Home / Fantasi / Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius / Chapter 921 - Chapter 930

All Chapters of Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius: Chapter 921 - Chapter 930

3022 Chapters

Bab 921

Dian menimpali, "Dengan begini, kita bisa jadi pihak yang memegang kuasa!"Wira tiba-tiba tertawa mendengar ucapan ketiga wanita itu. "Apa lagi yang kubutuhkan kalau punya istri seperti ini? Kalian benar-benar istri yang baik!" ujarnya.Wira sangat senang dan puas karena ketiga wanita itu bisa memikirkan hal-hal ini. Jika begini, kelak mereka juga dapat membantu dirinya dalam bisnis. Tujuan Wira membimbing mereka tentu saja tidak hanya agar mereka bisa membantunya, tetapi juga supaya mereka bisa berpikir secara mandiri.Wajah cantik ketiga wanita itu memerah. Mereka terlihat sangat senang, tetapi juga sedikit malu."Aku ... aku belum setuju untuk menikah denganmu," ucap Dewina dengan lirih karena malu.Sebelum Wira sempat bicara, Wulan terkekeh-kekeh dan berkata, "Ayolah, Dewina. Kamu bahkan pernah bilang kalau Wira nggak kembali, kamu nggak akan menikah dengan orang lain.""Aku juga dengar," timpal Dian."Aduh, jangan mengolok-olokku lagi. Kita ... bahas bisnis saja. Gimana rencana sp
Read more

Bab 922

"Jangan kira ada yang salah dengan produk kami hanya karena dijual murah." Danu tersenyum tipis dan menjelaskan dengan sungguh-sungguh, "Kami melakukan ini hanya untuk promosi! Hari ini, semua orang bisa mendapatkan barang murah dan berkualitas baik! Kelak, semua barang yang dijual di toko kami dapat dibeli di toko Keluarga Fazaira!""Nggak peduli siapa dan seberapa banyak kalian ingin membeli, kalian semua bisa memesannya di toko Keluarga Fazaira! Kami sudah bekerja sama dengan Keluarga Fazaira, jadi kalian semua bisa membelinya di toko mereka," tambah Danu.Mendengar ini, semua orang tiba-tiba terlihat sangat antusias. Asal tahu saja, barang murah dan bagus seperti itu jarang ada. Sekarang, mereka harus memanfaatkan kesempatan ini dan membeli sebanyak-banyaknya! Setelah sekelompok orang itu memborong produk di toko Wira, mereka segera bergegas ke toko Keluarga Fazaira.Saat ini, pengurus toko milik Keluarga Fazaira sedang melayani pembeli. Mendadak, terdengar suara langkah kaki buru-
Read more

Bab 923

Kepala pelayan buru-buru masuk dan berkata dengan ekspresi cemas, "Gawat, Tuan. Terjadi masalah besar!""Ada apa? Kenapa kamu sepanik itu?" tanya Waluyo sambil mengernyit. Dia heran mendapati kepala pelayan masuk dengan ekspresi panik."Wira menyebarkan rumor kalau Keluarga Fazaira telah bekerja sama dengannya. Hal ini membuat banyak pembeli datang ke toko untuk membeli produk setengah harga! Karena terlalu banyak orang di toko, para pengurus toko tidak berani bilang kalau kita tidak menjual barang-barang ini. Mereka cuma berkata akan memberi tahu kalau stok sudah kembali tersedia," ujar kepala pelayan dengan cemas.Waluyo tampak sangat terkejut! Dia perlahan bangkit dan berkata dengan takjub, "Wira benar-benar nggak bisa diremehkan. Tak kusangka dia akan menggunakan cara ini untuk memaksa kita berkompromi."Pradipta juga berkata dengan kaget, "Wira mau menggunakan kekuatan massa untuk menekan kita! Bisa-bisanya dia menggunakan cara ini untuk melawan kita. Apa dia pikir kita bakal tund
Read more

