Home / Fantasi / Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius / Chapter 2661 - Chapter 2670

All Chapters of Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius: Chapter 2661 - Chapter 2670

2698 Chapters

Bab 2661

"Aku mengerti maksudmu, kamu pergi saja dulu," kata Wira sambil melambaikan tangan, saat ini dia hanya ingin tenang sendirian.Lucy memberi hormat dan keluar dari aula utama dengan tenang.Saat ini, di Dusun Darmadi. Dusun ini dilindungi dengan sangat baik dan ditambah lagi fasilitas keamanan yang lengkap di sekitarnya. Meskipun bencana banjir sudah menyebar di Provinsi Lowala, tempat ini tidak terpengaruh dan menjadi satu-satunya tempat yang aman.Para jenderal pun segera mengatur keluarga mereka untuk tinggal di Dusun Darmadi agar tidak terlibat dalam bencana banjir. Bisa dibilang, ini adalah tempat perlindungan yang lebih baik. Namun, ruangan di tempat ini terbatas, sehingga ada beberapa orang yang tidak bisa masuk meskipun semua orang sudah berusaha menciptakan ruangan.Namun, setidaknya kehidupan para pejabat tinggi jauh lebih baik daripada rakyat biasa di tengah bencana ini, inilah perbedaan di antara keduanya.Meskipun suasana di Dusun Darmadi cukup tenang, Wulan dan yang lainny
Read more

Bab 2662

"Ini benar-benar kesempatan dari langit. Ratu, tadi aku baru saja mendapat berita bahwa bencana banjir sedang melanda sembilan provinsi dan para pengungsi tersebar di mana-mana. Bahkan Provinsi Lowala dan Provinsi Yonggu yang dikenal sebagai tanah suci juga tidak luput dari bencana kali ini," lapor perdana menteri Kerajaan Agrel."Apa yang bisa disyukuri dari ini? Kekayaan di sembilan provinsi ini berlimpah, bencana kecil ini sama sekali nggak berarti. Asalkan beri mereka sedikit waktu saja, mereka pasti akan pulih. Apa kamu pikir banjir ini bisa mengancam Wira dan yang lainnya?" kata Senia sambil memberi makan ikannya dan tidak menoleh sedikit pun.Ini bukan kabar baik bagi Senia. Apalagi Umar masih berada di sisi Wira dan tidak tahu bagaimana keadaan putranya sekarang, mana mungkin dia bisa merasa senang dengan bencana ini. Jika putranya mati dalam bencana ini, bukankah itu akan lebih menyakitkan?Perdana menteri itu segera berkata, "Apa yang kamu katakan benar, memang bencana kali i
Read more

Bab 2663

"Perdana menteri memang mengerti hatiku. Usulanmu kali ini memang membuatku sangat puas. Kalau begitu, aku serahkan urusan ini padamu. Oh ya, jangan lupa menghubungi putraku yang nggak berguna itu dan menyuruhnya untuk segera kembali. Mungkin sekarang Wira juga nggak memedulikannya lagi," kata Senia sambil tertawa.Setelah itu, Senia kembali memberi makan ikannya, seolah-olah tidak terjadi apa pun.....Di dalam kediaman jenderal di Provinsi Yonggu. Selama seharian penuh ini, Wira tetap mengurung dirinya di dalam kamar dan tidak ingin bertemu dengan siapa pun. Saat itu, dia merasa kepalanya sudah hampir meledak karena para pejabat sipil dan jenderal memiliki pemikiran mereka sendiri dan mereka terus berusaha meyakinkannya.Meskipun Danu, Harraz, dan Osmaro tidak datang, orang-orang yang datang menemui Wira ini semuanya mengikuti perintah mereka. Oleh karena itu, orang-orang ini terus mengajukan berbagai ide padanya. Dia sebenarnya sudah mengetahui hal ini, sehingga sekarang dia berada
Read more

Bab 2664

"Aku juga mengambil risiko tinggi untuk datang ke sini memohon Tuan memikirkan cara," kata Yusup.Situasi Kota Limaran memang sangat buruk seperti yang diduga Wira. Wajahnya pun menjadi pucat dan segera membantu Yusup untuk berdiri. Benar-benar satu masalah belum selesai, masalah lain datang lagi. Tidak disangka, Kota Limaran akan terjadi perubahan sebesar ini, bahkan jauh lebih parah dari yang dibayangkannya.Setelah mendengar kabar kedatangan Yusup, Osmaro, Danu, dan yang lainnya juga bergegas datang. Saat ini, semuanya sedang berdiri di luar pintu."Kamu berdiri dulu. Kota Limaran juga rakyatku, aku nggak akan mengabaikan nyawa mereka. Kamu tenang saja, aku akan segera mengirim bantuan dan nggak akan membiarkan rakyat menderita."Wira melambaikan tangannya sambil menatap Danu dan langsung berkata, "Danu, aku serahkan masalah ini padamu. Kamu segera pimpin sepuluh ribu pasukan menuju Kota Limaran dan cepat bersihkan sebuah jalan agar semua orang bisa segera keluar dari kota itu. Sete
Read more

