik.""Apa?" ucap Sigra dengan kesal. Dia bertanya kembali kepada Jihan dengan suara berat, "Jihan, maksudmu, kamu nggak mau bantu Kakak?""Kakak, Yang Mulia Raja memperlakukanku de
Read more

Bab 958

Saat Sigra meninggalkan istana, Jihan merasa sangat kesal. Hatinya sangat sedih dan menderita, sekaligus marah! Pada saat ini, Saiqa langsung maju untuk memapah Jihan. Kemudian, dia bertanya dengan nada yang penuh perhatian, "Yang Mulia Ratu, jangan bersedih. Karena masalahnya sudah jelas sekarang, kita hanya bisa berusaha untuk menangani semua masalah yang akan kita hadapi. Apakah kita sudah seharusnya memikirkan masalah Selir Alina sekarang?"Diingatkan oleh Saiqa, Jihan langsung menarik napas dalam-dalam. Dia berusaha menekan rasa panik dan kegelisahan dalam hatinya. Setelah itu, dia berkata dengan tegas, "Benar sekali, ini bukan saatnya bersedih. Suruh kedua penasihat datang menemuiku!""Baik, Yang Mulia Ratu!" Saiqa mengangguk perlahan. Kemudian, dia langsung berbalik dan meninggalkan tempat ini. Sesaat kemudian, Saiqa kembali dengan membawa dua orang penasihat.Kedua penasihat itu buru-buru menghampiri Jihan dan memberi hormat, "Salam kepada Yang Mulia Ratu!""Berdirilah." Ekspre
Read more

Bab 959

Jihan juga mulai terlihat cemas. Dia menatap kedua penasihat itu dengan ragu-ragu sembari bertanya, "Apa ada cara penanganan yang bagus sekarang?""Menurutku, Yang Mulia Ratu sebaiknya segera mengumumkan hal ini ke seluruh negeri sekarang." Penasihat kiri menambahkan, "Kita harus mengeluarkan Yang Mulia Ratu dari situasi ini sekarang untuk membuktikan bahwa Anda tidak terlibat dalam hal ini. Kalau tidak, konsekuensinya akan sulit dibayangkan jika Keluarga Juwanto menyerang nanti.""Benar sekali!" Penasihat kanan juga menimpali, "Dengan begitu, kalaupun terjadi sesuatu pada Selir Agung dan Pangeran Yahya, Ratu juga tidak akan disalahkan!""Benar kata kalian berdua." Ratu mengangguk pelan. "Kita lakukan saja sesuai saran kalian!"Keesokan harinya di ruang rapat kerajaan, Ratu memberitahukan kepada semua orang mengenai kabar Alina dan Yahya yang menghilang. Begitu mendengar kabar tersebut, para pejabat sibuk mendiskusikannya."Yang Mulia Ratu, Raja pernah berpesan pada Anda untuk memperla
Read more

Bab 960

Setelah Jihan memberikan perintahnya, tidak ada satu pun pejabat yang berani bersuara di ruang rapat itu. Meski ada beberapa orang yang menatap Jihan dengan dingin, mereka tetap tidak berani mengatakan apa pun. Orang yang cerdas tentu akan langsung mengerti apa yang sedang terjadi. Kenapa kedua orang itu harus tiba-tiba menghilang sekarang? Hal ini benar-benar aneh.Apalagi, Ratu sama sekali tidak perlu membunuh ataupun membuat Alina dan Yahya menghilang. Akan lebih mudah jika kedua orang itu berada dalam kendalinya. Bagaimanapun, jika kedua orang itu berada di tangannya, Keluarga Juwanto tidak akan berani melakukan hal apa pun. Kalaupun ingin memberontak, mereka tidak akan berani selama masih ada Alina dan Yahya di tangan Ratu.Sebab, satu-satunya peluang bagi Keluarga Juwanto untuk melawan adalah dengan menggunakan Yahya. Dengan adanya status Yahya, Keluarga Juwanto baru berani memberontak. Sebaliknya jika terjadi sesuatu pada Yahya, kalaupun Keluarga Juwanto berhasil memberontak, ap
Read more
PREV
1
...
9495969798
...
303
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status