Bab 924

Waluyo terdiam beberapa saat, lalu dia melambaikan tangannya dan berkata pada Pradipta, "Ayo jalan, kita temui Wira!"Pradipta mengikuti Waluyo pergi ke penginapan tempat Wira menginap. Dari kejauhan, Danu melihat keduanya dan berkata dengan penuh semangat, "Kak Wira, ayah dan anak dari Keluarga Fazaira benaran datang! Strategimu memang bagus!"Wira tersenyum tipis dan berkata, "Suruh mereka masuk!"Tak lama, Danu membawa Waluyo dan Pradipta masuk. Wira mengangguk pelan pada mereka dan berkata, "Akhirnya Pak Waluyo bersedia menemuiku."Waluyo mendengus dan berkata dengan serius, "Strategimu boleh juga, kamu layak disebut pebisnis hebat.""Terima kasih banyak atas pujian Pak Waluyo!" ujar Wira sambil tersenyum. Dia lantas mempersilakan kedua tamunya untuk duduk. Setelah menyajikan teh, Wira berkata sambil tersenyum, "Pak Waluyo berinisiatif datang ke sini pasti untuk mendiskusikan kerja sama denganku, bukan?"Waluyo berkata dengan nada rendah, "Sudah tahu masih tanya! Karena kamu menyeb
Read more

Bab 925

Tanpa mengetahui hal itu, Wira dan sekelompok orang lainnya bergerak menuju Provinsi Artana. Saat ini, Meri, Jamal, dan Putu sedang berada di Desa Limau, Provinsi Artana."Ketua, sekarang kita sudah menundukkan semua bandit di Provinsi Artana, bahkan Tuan Wahyudi mungkin akan terkejut!" ujar Jamal.Kekuatan Meri dan lainnya sangat luar biasa, ditambah dengan Putu yang berotak encer, mudah saja bagi mereka untuk menjatuhkan bandit-bandit di Provinsi Artana."Kemarin, ada yang bilang kalau Tuan Wahyudi dan yang lainnya sudah menuju Provinsi Artana. Kemungkinan mereka akan tiba hari ini," tambah Jamal sambil tersenyum.Mereka semua tampak senang, tetapi orang yang terlihat paling gembira adalah Putu. Tempo hari, dia meminta Wira untuk memberontak demi mengubah dunia. Namun, Wira menolak dan memintanya untuk memperkuat fondasi kekuatan dan jangan terburu-buru beraksi.Sekarang, mereka telah menaklukkan bandit dari Provinsi Jawali, Provinsi Lowala, dan Provinsi Artana. Anggota mereka telah
Read more

Bab 926

Di Kerajaan Nuala ini, rakyat hidup dalam penderitaan. Sekarang, Wira yang telah menerima ketidakadilan bertubi-tubi memutuskan untuk mengerahkan kekuatan demi menciptakan stabilitas. Jadi, meskipun perjuangan ini sangat sulit, mereka tetap akan berusaha! Untungnya, Wira memiliki begitu banyak pendukung. Hal itu membuatnya sangat bersyukur."Tuan Wahyudi, ayo masuk ke Desa Limau!" ajak Jamal sambil terkekeh-kekeh.Sekelompok orang itu memasuki Desa Limau dengan penuh semangat. Hanya saja, ekspresi Meri tampak aneh saat melihat ketiga wanita Wira yang cantik.Saat ini, Wira duduk di kursi utama di aula. Jamal, Meri, dan Putu duduk di kedua sisinya sambil menatap Wira dengan hormat."Tuan Wahyudi, langkah pertama sudah diambil. Begitu kita memberi perintah, orang-orang kita akan segera menyerang ibu kota!" ujar Putu. Dia begitu semangat saat berpikir akan segera memimpin pasukan menyerbu ibu kota.Wira sontak tertawa, lalu bertanya, "Pak Putu, apa kamu masih ingat apa yang kukatakan wakt
Read more

Bab 927

Waktu Putu menyarankan pemberontakan, Wira menolaknya dan menyuruhnya membangun fondasi terlebih dahulu. Kali ini, entah apa yang direncanakan Wira.Wira memandang mereka semua. Setelah berpikir sejenak, dia berkata, "Merebut kekuasaan!"Wira hanya mengucapkan dua kata, tetapi begitu dilontarkan, jantung semua orang sontak berdetak kencang. Merebut kekuasaan! Wira benar-benar akan mengambil langkah ini! Mereka semua kaget dan merasa sangat bersemangat.Putu melirik ke arah Jamal dan Meri, lalu tanpa basa-basi berlutut di hadapan Wira seraya berkata, "Tuan, kami menunggu perintahmu!"Wira tersenyum dan buru-buru membantu Putu berdiri. Kemudian, dia berkata, "Pak Putu, kita belum mencapai langkah ini. Saat Kerajaan Nuala jatuh dalam kekacauan, empat keluarga besar akan bertempur habis-habisan ibu kota. Semua orang akan dilanda kepanikan. Biarpun aku ingin merebut kekuasaan, sekarang bukan waktu yang tepat."Putu memahami maksud Wira. Meskipun mereka ingin menyerbu ibu kota, saat ini buka
Read more

