Home / Fantasi / Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius / Chapter 891 - Chapter 900

All Chapters of Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius: Chapter 891 - Chapter 900

3022 Chapters

Bab 891

Umumnya, duta akan memiliki timnya sendiri dan setidaknya terdiri dari belasan orang. Akan tetapi, Wira dan Danu hanya datang berduaan. Itu sebabnya, wajar jika orang-orang ini kesal. Mereka merasa bahwa Kerajaan Nuala telah meremehkan Kerajaan Monoma.Sementara itu, Wira menanggapi sambil tersenyum, "Banyak orang yang datang bukan berarti menghormati kalian. Apalagi, kenapa Kerajaan Nuala harus menghormati Kerajaan Monoma?" Perkataan Wira langsung membuat ekspresi semua orang berubah."Kurang ajar! Jangan kira karena kamu adalah duta, kami nggak berani membunuhmu!" ancam pria tua itu.Ketika Wira mendengar ini, dia langsung berkata sambil tersenyum, "Membunuhku? Silakan saja. Kalau membunuhku memberi manfaat bagi kalian, aku bersedia dibunuh.""Sayangnya, membunuhku nggak akan menguntungkan kalian. Pak Tua, kamu ini sudah berumur. Jangan terlalu emosian, sikapmu ini hanya akan membuatmu terlihat nggak bijak," ujar Wira yang sama sekali tidak sungkan.Kata-kata Wira membuat pria tua it
Read more

Bab 892

Usai Wira berkata demikian, pria tua itu masih ingin berbicara, tetapi dia langsung mendapat tanggapan tegas dari Wira."Apa kamu kira, Kerajaan Agrel akan bekerja sama dengan Kerajaan Monoma untuk menaklukkan Kerajaan Nuala? Nggak usah membahas dulu apakah bisa menang, berapa banyak pasukan yang dibutuhkan untuk menaklukkan Kerajaan Nuala? Sudahkah kamu menghitungnya?" tanya Wira.Segera setelah itu, Wira melanjutkan dengan lugas, "Dengan mempertimbangkan hal ini, lebih baik kami yang bersekutu dengan Kerajaan Agrel dan menghancurkan Kerajaan Monoma, 'kan? Nggak usah banyak-banyak, Kerajaan Nuala bersedia memberikan dua pertiga wilayah Kerajaan Monoma kepada Kerajaan Agrel. Aku yakin mereka pasti akan setuju!"Sementara itu, wajah orang itu terlihat makin kesal. Dia pun berkata dengan tegas, "Kami juga bisa menyerahkan dua pertiga wilayah Kerajaan Nuala kepada Kerajaan Agrel!"Namun, setelah kata-kata tersebut diucapkan olehnya, Wira malah makin gembira. Dia segera berkata, "Konyol! A
Read more

Bab 893

Wira menjelaskan, "Semuanya, aku tahu kalian merasa kesal dan ingin menekan Kerajaan Nuala. Aku juga tahu bahwa Kerajaan Monoma hanya sebatas sudut yang terpinggirkan. Kalian benar-benar tertekan oleh rasa frustrasi selama bertahun-tahun. Tapi, ini bukan saatnya bagi kalian untuk memuaskan keinginan dengan mencaci maki, bahkan menindasku. Semua ini nggak ada artinya.""Setelah aku menerima segala bentuk penindasan dan kehilangan harga diri di Kerajaan Monoma, bahkan kehilangan martabat Kerajaan Nuala, paling-paling aku hanya akan dihukum mati setelah kembali. Tapi, apa kalian pernah memikirkan, apa yang bisa kalian capai dengan melakukan ini? Bukannya itu hanya bisa memuaskan hati kalian sejenak?" tanya Wira.Kemudian, pemuda itu kembali berkata, "Lebih dari itu, Kerajaan Monoma tetap saja adalah Kerajaan Monoma, begitu pula dengan Kerajaan Nuala. Nggak akan ada perubahan apa pun!""Kalian tetaplah sudut yang terpinggirkan. Kalian tetap nggak memiliki kekuatan militer yang tangguh sepe
Read more

