หน้าหลัก / Fantasi / Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius / บทที่ 911 - บทที่ 920

บททั้งหมดของ Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius: บทที่ 911 - บทที่ 920

3022

Bab 911

Mendengar ini, Wira merasa agak canggung. Orang ini benar-benar seorang pembunuh. Pikirannya hanya penuh dengan aksi membunuh dan kekerasaan, bukan orang yang cukup cerdas. Wira pun menghela napas dan merasa tak berdaya. Tampaknya ketua dari geng ini perlu diganti."Ketua Bambang, bagaimana kalau kita membahasnya di dalam?" tanya Wira seraya tersenyum. Begitu mendengar perkataan Wira, Bambang tidak berpikir terlalu banyak dan langsung mengangguk.Sebenarnya, Bambang juga memperhatikan Wira dari atas ke bawah. Dia hanyalah seorang pemuda kaya raya. Sementara itu, Danu yang berada di sampingnya tampaknya pandai berkelahi.Namun, ada sekitar 100 orang di Geng Bambang. Apabila mereka berkelahi, bagaimana mungkin mereka akan kalah dari dua orang? Jadi, Bambang sama sekali tidak khawatir bahwa dua orang ini akan macam-macam.Mereka bertiga masuk ke dalam aula, lalu Wira tak kuasa bertanya, "Ketua Bambang, apa Geng Bambang nggak punya ketua lain?"Bambang sontak menghela napas dan langsung me
อ่านเพิ่มเติม

Bab 912

Usai mendengar perkataan Wira, anggota Geng Bambang tampak kebingungan. Mengganti Ketua Geng Bambang? Apakah Wira tidak waras? Beraninya dia mengatakan hal seperti itu di wilayah mereka?"Hahaha ... Wira, kamu memang menarik. Beraninya kamu berbicara seperti itu kepada anak buahku dan bahkan di wilayahku. Kamu benar-benar mencari mati!" ujar Bambang. Dia pun memandang Wira dengan sinis, seolah-olah melihat lelucon terbesar dalam hidupnya.Sementara itu, Wira hanya tersenyum dan tidak memedulikan Bambang. Sebaliknya, dia terus menatap para anak buah Bambang. Namun, mereka mengecewakan Wira karena tidak ada yang berani bergabung dengannya. Melihat situasi ini, Wira pun bertanya, "Kalian nggak berani, 'kan? Bagaimana kalau ketua kalian mati? Apa kalian akan bersedia bekerja sama denganku?"Saat mengatakan ini, Wira seolah-olah sedang mengatakan sesuatu yang sepele. Hal ini membuat semua orang makin kebingungan. Padahal, ada begitu banyak anggota geng mereka yang mengepung Wira dan Danu, t
อ่านเพิ่มเติม

Bab 913

Hanya saja ... meskipun mereka bersedia, situasinya tidaklah semudah itu."Tuan Wira, kami mungkin bersedia, tapi ... selain Geng Bambang, masih ada banyak geng lain. Geng Bambang memang geng terbesar, tapi ... kamu seharusnya memahami aturan yang berlaku di antara geng. Kami nggak bisa mengendalikan semuanya seperti itu."Mereka khawatir akan masalah ini. Setiap orang pasti bersedia menghasilkan uang. Namun, mereka juga perlu mempertahankan nyawa untuk dapat menikmati uang mereka. Geng Bambang pasti akan kesulitan untuk melawan begitu banyak geng. Pada dasarnya, itu adalah sesuatu yang mustahil.Wira tentunya juga mengerti, jadi dia pun berkata, "Aku mengerti maksudmu. Aku akan menaklukkan geng lainnya, seperti yang kulakukan pada kalian. Yang terbaik adalah menyatukan semua geng agar semuanya menjadi lebih mudah."Bagi Wira, ini hanya masalah kecil. Menaklukkan beberapa geng adalah hal yang sederhana. Bukan karena Wira sombong, tetapi kenyataannya memang seperti itu.Pertama, dia mem
อ่านเพิ่มเติม

