Home / Fantasi / Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius / Chapter 2791 - Chapter 2800

All Chapters of Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius: Chapter 2791 - Chapter 2800

2826 Chapters

Bab 2791

Keesokan pagi, di kediaman jenderal.Kresna telah mendapat informasi dari Senia. Setelah mengetahui Senia akan datang, Kresna pun merasa jauh lebih lega.Pagi-pagi, Kresna memberi tahu Wira tentang kabar ini. Dia merasa sangat senang.Asalkan Senia datang, semua masalah akan dilimpahkan kepadanya. Kresna pun tidak perlu repot-repot mengurusnya lagi.Bahkan, Kresna bisa mencari kesempatan untuk mengajak Senia berdiskusi tentang keselamatan keluarganya. Bukankah ini sama dengan sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui."Aku nggak nyangka dia akan datang secepat ini. Sepertinya, dia sangat menyayangi kedua putranya." Wira terkekeh-kekeh di mejanya. Dia dan Kresna sedang duduk di meja makan.Lagi pula, Wira tidak akan menderita kerugian apa pun. Karena Senia akan datang, itu berarti dia akan mendapat uang 5 miliar gabak sebentar lagi. Dia bisa menggunakan uang ini untuk membantu korban bencana. "Tentu saja. Yang satu adalah putra sulungnya, yang satu lagi adalah putra kesayangannya. Lim
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

Bab 2792

"Kalau jawabanku nggak bisa memuaskanmu, kamu boleh membunuhku. Lagi pula, keluargaku di wilayah utara. Aku yakin Ratu bakal membuat pengaturan untuk mereka. Ratu nggak mungkin menyulitkan mereka."Kresna mengambil gelasnya dan meneguk anggurnya hingga habis. Orang yang menduduki posisi tinggi seperti mereka memang memiliki banyak tekanan, termasuk Kresna.Kalau bukan karena situasi sekarang sudah berada di luar kendali, Kresna tidak akan memutar otaknya sampai seperti ini dan bersikap sangat berwaspada. Semua ini demi melindungi keluarganya!"Raja Kresna, kamu mau pura-pura bodoh sampai kapan? Aku sudah mendapat informasi tentang keluargamu. Mereka disandera oleh Senia. Senia memanfaatkan mereka untuk mengancammu! Kamu masih mau bekerja untuknya? Kamu nggak merasa bersalah pada putramu yang telah tiada?"Wira telah memiliki bukti yang cukup. Semua bukti itu menunjukkan bahwa kematian putra Kresna berkaitan erat dengan Senia. Ayah mana yang tidak ingin membalaskan dendam putranya?Kres
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

Bab 2793

Bagaimanapun, Senia adalah penguasa Kerajaan Agrel. Setelah mendapat kabar kedatangannya, Wira langsung menyambutnya.Di belakangnya, ada Danu dan para prajurit yang mengikuti. Agha dan Lucy juga termasuk dalam kerumunan. Bisa dilihat bahwa Wira sangat menghargai kedatangan Senia.Tidak peduli bagaimana hubungannya dengan Senia, setidaknya Wira tetap menunjukkan rasa hormatnya.Di kejauhan, tampak ratusan prajurit mengikuti Senia. Di sebelah kirinya adalah Panji yang berjubah hitam. Saking percayanya Senia pada Panji, kini posisi Panji berada di atas ketiga raja.Empat mata bertemu pandang. Wira mengambil inisiatif untuk maju dan menyambut. Kemudian, dia tersenyum dan menyapa, "Ratu, kita sudah lama nggak berjumpa ya. Sudah beberapa tahun berlalu sejak terakhir kali kita berjumpa. Aku sampai merindukan hari-hari itu."Panji yang berdiri di samping Senia tampak mengernyit. Senia yang sekarang jelas berbeda dengan Senia yang dulu. Kini, kekuasaannya makin besar.Ekspresi Senia terlihat t
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