Bab 894

Taufik tampak berjalan keluar. Perkataannya barusan membuat semua orang tersadar kembali. "Hormat kepada Yang Mulia!" Semua orang buru-buru memberi hormat.Sementara itu, Wira juga menangkupkan tangannya ke arah Taufik dan menyapa, "Duta Kerajaan Nuala memberi hormat kepada Raja Monoma!" Kemudian, dia melirik Taufik sekilas. Pria ini ternyata seumuran dengannya dan masih sangat muda.Namun, Wira dapat melihat ambisi dari sorot matanya, serta kepercayaan diri seorang raja. Dia juga pernah melihat tatapan yang sama dari Senia. Akan tetapi, Wira tidak pernah melihatnya dari Raja Bakir.Saat ini, Taufik berkata sambil tersenyum, "Kalian nggak perlu sungkan. Aku sudah lama mendengar bahwa Tuan Wahyudi sangat luar biasa. Setelah bertemu langsung denganmu hari ini, ternyata kamu memang luar biasa."Kemudian, Taufik melirik semua orang sambil bertanya, "Apakah kalian semua telah mencapai kesepakatan untuk berperang atau berdamai dengan Kerajaan Nuala?"Begitu Taufik melontarkan pertanyaan ini
Read more

Bab 895

Wira mengangguk dan menyahut, "Pasti karena masalah Keluarga Juwanto, 'kan?"Ekspresi Taufik menjadi serius saat mendengar Wira menyebut Keluarga Juwanto. Taufik berujar, "Campur tangan Keluarga Juwanto dalam pemerintahan Kerajaan Monoma sudah mendarah daging. Bahkan, urusan pasukan militer Kerajaan Monoma juga dirundingkan dengan Keluarga Juwanto. Masalah ini membuatku pusing!"Taufik mengungkapkan ketidakpuasannya. Siapa pun akan merasa tidak puas jika menghadapi masalah seperti ini. Seorang raja pasti tidak senang saat orang luar mencampuri urusan pemerintahannya.Wira tersenyum dan menimpali, "Keluarga Juwanto ... memang ambisius!"Taufik mengangguk dan berucap, "Kematian ayahku pasti berhubungan dengan Keluarga Juwanto. Mereka pikir mereka berhasil menyembunyikannya. Tapi, setelah memikirkannya, aku benar-benar nggak bisa menemukan orang lain selain mereka!"Taufik sama sekali tidak menutupinya dari Wira. Bagi Taufik, Wira sangat pintar. Sekalipun berusaha menutupinya, Wira pasti
Read more

Bab 896

Wira tidak menyangka Taufik akan bertanya seperti ini. Namun, Wira sama sekali tidak peduli dan langsung menyahut, "Hanya demi ketenangan.""Ketenangan?" tanya Taufik. Dia tertegun sejenak dan menatap Wira lekat-lekat. Menurutnya, Wira tidak mungkin melakukan semua ini hanya demi ketenangan.Taufik menggeleng dan melanjutkan ucapannya, "Wira, aku memang nggak tahu pemikiranmu yang sebenarnya, tapi aku yakin kamu melakukannya bukan untuk ketenangan."Wira terdiam. Dia sudah mengatakannya, kenapa Taufik masih tidak memercayainya? Kemudian, Wira berujar, "Apa maksudmu? Apa kamu nggak percaya denganku?"Setelah Wira selesai bicara, Taufik langsung mengangguk dan menjelaskan, "Tentu saja, apa benar kamu melakukannya hanya demi ketenangan? Meskipun kita baru bertemu hari ini, aku memahamimu. Kamu bukan mengharapkan ketenangan dari orang lain, tapi dari dirimu sendiri."Taufik melanjutkan, "Sejak kamu datang ke Kerajaan Monoma, aku tahu kamu punya ambisi. Sekalipun sekarang kamu nggak berpiki
Read more

Bab 897

Wira langsung menyahut, "Oke, aku akan mendengarnya." Taufik pun menuturkan, "Kalau begitu, aku akan langsung berterus terang. Kita bahas Kerajaan Shoka dulu, kerajaan itu terus berperang dan kondisinya sangat menyedihkan, jadi mereka nggak akan bisa berkembang dalam waktu 10 tahun. Tapi, muncul seorang raja di Kerajaan Shoka, mungkin suatu hari dia bisa memimpin Kerajaan Shoka. Hanya saja, aku nggak terlalu mengkhawatirkannya."Taufik melanjutkan, "Mungkin kamu merasa orang yang sombong pasti akan kalah, tapi Kerajaan Shoka pasti akan terpuruk. Jadi, mereka bukan ancaman besar."Wira sangat setuju dengan ucapan Taufik. Awalnya, Kerajaan Shoka merupakan tempat para budak berkumpul. Setelah para budak dikirim ke tempat itu, lama-kelamaan Kerajaan Shoka pun terbentuk. Namun, sebenarnya Kerajaan Shoka tidak mempunyai tata pemerintahan dan sistem yang sempurna.Ditambah lagi, Kerajaan Shoka merupakan daerah bersalju. Mereka memang tidak mampu merebut kekuasaan negara lain.Sesudah membaha
Read more