Bab 914

Danu tertegun sejenak ketika mendengar perkataan Wira. Kemudian, Danu pun bertanya, "Eh ... setelah menyelesaikan ini, seharusnya nggak akan ada masalah lagi, 'kan?" Menurut Danu, setelah berhasil menyatukan para bandit, seharusnya semuanya akan berjalan lancar.Akan tetapi, Wira malah berkata sambil tersenyum, "Bagaimana mungkin nggak ada masalah? Ada begitu banyak orang dan kekuatan. Selain itu, aku juga ingin melatih Faisal. Kita nggak bisa selalu berada di Provinsi Suntra. Nantinya, pasti akan ada banyak masalah yang harus ditangani oleh Faisal." Begitu mendengar penjelasan Wira, Danu pun mengerti.Hari sudah hampir gelap. Saat ini, Faisal telah kembali bersama yang lainnya. Pakaian mereka tampak berlumuran darah. Dia melemparkan tiga kepala manusia ke lantai dan langsung berkata, "Tuan Wira, untungnya kami nggak mengecewakanmu. Mulai hari ini, bandit di Provinsi Suntra akan mematuhi perintahmu!"Mata Wira sontak berbinar-binar ketika melihat pemandangan ini. Dia pun memperhatikan
อ่านเพิ่มเติม

Bab 915

Danu melanjutkan, "Mereka memonopoli jalan utama dan meminta uang keamanan kepada pedagang yang lewat dengan harga tinggi. Tapi, asalkan membayar, para pedagang boleh mengirim barang dengan tenang. Sepertinya, mereka mengandalkan cara ini untuk menjadi kaya raya."Ucapan Danu membuat Wira sangat kaget. Tidak disangka, keluarga besar dan bandit adalah komplotan. Kalau begitu, berarti mereka sudah diam-diam membentuk rantai bisnis. Danu menambahkan, "Kak Wira, kudengar Keluarga Fazaira bisa bertindak semena-mena karena satu alasan."Wira yang sudah tidak sabar segera berujar, "Sudahlah, jangan berbelit-belit lagi. Cepat katakan apa yang sebenarnya terjadi."Danu mendekati Wira dan berbisik, "Penyokong Keluarga Fazaira itu adik kandung prefektur Provinsi Yolas.""Apa?" tanya Wira yang kaget.Ternyata, Keluarga Fazaira mempunyai penyokong yang begitu hebat. Pantas saja, mereka bisa berkomplotan dengan bandit dan bertindak semena-mena. Mereka memonopoli jalan utama, tetapi tidak dilenyapka
อ่านเพิ่มเติม

Bab 916

Danu menyahut, "Oke." Dia segera mengikuti Wira dan mereka berdua berangkat menuju kediaman Keluarga Fazaira.Sesampainya di depan pintu kediaman Keluarga Fazaira, Wira langsung mengetuk pintu. Tak lama kemudian, seorang pria tua berusia sekitar 50 tahun membuka pintu dan bertanya, "Kalian terlihat asing, siapa kalian?"Orang yang berbicara adalah pengurus kediaman Keluarga Fazaira. Dia memandang Wira dengan kebingungan dan terus mengamati penampilan Wira.Wira memperkenalkan diri, "Tuan, namaku Wira. Hari ini aku ingin bertemu Kepala Keluarga Fazaira, tolong kabari dia."Pengurus itu mengangguk dan tersenyum, lalu berkata dengan sopan, "Oke, kalian tunggu sebentar." Kemudian, dia mencari Waluyo Fazaira yang berada di ruang tamu dan melapor, "Pak Waluyo, ada seseorang bernama Wira datang untuk menemuimu.""Wira?" tanya Waluyo. Ekspresinya menjadi serius saat mendengar nama ini. Dia meletakkan cangkir teh dan berucap, "Aku nggak mau menemuinya.""Baik, Pak Waluyo," sahut pengurus. Sebel
อ่านเพิ่มเติม

Bab 917

Danu melanjutkan, "Kita sudah menunggu begitu lama. Sekalipun ada urusan genting, seharusnya sudah selesai, 'kan? Kenapa dia belum menemui kita?"Wira meletakkan cangkir teh, lalu menggeleng dan berucap, "Aku tebak, hari ini kita nggak akan bisa bertemu Kepala Keluarga Fazaira lagi.""Kenapa?" tanya Danu yang terkejut. Dia baru menyadari bahwa Wira sudah menduga hal ini sejak awal.Wira menjelaskan, "Kalau memang berniat menemui kita, dia nggak akan banyak alasan seperti ini."Selesai bicara, Wira berdiri dan berujar, "Sudahlah, kita pulang saja. Hari ini, Kepala Keluarga Fazaira nggak akan menemui kita lagi."Ekspresi Danu tampak kesal, tetapi dia hanya bisa mengikuti Wira keluar.Pengurus segera datang saat melihat Wira dan Danu keluar. Dia tersenyum sopan dan berkata, "Maaf, belakangan ini kepala keluarga kami sakit. Setelah membereskan urusannya, dia tiba-tiba sakit kepala, jadi langsung istirahat. Sekarang dia sedang diperiksa sehingga nggak bisa menemui kalian."Danu yang gusar h
อ่านเพิ่มเติม

