Share

Bab 929

Author: Arif
Hanya saja ... Raja Bakir merasa enggan dalam hatinya. Bagaimanapun, ambisinya masih belum tercapai. Dia tidak ingin berakhir seperti ini.

Saat ini, Jihan buru-buru berkata, "Yang Mulia, Anda pasti akan sembuh. Kita bisa membahas urusan pengangkatan putra mahkota nanti."

Mendengar ini, semua selir tampak mengernyit. Namun, mereka tidak banyak berkomentar. Para selir memiliki kesempatan yang setara. Putra Jihan baru saja lahir sehingga berpeluang sangat kecil. Jadi, dia tentu ingin mengulur waktu.

Namun, karena Jihan telah bersuara, mereka pun tidak berani berbicara sembarangan. Bagaimanapun, kedudukan Jihan adalah yang tertinggi di antara mereka.

Mendengar kata-kata itu, Raja Bakir sontak menghela napas dan berkata dengan acuh tak acuh, "Aku akan mempertimbangkan hal ini. Saat ini, nggak ada orang yang mengurus pemerintahan. Suruh penasihat kiri dan kanan masuk. Sisanya tolong keluar semua."

Usai mendengar perkataan Raja Bakir, tidak ada yang berani berkomentar. Mereka sontak mundur sa
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 930

    Usai Kemal berkata demikian, Raja Bakir pun berkata sambil mengangguk, "Aku juga nggak yakin dengan kesehatanku. Sampaikan saja pendapatmu, apa yang seharusnya dilakukan kalau aku nggak bisa membantu putra mahkota."Meskipun Raja Bakir tidak ingin berkata seperti itu, dia sering kali jatuh pingsan. Kondisinya mungkin akan memburuk suatu hari nanti. Dengan kondisi seperti ini, bagaimana dia bisa mendidik putra mahkota?Setelah itu, Kemal baru berkata, "Yang Mulia, kalau seperti itu, orang yang seharusnya mengatur pemerintahan mungkin bukan pangeran, melainkan ... Ratu!"Kata-kata ini membuat Raja Bakir tertegun sejenak. Segera setelah itu, dia berkata, "Kamu benar. Kalau penyakitku makin parah, Ratu memang yang paling cocok. Para putraku masih terlalu muda. Sepertinya pemerintahan hanya bisa diambil alih oleh Ratu."Raja Bakir memahami maksudnya. Meskipun Yahya pintar, dia masih terlalu muda. Di istana, Yahya mungkin tidak bisa memenangkan dukungan semua orang, bahkan membutuhkan arahan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 931

    Namun ... siapa yang bisa menjamin bahwa di antara ketiga guru ini, tidak ada yang berpihak pada Jihan?Raja Bakir pun menghela napas, lalu berkata dengan tenang, "Lupakan saja, kalian semua bisa pergi. Aku akan memikirkannya baik-baik. Tolong panggil Ratu ke sini."Mendengar perkataan ini, Kemal dan Ardi bergegas pergi. Tidak lama kemudian, Jihan pun berjalan masuk. Kemudian, wanita itu langsung berlutut di lantai dengan hormat sembari bertanya, "Yang Mulia, ada apa Anda memanggil hamba?"Sementara itu, Raja Bakir menarik napas dalam-dalam, lalu berkata sambil tersenyum, "Ratu, kamu nggak perlu sungkan. Kemarilah, duduk di sampingku."Jihan mengangguk, lalu segera berjalan ke sisi Raja Bakir dan duduk di sampingnya. Pada saat ini, Raja Bakir berkata, "Ratu, kita sudah saling mencintai selama bertahun-tahun dan mendapatkan pengangkatan bersama. Aku sebagai raja dan kamu sebagai ratu. Kamu mengelola harem untukku.""Selama bertahun-tahun, kamu sudah mempertimbangkan segala sesuatu denga

