Semua Bab Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius: Bab 871 - Bab 880

2726 Bab

Bab 871

Wulan masih ingin mengatakan sesuatu, tetapi dia mampu memahami maksud Wira. Pada saat yang sama, ketiga wanita itu merasa sangat terharu. Wira berjanji untuk membiarkan mereka ikut ke Kerajaan Monoma sehingga mereka bisa begitu rileks selama perjalanan ini.Bahkan, Wira juga membawa mereka mengelilingi Provinsi Yolas, Provinsi Artana, dan Provinsi Suntra sepanjang perjalanan. Hal ini membuat mereka merasa sangat bahagia dan menikmati perjalanan tersebut.Sementara itu, Wira yang hendak pergi ke Kerajaan Monoma besok, baru mengungkapkan kenyataannya sekarang. Sejujurnya, semua tindakan pria itu adalah demi mereka. Hanya saja ... Wulan, Dewina, dan Dian masih khawatir. Mereka ingin mengikuti Wira ke Kerajaan Monoma dan tidak ingin tinggal di sini."Kalian seharusnya tahu sifatku. Jadi ... tunggulah aku kembali di sini. Kalau kalian ingin melakukan sesuatu, bantulah aku untuk mengurus bisnis dengan baik. Aku akan meninggalkan Pasukan Zirah Hitam untuk kalian dan membawa Danu bersamaku. J
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 872

Wira dan Danu baru saja melintasi perbatasan dan memasuki Kerajaan Monoma dengan menunggang kuda. Tidak disangka, dari kejauhan, mereka melihat seseorang tengah berada di puncak bukit pasir yang paling jauh.Orang itu berpostur ramping, kurus, dengan rambut yang diikat tinggi. Embusan angin tampak mengibaskan pakaiannya. Dia adalah seorang wanita. Saat ini, dia tengah duduk di bukit pasir dengan santai, bahkan menyilangkan kaki dengan ekspresi yang sangat tenang. Sambil memakan roti, wanita itu memperhatikan pemandangan di sekitar.Di sampingnya, ada sebilah pedang. Hal ini menandakan bahwa dia bukanlah orang yang mudah untuk dihadapi. Di belakangnya, ada seekor kuda yang berjalan bolak-balik dengan santai seraya menggoyangkan ekornya.Wira dan Danu pun saling memandang. Tiba-tiba, raut wajah Danu menjadi sangat tegang, lalu dia berkata dengan serius, "Kak Wira, wanita itu bisa-bisanya muncul di daerah tandus ini. Hal ini sangat mencurigakan. Menurutku, wanita itu pasti bermasalah, leb
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 873

Awalnya, Danu terlihat sangat percaya diri. Namun, setelah beberapa ronde, dia mulai merasa kelelahan. Sementara itu, wanita yang bertubuh mungil itu masih bisa tersenyum dengan ekspresi yang sama sekali tidak terlihat lelah."Bagaimana? Apa kamu masih mau melanjutkannya?" tanya wanita itu.Mendengar hal ini, raut wajah Danu tampak sangat suram. Dia menggertakkan giginya seraya berkata, "Tentu, kenapa nggak? Bagaimana mungkin aku yang adalah seorang pria nggak bisa mengalahkan gadis sepertimu? Terimalah seranganku!"Kecepatan Danu sangat luar biasa dengan membawa niat membunuh yang ganas. Hanya saja, tatapan wanita itu tiba-tiba berubah menjadi dingin. Segera setelah itu, dia berkata dengan lembut, "Aku nggak ingin bermain denganmu lagi. Lebih baik kalian segera kembali. Lain kali, aku nggak akan berbelaskasihan lagi!"Wanita itu langsung menendang dada Danu dengan keras. Seiring terdengarnya suara teriakan, Danu langsung terlempar dan jatuh di tanah dengan keras. Dia telah merasakan d
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 874