Bab 918

Waluyo tidak marah, tetapi dia tidak langsung menjawab pertanyaannya putranya. Dia malah bertanya balik, "Pradipta, apa kamu tahu apa yang dilakukan Wira di sepanjang perjalanan?"Setelah Waluyo selesai bicara, Pradipta berpikir sejenak dan menjawab, "Kudengar, sepertinya Wira berniat membangun jalur perdagangan. Seharusnya ini hal yang bagus."Waluyo bertanya lagi, "Benar, ini memang hal yang bagus. Tapi, coba kamu jelaskan apa yang bagus?"Pradipta merenung, lalu menyahut, "Keuntungan. Dengan begitu, kita bisa memungut uang keamanan yang lebih banyak."Waluyo mengangguk dan menimpali, "Benar, kita memang bisa mendapatkan lebih banyak uang. Tapi, ini belum cukup. Kalau hanya karena uang keamanan, aku nggak usah berbuat seperti ini."Pradipta tidak memahami maksud ayahnya, jadi dia bertanya, "Apa Ayah punya maksud lain?"Waluyo mengangguk dan menjawab, "Tentu saja, aku memang sengaja mengabaikannya. Hanya dengan begitu, Wira baru bisa tahu bahwa bekerja sama dengan kita nggak gampang.
อ่านเพิ่มเติม

Bab 919

Pradipta memang tahu bahwa Wira adalah pebisnis genius, tetapi dia tidak tahu mengenai barang dagangan Wira. Jadi, saat ini Pradipta sedikit terkejut saat melihat barang-barang ini. Semuanya memang barang bagus, setiap barang pasti laris manis kalau dijual!Waluyo menjelaskan, "Semua ini barang dagangan Wira dan salah satu alasan Wira membuka jalur perdagangan. Pradipta, apa kamu tahu seberapa besar keuntungan dari penjualan barang-barang ini?"Tentu saja, Pradipta tahu jawabannya. Semua barang ini sangat sulit didapatkan.Waluyo melanjutkan, "Apalagi gelas kristal ini, lihat saja kualitasnya yang begitu bagus. Dia memang hebat karena bisa membuat barang sebagus ini. Banyak orang kaya yang menyukai gelas kristal ini dan harganya sangat mahal. Kalau bisa mengendalikan harganya di pasaran, gelas kristal ini bisa dijual dengan harga yang tinggi."Selesai bicara, Waluyo memandang Pradipta seraya tersenyum. Pradipta juga langsung memahami ucapan ayahnya. Ternyata, ini rencana Waluyo!Wira m
อ่านเพิ่มเติม

Bab 920

Wira mengangguk setelah mendengar ucapan Dian. Namun, Dewina langsung menimpali, "Kalau mereka bertindak semena-mena, bagaimana kita bisa bekerja sama dengan mereka?"Wulan memang memahami maksud Dian, tetapi dia juga mengangguk dan berucap, "Takutnya nggak gampang untuk bekerja sama dengan mereka."Wira tersenyum lagi sambil memandang mereka bertiga, lalu berkata, "Mereka bukan hanya mengharapkan keuntungan kecil dari uang keamanan."Begitu Wira melontarkan ucapan ini, Wulan dan Dewina tertegun sejenak. Akan tetapi, akhirnya mereka juga mengerti. Wulan bertanya, "Suamiku, maksudmu, mereka mengincar barang dagangan kita?"Wira mengangguk dan menjawab, "Tentu saja, uang keamanan hanya menghasilkan keuntungan kecil. Tapi, kalau bisa menjual barang dagangan ini, mereka bisa mendapatkan keuntungan besar."Wulan terkejut, lalu berujar, "Ternyata begitu. Keluarga Fazaira sengaja mempersulitmu untuk menggertakmu. Cara ini akan mempermudah kerja sama denganmu ke depannya. Benar, 'kan?"Wira me
อ่านเพิ่มเติม
ก่อนหน้า
1
...
9091929394
...
303
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status