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 932

    Raja Bakir bukan sedang bercanda, ini memang kenyataan. Di masa lalu, ayahnya membiarkannya menikah dengan Jihan karena alasan ini. Jika Jihan adalah seorang pria, dia pasti akan menjadi seorang ahli berbakat.Saat ini, Jihan berbicara dengan gugup, "Yang Mulia ... bagaimana mungkin hamba ...."Namun, Raja Bakir segera melambaikan tangan sambil menyela, "Semuanya akan baik-baik saja. Ratu, aku percaya padamu."Raja Bakir tampak menghela napas. Dia merasa sangat kesal dan sedih di dalam hatinya. Siapa yang bisa menduga bahwa tubuhnya akan menjadi seperti ini? Tanpa menemukan penyebab penyakitnya, kondisinya malah makin memburuk setiap hari. Itu sebabnya, Raja Bakir ingin segera mengangkat putra mahkota selama dia masih hidup."Sudahlah, kamu boleh pergi. Tolong suruh Alina masuk. Aku harus menghiburnya." Usai Raja Bakir berkata demikian, dia langsung meminta Jihan pergi.Tidak lama kemudian, Alina berjalan masuk dengan hormat. Ketika hendak memberi salam, Raja Bakir langsung mengulurkan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 933

    Raja Bakir hanya bisa berkata demikian. Dia masih berkuasa sekarang, jadi kekacauan tersebut mungkin tidak akan terjadi. Namun, begitu dia meninggal, Keluarga Juwanto mungkin tidak akan mengakui keputusannya. Raja Bakir benar-benar tidak yakin apakah Keluarga Juwanto akan memahami maksudnya.Sementara itu, Alina hanya bisa mengangguk dan menerima dengan pasrah. Wanita itu pun berkata, "Hamba mengerti.""Baiklah. Kamu sudah boleh pergi," ujar Raja Bakir yang sungguh merasa sangat tidak berdaya.Kemudian, Raja Bakir mengeluarkan dekret untuk mengangkat Jefry sang Pangeran Kelima sebagai putra mahkota dan memerintahkan Jihan untuk mengawasi pemerintahan. Keputusan ini membuat gempar seluruh negeri.Membiarkan seorang wanita untuk memimpin pemerintahan sungguh tidak lazim. Banyak pejabat yang tidak bisa menerima hal ini. Mereka pun segera menyampaikan protes.Bukan hanya itu, kedua penasihat juga sulit menerima keputusan ini. Mereka lebih memilih untuk membantu Yahya daripada membantu Jiha

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 934

    Pada waktu bersamaan ketika Wira merasa terkejut, dia juga merasa prihatin terhadap nasib malang Raja Bakir. Siapa yang dapat menyangka bahwa dia akan dihadapkan dengan situasi yang begitu sulit?"Tunggu saja ... konflik di ibu kota ini akan memuncak sebentar lagi!" Usai Wira berkata demikian, dia pun melihat ke arah ketiga istrinya.Setelah itu, Wira berbicara untuk mengingatkan Danu, "Mulai hari ini, jangan bertindak sembrono. Kekacauan akan segera terjadi di ibu kota kerajaan. Kita harus menjaga diri kita sendiri. Tolong sampaikan pada Biantara, Mandra, dan Paman Hasan tentang berita ini." Begitu mendengar kata-kata Wira, Danu bergegas untuk menyampaikan kabar ini."Sayang ... apakah situasinya benar-benar akan menjadi kacau?" tanya Wulan yang sangat khawatir.Sementara itu, Wira menjawab sambil tersenyum, "Meskipun akan kacau, semua orang tetap tahu batasan. Bagaimanapun, kalau membuat keributan yang tidak bisa diakhiri, Kerajaan Nuala bisa hancur. Jadi, terlepas dari seberapa kaca