"Kita harus segera mengendalikan wanita ini. Kalau nggak, mungkin akan sangat merepotkan," ucap Danu sambil maju karena hendak menahan wanita ini.Wira langsung menghentikan Danu, "Jangan, biar kutanya dulu alasan dia melarang kita datang ke sini."Wira mengangkat senapan dan mengarahkannya pada wanita itu, lalu bertanya dengan ekspresi serius, "Kamu siapa? Kenapa kamu menghalangi kita datang ke Kerajaan Monoma?""Aku nggak punya alasan apa-apa," ujar wanita itu dengan arogan."Ini alasannya," ucap Wira sembari menggerakkan senapan di tangannya. Kemudian, dia melanjutkan, "Kalau kamu nggak mau bilang, peluru dari senapan ini akan menembus kepalamu."Wanita itu ketakutan. Dia memang tidak tahu apa itu peluru, tetapi saat melihat Wira membunuh kudanya, dia tahu bahwa Wira adalah orang yang mengerikan. Jadi, wanita itu terpaksa menjawab, "Namaku Riska Monoma.""Margamu Monoma?" seru Wira yang terkejut. Dia bertanya lagi, "Kudengar Raja Monoma yang baru juga bermarga Monoma, jangan-jangan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 875

Wira melanjutkan, "Keluarga Juwanto yang menyokong kakakmu untuk menjadi Raja Monoma. Apa kamu pikir Keluarga Juwanto begitu baik? Kakakmu hanya boneka yang dikendalikan oleh Keluarga Juwanto. Kalau merasa nggak puas, mereka bisa menyingkirkan kakakmu kapan saja."Jantung Riska berdegup kencang. Ini adalah rahasia mereka, kenapa Wira bisa mengetahui hal ini?"Kenapa aku harus percaya dengan omonganmu?" tanya Riska. Dia membentak, "Kamu jangan bicara sembarangan. Kami nggak punya hubungan apa pun dengan Keluarga Juwanto!"Wira juga tidak terburu-buru saat melihat Riska tidak bersedia mengakuinya. Lagi pula, Wira juga tidak bisa masuk kalau Riska menghalangi mereka. Jadi, Wira dan Danu membangun kemah di tempat ini untuk beristirahat terlebih dahulu.Kemudian, Wira mengambil ranting-ranting untuk menyalakan api. Setelah itu, dia mengeluarkan ayam dan bebek bakar yang sudah disiapkan, lalu memanasinya di atas api. Tak lama kemudian, Riska mencium aroma daging bakar.Riska sudah menunggu d
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 876

Wira memandang Riska dan bertanya balik, "Menurutmu, kalau Keluarga Juwanto benar-benar menguasai Kerajaan Nuala, apa mungkin Kerajaan Monoma akan menjadi target pertama yang dimusnahkan?"Riska tidak menjawab, dia menatap Wira dengan ekspresi serius. Riska tidak tahu Wira bermaksud untuk menghasutnya atau tidak. Namun, jika dipikirkan dengan saksama, ucapan Wira cukup masuk akal.Melihat Riska masih tidak berbicara, Wira langsung berucap lagi, "Aku yakin Keluarga Juwanto pasti akan memusnahkan Kerajaan Monoma terlebih dulu. Alasannya sangat sederhana, Keluarga Juwanto sudah menyusun strategi begitu lama untuk menguasai Kerajaan Nuala. Kalau hal ini tersebar, Keluarga Juwanto pasti akan dicela oleh generasi penerus.""Untuk menguasai Kerajaan Nuala secara terang-terangan, Keluarga Juwanto pasti akan menumpas semua permasalahan yang mencoreng nama baik mereka. Dengan begitu, Keluarga Juwanto nggak akan dihujat oleh orang-orang," lanjut Wira.Riska tercengang, ucapan Wira memang benar. K
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 877

Wira menimpali, "Apa yang kamu bilang memang benar. Tapi, Keluarga Juwanto akan melenyapkan Kerajaan Monoma, sedangkan Kerajaan Monoma bisa menjadi seperti sekarang berkat Raja dari Kerajaan Nuala."Riska yang kebingungan bertanya, "Apa maksudmu? Raja kalian nggak membantu kami."Wira tersenyum dan menjawab, "Raja dari Kerajaan Nuala bukanlah penguasa yang pintar. Kalau dia masih berkuasa, setidaknya Kerajaan Monoma bisa berkembang sampai belasan tahun. Tapi, kalau Keluarga Juwanto menguasai Kerajaan Nuala, kelak Kerajaan Monoma nggak akan bisa hidup tenang lagi.""Setelah terjadi peperangan, rakyat akan menderita dan kekuatan Kerajaan Monoma yang dibangun selama bertahun-tahun akan hancur dalam sekejap. Semua orang akan hidup kesusahan dan telantar, apa kondisi seperti ini yang kalian inginkan?" lanjut Wira.Riska tampak terkejut setelah mendengar ucapan Wira. Riska pun berujar, "Raja dari Kerajaan Nuala begitu mulia, tapi kamu malah membangkang dan menjelek-jelekkannya.""Apa yang ku
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 878

