Share

Bab 937

Author: Arif
Kumar menegaskan, "Saat itu, Keluarga Barus pasti akan musnah karena diserang oleh 3 keluarga besar!" Kumar mendengus. Setelah itu, Keluarga Juwanto mulai membuat persiapan.

Sementara itu, Keluarga Barus tentu sudah tahu bahwa Jihan yang mengurus pemerintahan. Farrel kaget saat mendengar kabar ini, tetapi Sigra malah merasa gelisah. Farrel berujar, "Ayah, Bibi sudah mengurus pemerintahan. Seharusnya, Keluarga Barus nggak perlu menyembunyikan diri lagi, 'kan?"

Selama ini, Keluarga Barus terus bersembunyi. Tiga keluarga besar lain dan keluarga kerajaan juga mengetahui hal ini. Itulah sebabnya, tidak ada yang tahu seberapa besar kekuatan yang disembunyikan Keluarga Barus. Hanya saja, Sigra tetap merasa khawatir.

Sigra menjelaskan, "Raja Bakir memang berniat baik, tapi Keluarga Barus sudah menjadi bahan pembicaraan orang-orang. Keluarga Juwanto pasti nggak akan melepaskan Keluarga Barus dan posisi raja begitu saja. Selain itu, Keluarga Hartono sudah mendukung Keluarga Juwanto. Meskipun Kel
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 938

    Farrel tertegun sejenak setelah mendengar perkataan Sigra, lalu bertanya, "Ayah, apa maksudmu ... Wira?"Farrel tidak menyangka bahwa Sigra menyuruh dirinya untuk membicarakan hal ini dengan Wira. Kemudian, Sigra mengangguk dan menjawab, "Benar. Farrel, temanmu itu pasti punya pendapatnya sendiri mengenai permasalahan ini. Jadi ... coba temui dia."Meskipun tidak bersedia mengakuinya, Wira memang seorang genius. Sigra benar-benar ingin mendengar pendapat Wira. Farrel menyahut, "Oke, Ayah. Aku akan segera berangkat."Farrel tahu bahwa situasinya sangat genting. Tanpa ragu-ragu lagi, Farrel langsung keluar dari ruang kerja ayahnya, lalu segera pergi dengan menunggangi kuda.Pada saat yang sama, pemerintahan menjadi heboh setelah Raja Bakir menyampaikan dekretnya. Raja Bakir yang sedang sakit tetap menghadiri rapat. Begitu dia duduk di takhtanya, para pejabat pun langsung berebutan untuk mengutarakan pendapat mereka."Yang Mulia, membiarkan Ratu mengurus pemerintahan bukan jalan keluar ya

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 939

    Raja Bakir berkata lagi, "Aku tahu kalian menentang Ratu mengurus pemerintahan. Tapi, sekarang ... siapa yang bisa mengambil alih tanggung jawab ini? Coba kalian pikirkan baik-baik, aku juga nggak punya cara lain lagi, makanya aku baru membuat keputusan ini. Kalau bisa, aku juga ingin kalian semua yang memerintah Kerajaan Nuala bersama-sama."Para pejabat mendesah setelah Raja Bakir selesai bicara. Tentu saja, mereka tahu maksud Raja Bakir.Raja Bakir melanjutkan, "Tapi, kalian tenang saja. Aku tentu punya pertimbangan sendiri setelah memilih Ratu untuk mengurus pemerintahan. Kalau kalian bersedia bekerja keras demi aku dan Kerajaan Nuala, aku sangat berterima kasih. Tapi, kalau ada yang nggak bersedia tunduk pada perintah Ratu, aku juga nggak memaksa kalian."Raja Bakir menegaskan, "Mulai hari ini, pemerintahan Kerajaan Nuala akan diserahkan kepada Ratu. Kalau ada yang ingin mengundurkan diri, kalian boleh segera melapor dan aku akan menyetujuinya."Tadi, Raja Bakir masih melontarkan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 940