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 935

    Kumar mendengus, ucapan ini memang benar. Di dunia ini, semua orang tunduk kepada raja, bukan pada ratu. Lagi pula, Jihan tidak seperti Senia yang punya banyak siasat. Jadi, Jihan pasti akan kesulitan untuk mengendalikan pemerintahan.Apalagi kalau Keluarga Juwanto mengacaukan situasi, Jihan pasti akan sulit mempertahankan kedudukannya. Kumar berucap dengan ekspresi dingin, "Hanya saja, aku nggak menyangka Raja Bakir begitu ceroboh."Fahlefi berkomentar, "Raja Bakir memang ceroboh, bisa-bisanya dia membiarkan seorang wanita menjadi raja!"Gibran menimpali, "Dasar Raja nggak berguna!"Kumar menanggapi ucapan putranya, "Nggak berguna? Sepertinya nggak begitu juga."Kedua putra Kumar kebingungan. Salah satu dari mereka bertanya, "Ayah, apa Raja Bakir punya pertimbangannya sendiri?"Kumar mengangguk dan mendengus, lalu menjawab, "Tentu saja, dia pasti membuat keputusan ini setelah mempertimbangkannya untuk waktu yang lama. Bagaimanapun, membiarkan wanita mengendalikan pemerintahan bukan ke

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 936

    Fahlefi dan Gibran langsung memahaminya setelah Kumar menyelesaikan penjelasannya. Fahlefi berujar, "Benar, kalau Ratu mengendalikan pemerintahan, Yahya hanya menjadi putra mahkota untuk sementara waktu. Saat anak Ratu tumbuh dewasa, posisi Yahya pasti akan digantikan."Gibran menimpali, "Benar, Yahya dan Ratu pasti nggak akan akur. Dengan campur tangan Keluarga Juwanto dan Barus, pemerintahan pasti akan goyah."Kedua putra Kumar seketika mengerti alasan Raja Bakir melancarkan siasat ini. Sebenarnya, mereka berdua pernah memikirkan alasan lain, tetapi tidak pernah menduga hal ini.Kumar menjelaskan, "Sekarang, kalian sudah tahu pemikiran Raja Bakir, 'kan? Raja Bakir pikir dia bisa menstabilkan pemerintahan dengan cara seperti ini. Pemikirannya memang benar, kalau Ratu mengurus pemerintahan, anaknya akan menjadi calon raja. Setidaknya, mereka ada di pihak yang sama.""Kalau kita bertindak, yang menjadi ancaman bukan hanya Ratu, tapi bayinya yang berstatus putra mahkota. Bagaimanapun, si

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 937

    Kumar menegaskan, "Saat itu, Keluarga Barus pasti akan musnah karena diserang oleh 3 keluarga besar!" Kumar mendengus. Setelah itu, Keluarga Juwanto mulai membuat persiapan.Sementara itu, Keluarga Barus tentu sudah tahu bahwa Jihan yang mengurus pemerintahan. Farrel kaget saat mendengar kabar ini, tetapi Sigra malah merasa gelisah. Farrel berujar, "Ayah, Bibi sudah mengurus pemerintahan. Seharusnya, Keluarga Barus nggak perlu menyembunyikan diri lagi, 'kan?"Selama ini, Keluarga Barus terus bersembunyi. Tiga keluarga besar lain dan keluarga kerajaan juga mengetahui hal ini. Itulah sebabnya, tidak ada yang tahu seberapa besar kekuatan yang disembunyikan Keluarga Barus. Hanya saja, Sigra tetap merasa khawatir.Sigra menjelaskan, "Raja Bakir memang berniat baik, tapi Keluarga Barus sudah menjadi bahan pembicaraan orang-orang. Keluarga Juwanto pasti nggak akan melepaskan Keluarga Barus dan posisi raja begitu saja. Selain itu, Keluarga Hartono sudah mendukung Keluarga Juwanto. Meskipun Kel

Pinakabagong kabanata

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3330

    Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3329

    "Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3328

    "Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3327

    Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3326

    Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3325

    "Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3324

    "Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3323

    "Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3322

    Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status