Bab 2794

"Karena Pangeran Delon berutang, kami pasti akan melunasinya. Tuan Wira nggak perlu cemas. Hanya saja, apa kita bisa bicara di tempat lain? Sepertinya kurang cocok kalau terus berdiri di sini." Wira tidak menanggapi ucapan Panji. Sebaliknya, dia menatap Senia dan bertanya, "Siapa orang yang berbicara ini?""Ini Panji, guru agung Kerajaan Nuala sekaligus orang kepercayaanku," sahut Senia memperkenalkan Panji.Panji pun mengangguk dengan sopan. Namun, tatapannya dipenuhi penghinaan. Jelas sekali, dia tidak menganggap penting Wira.Ternyata orang ini adalah guru agung. Wira sudah lama mendengar tentang Panji. Dengar-dengar, setiap tindakan Senia berkaitan erat dengan Panji.Selain itu, latar belakang Panji tidak biasa. Tidak ada orang yang bisa menyelidiki jejak masa lalunya. Harus diakui bahwa Panji ini bukan tokoh biasa."Kamu benar. Kalau begitu, kita bicara di kediaman jenderal. Tapi, orang-orang di belakang kalian ini ...." Wira mengelus dagunya sambil menatap Senia dengan serbasala
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

Bab 2795

Begitu memasuki kediaman jenderal, Senia langsung menanyakan keberadaan anak-anaknya. Tatapannya tertuju ke sekeliling. Namun, dia tidak melihat sosok yang familier.Wira tersenyum dan membalas, "Aku sudah menyuruh orang membawa mereka kemari. Mereka akan segera tiba. Tapi ...."Wira tampak agak serba salah. Sesaat kemudian, dia baru melanjutkan, "Pangeran Delon baik-baik saja. Tapi, kondisi Pangeran Dahlan agak buruk.""Apa yang terjadi dengan Dahlan?" tanya Senia segera. Jika dibandingkan dengan Delon, Senia tentu lebih peduli pada Dahlan. Bagaimanapun, Dahlan adalah putra kebanggaannya. Kelak, Dahlan yang akan mewarisi takhta. Tidak boleh terjadi sesuatu padanya."Ratu nggak perlu terlalu cemas. Sebenarnya bukan masalah besar. Tapi, Ratu seharusnya tahu apa yang terjadi pada Pangeran Dahlan, 'kan?""Baru-baru ini, dia membuat onar di Desa Damaro. Dia bahkan membantai para penduduk. Hubunganku dengan orang Desa Damaro termasuk baik. Kebetulan, ada yang berhasil lolos dan minta bantua
last updateLast Updated : 2024-12-15
Read more

Bab 2796

"Karena Ibu sudah datang, Ibu harus memberi keadilan untukku. Wira yang telah menjebakku! Aku nggak kalah sampai 5 miliar gabak." Begitu ucapan ini dilontarkan, ekspresi semua orang pun berubah.Wira terbatuk dua kali sebelum berkata, "Pangeran, sepertinya kurang pantas kamu bicara begitu, 'kan? Aku nggak pernah masuk ke Rumah Bordil Foniks. Aku cuma pergi setelah terjadi masalah.""Selain itu, kalau aku nggak meminta keringanan pada mereka, mereka pasti sudah menghukummu sesuai aturan yang ada. Mana mungkin kamu masih selamat sampai hari ini? Apa lagi bertemu Ratu.""Pangeran bukan hanya nggak berterima kasih padaku, tapi juga melimpahkan kesalahan kepadaku. Bukannya Pangeran sendiri yang ingin main dadu di Rumah Bordil Foniks?"Suara Wira terdengar agak dingin dan menyalahkan. Sekalipun Senia ada di sini, dia tetap tidak akan mengalah. Lagi pula, tempat ini wilayahnya dan Senia yang seharusnya memohon kepadanya.Wira tentu tidak perlu takut pada apa pun. Masa dia takut pada orang lai
last updateLast Updated : 2024-12-15
Read more

Bab 2797

"Tentu saja pergi memeriksa uangnya," timpal Danu dengan tegas.Wira melambaikan tangan. "Ratu Senia yang mengantar uang itu sendiri. Mana mungkin bermasalah.""Cuma 5 miliar gabak. Ini memang nominal besar untuk kalian, tapi nggak ada apa-apanya bagi Ratu Senia."Jelas sekali, ucapan Wira ini mengandung makna tertentu. Senia tentu memahaminya maksudnya. Namun, dia harus berpura-pura bodoh.Senia berkata dengan tenang, "Wajar kalau Jenderal Danu curiga. Namanya juga uang besar, tentu harus dihitung dengan baik. Kalau nggak, aku juga nggak berani menyerahkannya begitu saja. Tuan Wira, sebaiknya biarkan Jenderal Danu memeriksanya."Wira memasang ekspresi rumit. Setelah ragu-ragu sejenak, dia akhirnya mengangguk. "Kalau begitu, sesuai yang kamu katakan saja. Lagian, uang ini bukan jatuh ke tanganku nanti. Orang Rumah Bordil Foniks yang akan menerimanya.""Ada bagusnya juga kalau kami memeriksanya dulu untuk memastikan nggak ada masalah. Dengan begitu, waktu kita juga nggak bakal terbuang.
last updateLast Updated : 2024-12-15
Read more