Riska tiba-tiba menoleh dan memandang Wira, lalu berucap dengan ekspresi serius, "Oh, iya. Kamu harus berhati-hati dengan seseorang di Kerajaan Monoma.""Siapa?" tanya Wira yang agak terkejut. Dia tidak menyangka Riska bisa mengingatkan dirinya.Riska ragu-ragu sejenak, lalu berkata dengan serius, "Komandan Kerajaan Monoma, Rezvan Silas. Dia sering berhubungan dengan Keluarga Juwanto. Walaupun aku dan kakakku nggak akan membunuhmu, bisa saja Rezvan akan bertindak. Dia mungkin nggak akan melewatkan kesempatan bagus seperti ini untuk membunuhmu."Riska melanjutkan, "Takutnya, kami nggak bisa membantumu dalam hal ini. Kamu sendiri harus hati-hati dan hanya ini yang bisa aku sampaikan."Mendengar Riska yang berusaha mengingatkannya, Wira merasa terharu. Wira tersenyum dan mengangguk, lalu menyahut, "Terima kasih karena kamu bersedia mengingatkanku. Tenang saja, aku pasti akan membantu kalian menyelesaikan masalah ini.""Nanti kita baru bahas lagi kalau kamu berhasil bertahan hidup. Kalau n
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 879

Riska langsung mendatangi istana Raja Monoma. Begitu sampai, Riska mendengar suara tawa wanita dan alunan musik. Riska berjalan masuk, dia melihat kakaknya sedang meminum arak sambil menikmati wanita cantik yang menari di depannya.Taufik yang melihat kedatangan Riska langsung melambaikan tangan kepada para wanita cantik sembari berujar, "Kalian keluar dulu.""Baik," sahut wanita-wanita cantik itu. Mereka segera keluar, lalu menutup pintu sebelum pergi.Taufik tertawa dan bertanya seraya memandang Riska, "Apa kamu sudah bertemu dengan dia?"Riska mengangguk dan menyahut, "Um.""Apa yang dia bicarakan denganmu?" tanya Taufik dengan acuh tak acuh. Namun, sebenarnya dia sangat memedulikan jawaban Riska."Banyak hal yang dia bicarakan. Dia bilang dia akan membantu kita untuk mempertahankan kedudukan. Dia juga menyuruh kita menjauhi Keluarga Juwanto," ucap Riska.Riska berhenti sejenak, lalu melanjutkan dengan ekspresi serius, "Dia bilang, Keluarga Juwanto nggak mungkin begitu baik. Kalau b
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 880

Wira dan Danu sampai di tempat permukiman sebuah suku yang bernama suku Taiga. Penduduknya banyak dan ada tenda tersebar di mana-mana. Ada juga banyak penjaga yang berjaga di pintu masuk permukiman.Wira dan Danu hendak masuk ke dalam, tetapi beberapa orang langsung menghampiri mereka dengan membawa tombak dan ekspresi serius di wajah mereka. Mereka memandang Wira dan Danu dengan garang, lalu tiba-tiba menodongkan tombak mereka ke arah keduanya seraya bertanya dengan ekspresi serius, "Siapa kalian dan apa tujuan kalian ke sini?"Dengan sekilas pandang, para penjaga ini tahu bahwa Wira dan Danu bukan penduduk setempat. Gaya berbusana dan aura mereka saja jauh berbeda. Danu buru-buru maju melindungi Wira dengan waspada. Dia berusaha mencegah sekelompok orang ini tiba-tiba bertindak gegabah dan melukai Wira. Jika demikian, situasi akan jadi merepotkan.Sementara itu, Wira tersenyum sopan dan berkata, "Halo, kami dari Kerajaan Nuala, aku adalah duta Kerajaan Nuala. Kami kebetulan melewati
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
8687888990
...
273
DMCA.com Protection Status