Share

Bab 875

Author: Arif
Wira melanjutkan, "Keluarga Juwanto yang menyokong kakakmu untuk menjadi Raja Monoma. Apa kamu pikir Keluarga Juwanto begitu baik? Kakakmu hanya boneka yang dikendalikan oleh Keluarga Juwanto. Kalau merasa nggak puas, mereka bisa menyingkirkan kakakmu kapan saja."

Jantung Riska berdegup kencang. Ini adalah rahasia mereka, kenapa Wira bisa mengetahui hal ini?

"Kenapa aku harus percaya dengan omonganmu?" tanya Riska. Dia membentak, "Kamu jangan bicara sembarangan. Kami nggak punya hubungan apa pun dengan Keluarga Juwanto!"

Wira juga tidak terburu-buru saat melihat Riska tidak bersedia mengakuinya. Lagi pula, Wira juga tidak bisa masuk kalau Riska menghalangi mereka. Jadi, Wira dan Danu membangun kemah di tempat ini untuk beristirahat terlebih dahulu.

Kemudian, Wira mengambil ranting-ranting untuk menyalakan api. Setelah itu, dia mengeluarkan ayam dan bebek bakar yang sudah disiapkan, lalu memanasinya di atas api. Tak lama kemudian, Riska mencium aroma daging bakar.

Riska sudah menunggu d
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
dewiarieazza
calon² istri ke empat nih ......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 876

    Wira memandang Riska dan bertanya balik, "Menurutmu, kalau Keluarga Juwanto benar-benar menguasai Kerajaan Nuala, apa mungkin Kerajaan Monoma akan menjadi target pertama yang dimusnahkan?"Riska tidak menjawab, dia menatap Wira dengan ekspresi serius. Riska tidak tahu Wira bermaksud untuk menghasutnya atau tidak. Namun, jika dipikirkan dengan saksama, ucapan Wira cukup masuk akal.Melihat Riska masih tidak berbicara, Wira langsung berucap lagi, "Aku yakin Keluarga Juwanto pasti akan memusnahkan Kerajaan Monoma terlebih dulu. Alasannya sangat sederhana, Keluarga Juwanto sudah menyusun strategi begitu lama untuk menguasai Kerajaan Nuala. Kalau hal ini tersebar, Keluarga Juwanto pasti akan dicela oleh generasi penerus.""Untuk menguasai Kerajaan Nuala secara terang-terangan, Keluarga Juwanto pasti akan menumpas semua permasalahan yang mencoreng nama baik mereka. Dengan begitu, Keluarga Juwanto nggak akan dihujat oleh orang-orang," lanjut Wira.Riska tercengang, ucapan Wira memang benar. K

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 877

    Wira menimpali, "Apa yang kamu bilang memang benar. Tapi, Keluarga Juwanto akan melenyapkan Kerajaan Monoma, sedangkan Kerajaan Monoma bisa menjadi seperti sekarang berkat Raja dari Kerajaan Nuala."Riska yang kebingungan bertanya, "Apa maksudmu? Raja kalian nggak membantu kami."Wira tersenyum dan menjawab, "Raja dari Kerajaan Nuala bukanlah penguasa yang pintar. Kalau dia masih berkuasa, setidaknya Kerajaan Monoma bisa berkembang sampai belasan tahun. Tapi, kalau Keluarga Juwanto menguasai Kerajaan Nuala, kelak Kerajaan Monoma nggak akan bisa hidup tenang lagi.""Setelah terjadi peperangan, rakyat akan menderita dan kekuatan Kerajaan Monoma yang dibangun selama bertahun-tahun akan hancur dalam sekejap. Semua orang akan hidup kesusahan dan telantar, apa kondisi seperti ini yang kalian inginkan?" lanjut Wira.Riska tampak terkejut setelah mendengar ucapan Wira. Riska pun berujar, "Raja dari Kerajaan Nuala begitu mulia, tapi kamu malah membangkang dan menjelek-jelekkannya.""Apa yang ku