Bab 928

Meskipun semua orang sudah lama menantikan perubahan besar, mereka tidak pernah mengira hari itu akan tiba secepat ini. Putu dan yang lainnya tiba-tiba merasa tertekan karena segalanya mungkin terjadi lebih cepat dari yang mereka sangka.Wira dan yang lainnya tinggal di Desa Limau selama sehari, lalu kembali meneruskan perjalanan ke Dusun Darmadi keesokan harinya. Kali ini, perjalanan mereka berjalan dengan sangat lancar.Saat ini, Raja Bakir sedang berbaring di tempat tidurnya di istana. Sekujur tubuhnya terasa sangat lemah. Dalam beberapa hari terakhir, kondisi tubuhnya terus memburuk. Dia bahkan sampai merasa seperti telah berada di usia senja."Yang Mulia, bagaimana kondisimu?" tanya Jihan.Jihan, Alina, dan selir lainnya sedang duduk menatapnya dengan penuh kekhawatiran. Namun, ekspresi setiap orang tampak berbeda-beda. Mereka semua punya rahasia dan pemikiran masing-masing yang tidak boleh diketahui orang lain.Mata Jihan berkilat khawatir. Dia tidak tahu mengapa kondisi Raja Bak
Read more

Bab 929

Hanya saja ... Raja Bakir merasa enggan dalam hatinya. Bagaimanapun, ambisinya masih belum tercapai. Dia tidak ingin berakhir seperti ini.Saat ini, Jihan buru-buru berkata, "Yang Mulia, Anda pasti akan sembuh. Kita bisa membahas urusan pengangkatan putra mahkota nanti."Mendengar ini, semua selir tampak mengernyit. Namun, mereka tidak banyak berkomentar. Para selir memiliki kesempatan yang setara. Putra Jihan baru saja lahir sehingga berpeluang sangat kecil. Jadi, dia tentu ingin mengulur waktu.Namun, karena Jihan telah bersuara, mereka pun tidak berani berbicara sembarangan. Bagaimanapun, kedudukan Jihan adalah yang tertinggi di antara mereka.Mendengar kata-kata itu, Raja Bakir sontak menghela napas dan berkata dengan acuh tak acuh, "Aku akan mempertimbangkan hal ini. Saat ini, nggak ada orang yang mengurus pemerintahan. Suruh penasihat kiri dan kanan masuk. Sisanya tolong keluar semua."Usai mendengar perkataan Raja Bakir, tidak ada yang berani berkomentar. Mereka sontak mundur sa
Read more

Bab 930

Usai Kemal berkata demikian, Raja Bakir pun berkata sambil mengangguk, "Aku juga nggak yakin dengan kesehatanku. Sampaikan saja pendapatmu, apa yang seharusnya dilakukan kalau aku nggak bisa membantu putra mahkota."Meskipun Raja Bakir tidak ingin berkata seperti itu, dia sering kali jatuh pingsan. Kondisinya mungkin akan memburuk suatu hari nanti. Dengan kondisi seperti ini, bagaimana dia bisa mendidik putra mahkota?Setelah itu, Kemal baru berkata, "Yang Mulia, kalau seperti itu, orang yang seharusnya mengatur pemerintahan mungkin bukan pangeran, melainkan ... Ratu!"Kata-kata ini membuat Raja Bakir tertegun sejenak. Segera setelah itu, dia berkata, "Kamu benar. Kalau penyakitku makin parah, Ratu memang yang paling cocok. Para putraku masih terlalu muda. Sepertinya pemerintahan hanya bisa diambil alih oleh Ratu."Raja Bakir memahami maksudnya. Meskipun Yahya pintar, dia masih terlalu muda. Di istana, Yahya mungkin tidak bisa memenangkan dukungan semua orang, bahkan membutuhkan arahan
Read more
PREV
1
...
9192939495
...
303
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status