    Kepala kasim istana menghampiri Yudha dan berucap, "Panglima Yudha, Yang Mulia menyuruhmu masuk ke istana."Yudha menarik napas dalam-dalam, lalu mengangguk dan menyahut, "Oke!"Di tengah perjalanan, Yudha merasa bimbang. Sebenarnya, dia sudah sering masuk istana, tetapi dia tidak pernah merasa seperti sekarang ini.Sekarang, Raja Bakir sudah sekarat. Namun, perasaan Yudha campur aduk. Saat teringat dendamnya, tentu saja dia berharap Raja Bakir segera mati untuk membalas kematian ayahnya. Hanya saja, sebagai pejabat, dia merasa tidak tenang dengan kondisi saat ini. Bagaimanapun, Raja Bakir adalah penguasa Kerajaan Nuala.Jika Raja Bakir mati, hal ini bukan ... kabar bagus bagi Kerajaan Nuala. Yudha juga tahu bahwa Ratu yang mengendalikan pemerintahan. Apabila wanita yang memegang kekuasaan, takutnya Kerajaan Nuala akan goyah.Awalnya, tindakan Raja Bakir selama beberapa tahun ini sudah membuat situasi di Kerajaan Nuala tidak stabil. Keputusan Raja Bakir kali ini sepertinya akan memperp

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 941

    Bisa-bisanya dia meminta Yudha untuk membunuhnya? Ini ... apakah Raja Bakir sudah tidak waras?"Benar, bunuhlah aku!" pinta Raja Bakir. Dia menatap Yudha tanpa menunjukkan ekspresi apa pun dan sebaliknya malah terlihat acuh tak acuh.Setelah itu, Raja Bakir yang terlihat tenang berkata sambil tersenyum, "Ayahmu bisa mati karena perintahku, jadi aku bisa dianggap sebagai pembunuh ayahmu. Apa kamu nggak seharusnya membunuhku? Saat ini, ajalku sudah makin dekat sehingga aku bisa mati kapan pun. Tapi, kalau bisa memilih, aku lebih berharap bisa mati di tanganmu."Usai mengatakan itu, Raja Bakir pun menatap Yudha sambil tersenyum. Kemudian, dia mengambil pedang tersebut dan memberikannya kepada Yudha."Kamu adalah orang yang tegas dan berani, juga merupakan seorang pahlawan sejati. Ayo, membunuhku pasti mudah bagimu." Sembari berkata demikian, Raja Bakir telah memejamkan matanya.Mendengar perkataannya, Yudha pun memegang pedang dengan erat. Matanya terus mengawasi Raja Bakir. Saat ini, tat

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 942

    Raja Bakir memandang Yudha, lalu berkata sambil tersenyum, "Aku tahu. Terlepas dari kata-katamu, kamu masih saja membenciku. Tapi, itu sudah nggak masalah bagiku. Lagi pula, waktuku sudah nggak banyak tersisa. Kalau kamu nggak mau membunuhku hari ini, mari minumlah bersamaku."Begitu mendengar perkataan Raja Bakir, Yudha tampak terkejut. Minum? Bagaimana bisa Raja Bakir minum lagi dengan kondisi tubuh seperti itu? Bukankah itu akan memperburuknya?"Yang Mulia, mengingat kesehatan Anda, sebaiknya Anda jangan minum lagi," ucap Yudha secara langsung.Namun, Raja Bakir malah berkata sambil tersenyum, "Nggak apa-apa. Kita belum pernah benar-benar minum bersama dengan baik. Aku takut nggak akan ada kesempatan lagi. Yudha, mari kita minum bersama hari ini." Sembari berkata demikian, Raja Bakir telah menuangkan anggur di gelas Yudha hingga penuh.Setelah itu, Raja Bakir pun berkata, "Gelas pertama untuk Kerajaan Nuala." Setelah itu, dia langsung menegaknya sampai habis. Melihat situasi ini, Yu