Bab 2798

Senia bertanya dengan heran, "Kira-kira, apa solusi darimu?"Dahlan yang berdiri di samping menatap Wira dengan dingin. Meskipun ibunya telah datang, dia tetap tidak punya kepercayaan diri. Bagaimanapun, tempat ini adalah wilayah Wira. Jika sampai Wira terdesak, takutnya mereka semua akan berada dalam bahaya.Wira menepuk tangannya. Saat berikutnya, seseorang berjalan masuk. Orang itu tidak lain adalah Nayara.Wira menunjuk Nayara dan memperkenalkan, "Orang ini adalah satu-satunya yang selamat dari Desa Damaro. Saat dia datang menemuiku, sekujur tubuhnya berlumuran darah. Sampai sekarang, aku masih ingat betapa parahnya kondisinya.""Kalau bukan karena insiden ini berkaitan dengan Pangeran Dahlan, aku pasti sudah membalaskan dendamnya sejak awal. Bagaimanapun, aku punya hubungan dekat dengan penduduk Desa Damaro. Aku nggak bisa berpangku tangan melihat mereka menderita."Wira berbicara seolah-olah dirinya tidak punya maksud lain. Sementara itu, Senia yang duduk di samping hanya mengern
last updateLast Updated : 2024-12-15
Read more

Bab 2799

"Benar." Wira tidak menyangkal, melainkan langsung menunjukkan kartu trufnya."Tuan Wira." Suara Panji menjadi lebih rendah. "Kamu seharusnya tahu dia adalah pengkhianat kerajaan kami, 'kan?""Sekarang dia bersamamu. Bukannya menyerahkannya kepada Ratu, kamu malah ingin melindunginya. Bukankah tindakanmu ini sama saja dengan nggak menghargai kami?"Senia tidak mengatakan apa pun, maksud dia menyetujui ucapan Panji.Saat ini, Lucy maju dua langkah. Dia melirik Panji dengan dingin, lalu menyindir, "Siapa kamu? Tuanku bicara dengan ratumu. Apa kamu berhak bicara di sini?""Aku sudah bersabar sejak tadi. Sikapmu ini jelas-jelas nggak menghargai tuanku. Kamu kira Provinsi Yonggu milikmu ya?"Danu dan lainnya juga menatap Panji dengan galak. Suasana seketika menjadi menegangkan.Panji mengernyit. Dia tidak menyangka Wira akan begitu tidak menghargainya. Bahkan, Wira membiarkan bawahannya bertindak lancang kepadanya.Namun, karena situasi sudah seperti ini, Panji pun tidak berani berkutik. Ja
last updateLast Updated : 2024-12-16
Read more

Bab 2800

"Tapi, harus diakui kalau kita untung besar hari ini. Uang 5 miliar gabak ini bisa digunakan untuk memulihkan reputasimu!" ujar Lucy.Danu termangu sejenak sebelum berkata, "Sekarang bencana alam sedang melanda. Uang ini tentu harus kita simpan untuk diri sendiri. Masa harus dibagikan kepada para korban bencana?"Banjir merusak hasil panen. Takutnya, pada musim semi mendatang, mereka belum tentu bisa panen. Sudah seharusnya mereka mengutamakan kelangsungan hidup diri sendiri terlebih dahulu.Wira melambaikan tangan dan berkata, "Kamu ini nggak berpikir panjang. Aku rasa yang dibilang Lucy masuk akal. Uang ini harus digunakan untuk menolong korban bencana. Kalau kita simpan semuanya, takutnya orang lain akan iri.""Jangan lupa, yang ditimpa musibah bukan cuma kita, tapi juga dua kerajaan lainnya. Hubunganku dengan Osman memang cukup baik, tapi yang namanya manusia pasti bisa iri. Di dunia ini, nggak ada yang namanya teman sejati. Yang ada hanya keuntungan sejati.""Kita harus realistis.
last updateLast Updated : 2024-12-16
Read more
DMCA.com Protection Status