Bab 898

Wira menghela napas dan tidak berbicara, tetapi dia mendengarkan penuturan Taufik dengan serius.Kemudian, Taufik lanjut berbicara, "Selanjutnya, kita bahas tentang Raja Bakir." Ekspresi Taufik tampak sinis saat mengungkit Raja Bakir.Taufik menjelaskan, "Raja Bakir memang nggak cukup bijak, pemikirannya terlalu picik dan dia juga egois. Meskipun Raja Bakir tahu batasannya dalam memerintah negara dan sekarang Kerajaan Nuala masih bisa berkembang dengan stabil, perkembangannya terlalu lambat. Dia nggak berani membuat gebrakan dan banyak orang yang mengincar kekuasaannya. Jadi, aku paling meremehkan Raja Bakir."Wira juga sependapat dengan Taufik. Raja Bakir memang merupakan seorang penguasa, tetapi dia kurang bijaksana. Kalau dia hanya seorang pangeran, itu tidak masalah. Namun, kemampuan Raja Bakir tidak cukup untuk memimpin Kerajaan Nuala yang begitu besar.Itulah sebabnya, Keluarga Barus dan Juwanto berniat untuk merebut kekuasaan Raja Bakir. Taufik melanjutkan pembahasannya lagi, "A
Read more

Bab 899

Taufik melanjutkan, "Pada saat-saat genting seperti ini, Raja Bakir malah sakit. Wira, kamu begitu pintar, sepertinya aku nggak perlu bicara panjang lebar lagi."Wira mengernyit setelah mendengar ucapan Taufik. Apakah akan terjadi kekacauan di Kerajaan Nuala? Wira datang ke Kerajaan Monoma untuk mengajak berdamai supaya situasi bisa menjadi tenang. Namun, kondisi saat ini benar-benar di luar dugaan Wira.Raja Bakir jatuh sakit lagi, takutnya ini bukan perbuatan Keluarga Barus. Ditambah lagi, para pejabat mulai membahas masalah penetapan putra mahkota. Jadi, ini pasti perbuatan Keluarga Juwanto. Mereka berniat membalas siasat Keluarga Barus!Bukankah Keluarga Barus berencana untuk menyelesaikan masalah pada sumbernya dengan membuat Raja Bakir sakit? Jadi, Keluarga Juwanto juga meniru cara Keluarga Barus. Asalkan Raja Bakir jatuh sakit, posisi putra mahkota akan ditetapkan. Selain itu, jika Keluarga Juwanto dan Barus bergantian melancarkan trik seperti ini, Raja Bakir pasti tidak akan be
Read more

Bab 900

Wira tertegun setelah mendengar perkataan Taufik. Memang benar, semua itu adalah tindakannya. Jadi, apa dia juga termasuk ... pahlawan?Taufik berujar, "Aku tahu siapa Raja Tanuwi, dia pernah bertarung dengan Dirga. Setelah beberapa tahun, Dirga bahkan nggak mampu membunuh Raja Tanuwi, tapi Raja Tanuwi malah mati di tanganmu. Sewaktu kabar ini tersebar ke Kerajaan Monoma, nggak ada seorang pun yang memercayainya. Jangankan ayahku, aku sendiri juga nggak percaya.""Selama bertahun-tahun, Raja Tanuwi dan Dirga itu lawan yang setara. Sudah jelas, Raja Tanuwi punya kemampuan yang hebat. Tapi, dia malah mati di tanganmu. Hal ini benar-benar di luar dugaan," lanjut Taufik.Taufik masih saja merasa kaget saat memikirkan kejadian ini. Dia meneruskan perkataannya, "Setelah itu, aku memang mendengar bahwa pemerintah Kerajaan Nuala menolak untuk mempekerjakanmu selamanya. Ayahku bilang, kabar ini pasti benar, tapi saat itu aku tetap nggak percaya."Taufik berucap lagi, "Bagiku, Dirga itu seperti
Read more
PREV
1
...
8889909192
...
303
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status