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 943

    "Selain itu, demi kepentingan anaknya, yaitu Pangeran Jefry, Ratu pasti akan merencanakan banyak hal. Pada saat itu, kalau ratu dan putra mahkota nggak bersatu, kestabilan Kerajaan Nuala akan terancam. Apakah kamu mengerti?" tanya Raja Bakir.Kemudian, Yudha pun menjawab, "Hamba mengerti. Kekacauan di istana akan sangat memengaruhi kestabilan seluruh negeri!" Ini adalah sesuatu yang tidak perlu diragukan lagi.Raja Bakir mengangguk seraya berkata, "Benar. Jadi, aku memanggilmu hari ini untuk menyerahkan tanggung jawab ini padamu. Mulai sekarang, kamu diangkat menjadi komandan pasukan kerajaan yang bertanggung jawab atas pertahanan ibu kota kerajaan! Pada saat yang sama, pangkatmu juga akan menjadi tingkat pertama. Kamu akan menjadi jenderal nomor satu di Kerajaan Nuala!"Raja Bakir mungkin tidak sepenuhnya memercayai orang lain, tetapi dia memiliki kepercayaan penuh terhadap Yudha. Sebagai anggota Keluarga Wutari yang setia, Yudha tidak akan berkhianat. Itu sebabnya, Raja Bakir merasa

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 944

    Saat ini, Yudha berdiri di luar pintu dengan suasana hati yang sangat rumit. Dia tahu jelas alasan Raja Bakir bertindak demikian. Meskipun tubuhnya sudah tidak sehat, dia masih bersedia mengorbankan dirinya agar Ratu dapat berkuasa. Raja Bakir bahkan tidak membiarkan hari-hari terakhirnya berlalu dengan tenang.Yudha menghela napas, lalu memberi hormat yang mendalam sembari menatap pintu ruang kerja yang tertutup. Namun, masih ada perasaan rumit di dalam hatinya. Pria itu pun bergumam, "Ayah ... bagaimana seharusnya aku memilih?"Sebelum ayahnya meninggal, dia meminta Yudha untuk melindungi Kerajaan Nuala dengan segala cara. Apabila ayahnya masih hidup, dia pasti akan menyetujui permintaan Raja Bakir tanpa ragu-ragu. Bahkan, tanpa permohonan Raja Bakir, ayahnya pasti tetap akan melindungi Kerajaan Nuala.Hanya saja ... masih ada belenggu dalam hati Yudha. Terlepas dari seberapa tulus permintaan maaf Raja Bakir hari ini, Yudha masih belum bisa memaafkannya sepenuhnya. Apalagi, Yudha tah

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 945

    Raja Bakir terbaring di ranjang dengan wajah yang sangat pucat, seolah-olah bisa dijemput ajal kapan pun. Saat ini, para selirnya sangat sedih dan berlutut di lantai sambil menangis dengan terisak-isak. Sementara itu, tabib di samping tampak mengernyit dan tengah memeriksa denyut nadi Raja Bakir.Mata Jihan juga tampak memerah. Dia memandang cemas ke arah Raja Bakir yang terbaring di ranjang. Ketika tabib menarik kembali tangannya dengan ekspresi yang sangat gelisah, Jihan segera mendekat dan bertanya dengan khawatir, "Tabib, bagaimana kondisi Yang Mulia sekarang?"Ekspresi tabib tampak sangat serius. Dia agak menggeleng dan menghela napas perlahan, lalu berkata dengan serius, "Kondisi Yang Mulia sangat buruk. Penyakitnya sangat serius, mungkin waktunya sudah tidak lama lagi ...."Begitu para selir mendengar ini, tangisan mereka pun makin keras. Beberapa bahkan langsung pingsan di tempat karena tidak mampu menahan pukulan berat ini.Sementara itu, Jihan juga sulit memercayai hal ini. D

Latest chapter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3330

    Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3329

    "Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3328

    "Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3327

    Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3326

    Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3325

    "Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3324

    "Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3323

    "Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3322

    Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status