Wira tentu tidak mengetahui apa yang terjadi di istana. Pada saat ini, dia telah tiba di luar ibu kota Kerajaan Monoma. Tidak jauh dari sana, Riska telah menunggunya. Begitu melihat Riska, Wira langsung menyapa sambil tersenyum, "Putri Riska, kita bertemu lagi!"Mendengar itu, Riska juga menanggapi sembari tersenyum, "Aku sudah mendengarnya, perjalananmu penuh rintangan untuk bisa sampai di sini. Tapi, untungnya kamu sudah tiba di ibu kota sekarang, jadi kamu sudah aman."Wira kembali menjawab sambil tersenyum, "Benar. Aku sangat yakin bahwa keamananku terjamin di ibu kota ini."Sementara itu, Riska malah mengerucutkan bibirnya dan berkata, "Tapi, kamu jangan terburu-buru. Kali ini, Kerajaan Monoma nggak terlalu suka dengan duta sepertimu. Kalau ingin menegosiasikan perdamaian, kamu harus pandai bermain kata-kata."Begitu mendengar perkataan wanita itu, Wira tak kuasa berkata sambil tersenyum, "Kakakmu itu benar-benar orang yang licik!"Riska sontak mengedipkan matanya yang besar dan l
Read more