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 878

    Riska tiba-tiba menoleh dan memandang Wira, lalu berucap dengan ekspresi serius, "Oh, iya. Kamu harus berhati-hati dengan seseorang di Kerajaan Monoma.""Siapa?" tanya Wira yang agak terkejut. Dia tidak menyangka Riska bisa mengingatkan dirinya.Riska ragu-ragu sejenak, lalu berkata dengan serius, "Komandan Kerajaan Monoma, Rezvan Silas. Dia sering berhubungan dengan Keluarga Juwanto. Walaupun aku dan kakakku nggak akan membunuhmu, bisa saja Rezvan akan bertindak. Dia mungkin nggak akan melewatkan kesempatan bagus seperti ini untuk membunuhmu."Riska melanjutkan, "Takutnya, kami nggak bisa membantumu dalam hal ini. Kamu sendiri harus hati-hati dan hanya ini yang bisa aku sampaikan."Mendengar Riska yang berusaha mengingatkannya, Wira merasa terharu. Wira tersenyum dan mengangguk, lalu menyahut, "Terima kasih karena kamu bersedia mengingatkanku. Tenang saja, aku pasti akan membantu kalian menyelesaikan masalah ini.""Nanti kita baru bahas lagi kalau kamu berhasil bertahan hidup. Kalau n

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 879

    Riska langsung mendatangi istana Raja Monoma. Begitu sampai, Riska mendengar suara tawa wanita dan alunan musik. Riska berjalan masuk, dia melihat kakaknya sedang meminum arak sambil menikmati wanita cantik yang menari di depannya.Taufik yang melihat kedatangan Riska langsung melambaikan tangan kepada para wanita cantik sembari berujar, "Kalian keluar dulu.""Baik," sahut wanita-wanita cantik itu. Mereka segera keluar, lalu menutup pintu sebelum pergi.Taufik tertawa dan bertanya seraya memandang Riska, "Apa kamu sudah bertemu dengan dia?"Riska mengangguk dan menyahut, "Um.""Apa yang dia bicarakan denganmu?" tanya Taufik dengan acuh tak acuh. Namun, sebenarnya dia sangat memedulikan jawaban Riska."Banyak hal yang dia bicarakan. Dia bilang dia akan membantu kita untuk mempertahankan kedudukan. Dia juga menyuruh kita menjauhi Keluarga Juwanto," ucap Riska.Riska berhenti sejenak, lalu melanjutkan dengan ekspresi serius, "Dia bilang, Keluarga Juwanto nggak mungkin begitu baik. Kalau b

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 880

    Wira dan Danu sampai di tempat permukiman sebuah suku yang bernama suku Taiga. Penduduknya banyak dan ada tenda tersebar di mana-mana. Ada juga banyak penjaga yang berjaga di pintu masuk permukiman.Wira dan Danu hendak masuk ke dalam, tetapi beberapa orang langsung menghampiri mereka dengan membawa tombak dan ekspresi serius di wajah mereka. Mereka memandang Wira dan Danu dengan garang, lalu tiba-tiba menodongkan tombak mereka ke arah keduanya seraya bertanya dengan ekspresi serius, "Siapa kalian dan apa tujuan kalian ke sini?"Dengan sekilas pandang, para penjaga ini tahu bahwa Wira dan Danu bukan penduduk setempat. Gaya berbusana dan aura mereka saja jauh berbeda. Danu buru-buru maju melindungi Wira dengan waspada. Dia berusaha mencegah sekelompok orang ini tiba-tiba bertindak gegabah dan melukai Wira. Jika demikian, situasi akan jadi merepotkan.Sementara itu, Wira tersenyum sopan dan berkata, "Halo, kami dari Kerajaan Nuala, aku adalah duta Kerajaan Nuala. Kami kebetulan melewati

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 881

    "Keluarga Juwanto menyuruh kita untuk bertindak. Kalau kita nggak segera membunuh orang ini, bagaimana kita harus menjelaskannya pada mereka?" tanya orang kepercayaan Rezvan itu lagi.Rezvan tersenyum tipis, lalu berkata dengan ekspresi serius, "Mudah saja. Kita jebak Wira dan biarkan orang lain yang membunuhnya. Kalau dia mati di tangan orang lain, itu nggak ada hubungannya dengan kita."Mendengar ini, orang kepercayaannya langsung mengangguk penuh semangat seraya berkata, "Komandan memang hebat, strategi ini sungguh luar biasa!"Sebagai tanggapan, Rezvan hanya tertawa dingin. Dia mengambil gelas anggur dan menyesapnya, lalu menggumam, "Wira, kamu ketiban sial karena bertemu denganku."....Malam itu, Wira dan Iskandar minum-minum dan mengobrol di tenda Iskandar."Tuan Wira, biarpun masih sangat muda, kamu bisa menjadi utusan ke Kerajaan Monoma. Kamu pasti bukan orang biasa, aku kagum!" ujar Iskandar sambil tertawa dan bersulang dengan Wira.Wira juga tersenyum dan berkata, "Aku nggak

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 882

    Keesokan paginya, Wira dibangunkan buru-buru oleh Danu. "Gawat, Kak Wira! Terjadi sesuatu!" ujar Danu.Wira bangun dengan linglung. Dia dan Iskandar minum cukup banyak kemarin malam sehingga kepalanya masih sedikit pusing. Dia perlahan duduk dan bertanya dengan bingung, "Terjadi sesuatu? Apa yang terjadi?"Danu buru-buru berkata, "Pak Iskandar ... meninggal!""Apa!" seru Wira dengan terkejut. Iskandar meninggal? Pria tua ini baru minum-minum dengannya tadi malam. Mengapa dia tahu-tahu meninggal?"Kok bisa?" tanya Wira. Rasa kantuknya menguap sepenuhnya dan wajahnya tampak masam. Dia menduga kejadian ini adalah sebuah konspirasi."Pak Iskandar ditikam ...," jelas Danu setelah menarik napas dalam-dalam. Kemudian, dia buru-buru melanjutkan, "Kak Wira, Pak Tikta dan yang lainnya sudah berjalan ke sini. Mereka pasti akan menuduh kita pembunuhnya. Kita harus cepat pergi!"Danu tahu ada beberapa hal yang sulit dijelaskan. Apalagi, tidak ada yang bisa membuktikan bahwa Wira tidak bersalah. Pel

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 883

    Mendengar itu, semua orang mengangguk setuju. Sehari setelah Wira tiba di sini, Iskandar meninggal. Jadi, tentu saja Wira menjadi tersangka utama."Rupanya cuma tuduhan tanpa bukti. Pak Tikta, aku nggak punya motif untuk membunuh Pak Iskandar. Apa untungnya aku membunuh dia? Lagian, kalau aku membunuh Pak Iskandar, aku seharusnya kabur kemarin malam. Kenapa aku harus menunggu kalian mendatangiku hari ini?" ujar Wira.Siapa pun yang bisa menggunakan logikanya bisa melihat bahwa Wira difitnah. Tikta seharusnya juga tahu dengan jelas. Sementara itu, ekspresi Ucok dan Yoga tampak masam. Mereka memahami maksud Wira dan juga tidak percaya bahwa pria itu membunuh Iskandar. Hanya saja, Wira tetap menjadi tersangka utama dalam kasus ini."Huh! Didengar dari lancarnya kamu bicara, kamu pasti sudah menyiapkan kata-kata pembelaan itu sejak awal, 'kan? Soal alasan kamu membunuh Iskandar, kita akan tahu setelah interogasi!" bentak Tikta.Wira menghela napas, lalu berkata, "Aku sangat menyukai sosok

Latest chapter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3330

    Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3329

    "Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3328

    "Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3327

    Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3326

    Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3325

    "Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3324

    "Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3323

    "Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3322

    Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status