Bab 2665

Setelah ragu sejenak, Osmaro akhirnya hanya bisa menganggukkan kepalanya dan tidak berbicara lagi. Sepertinya, mereka hanya melangkah perlahan-lahan saja, mereka juga tidak memiliki kesimpulan pasti untuk situasi kelak."Cepat bawa Tuan Yusup pergi beristirahat, dia pasti sudah kelelahan menempuh perjalanan jauh. Siapkan makanan enak untuknya, jangan sampai dia menderita," perintah Wira dengan segera, lalu semua orang pun membawa Yusup keluar.Setelah semua orang pergi, Wira menghela napas dengan tak berdaya. Dia merasa terganggu saat ada orang dan lebih terganggu lagi saat sepi. Benar-benar menyebalkan.Pada malam harinya, Danu, Agha, dan para pasukan sudah tiba di Kota Limaran. Mereka melihat wilayah di sekitar kota itu sudah digenangi air yang tingginya seperti setengah kota.Setelah melihat pemandangan itu, Agha secara refleks membelalakkan matanya. "Ternyata banjir di sini begitu parah. Apa masih ada orang yang selamat di dalam?"Danu menggelengkan kepala dan berkata, "Sekarang ma
Read more

Bab 2666

"Masalah kali ini disebabkan oleh Wira. Kalau bukan karena Wira mengerjakan proyek hidrolik, nggak mungkin terjadi banjir besar seperti ini!""Ya! Wira harus bertanggung jawab kali ini!""Sekarang kita nggak bisa makan. Rumah dan panen juga rusak. Di mana Wira?""Jangan-jangan dia sembunyi karena takut? Dia mau mengabaikan kita?"Orang-orang terus mengeluh dengan marah. Rumah mereka hancur. Mereka tidak bisa makan lagi. Tidak ada situasi yang lebih buruk dari ini.Pada akhirnya, keluhan ini mencapai telinga Wira. Pagi-pagi, Osmaro pergi ke kamar Wira. Tanpa sempat memedulikan hal lain, Osmaro langsung melaporkan semuanya kepada Wira."Tuan, aku tahu kamu nggak ingin melihatku sekarang. Tapi, ada hal penting yang harus kulaporkan. Para rakyat bilang kamu bersalah karena mengerjakan proyek hidrolik.""Sekarang mereka nggak punya tempat tinggal dan nggak dapat makan. Makanya, mereka marah. Kalau nggak memberi mereka keadilan, aku takut bakal terjadi perpecahan. Bukannya kamu selalu peduli
Read more

Bab 2667

"Tuan." Ketika Wira dan Osmaro sedang mengobrol, seorang pengawal tiba-tiba menghampiri dan melaporkan, "Nona Leli dari Kerajaan Nuala datang. Dia ingin bertemu denganmu. Apa aku harus membawanya kemari atau mengatur tempat istirahat untuknya dulu?"Leli bukan baru datang ke Provinsi Yonggu. Karena dia punya hubungan baik dengan Wira, prajurit bersikap sangat baik padanya. Mereka tahu Leli adalah tamu terhormat. Jika bersikap lalai, mereka yang akan terkena masalah."Nona Leli?" Wira termangu sejenak, lalu menggeleng dan menyahut, "Oh, dia seharusnya datang karena masalah banjir juga. Sepertinya Osman sangat peduli pada masalah ini."Wira langsung tahu tujuan kedatangan Leli. Bagaimanapun, banjir ini bukan hanya mengancam Wira, tetapi juga semua kelompok.Jika tidak bisa ditangani dengan baik, akibatnya akan sangat fatal. Yang celaka bukan hanya wilayah Wira, tetapi seluruh provinsi."Persilakan dia masuk," ucap Wira. Begitu mendengarnya, pengawal itu langsung pergi."Kalau begitu, aku
Read more

Bab 2668

Banyak rumah yang roboh dan ladang yang hancur. Jika tidak segera mengatasi masalah ini, apa gunanya kepercayaan para rakyat terhadap Wira?Jika sampai situasi berada di luar kendali, Wira sekalipun tidak bisa menghadapi amukan rakyat. Akhirnya, dia hanya bisa melihat peperangan melahap seluruh provinsi.Demi kedamaian dunia, Wira telah berjerih payah dan berkorban banyak. Bagaimana mungkin dia membiarkan semua usahanya sia-sia?"Aku ngerti. Aku sudah menyuruh para bawahanku memikirkan cara. Kami akan membuat strategi. Kalau sudah beres, kami akan menyerahkan salinannya kepadamu. Nanti kamu lapor pada tuanmu saja," ujar Wira.Leli mengangguk. "Ya, cuma bisa begitu untuk sekarang."Malam itu, Leli menginap di kediaman jenderal dan mengobrol dengan Wira.Keesokan siang, datang kabar buruk. Banyak penduduk yang melakukan pemberontakan. Mereka memaksa membuka gudang pangan.Kabar buruk ini segera terdengar oleh Wira. Yang paling membuat Wira kesal adalah hal ini hanya terjadi di wilayahnya
Read more

Bab 2669

"Tuan Osmaro, apa pendapatmu?" Wira tidak menghiraukan Danu dan Agha. Kedua orang ini memang sangat akur sekarang. Bahkan, mereka lebih santai daripada Wira.Namun, semua itu karena mereka punya visi dan misi yang sama. Selain itu, keduanya lebih ahli bertarung daripada memikirkan strategi.Di medan perang, mereka berdua tentu akan sangat berguna. Namun, jika ingin menstabilkan dunia, bertarung saja tidak cukup. Untuk membuat dinasti bertahan lama, mereka butuh kebijaksanaan."Kedua jenderal sudah mengutarakan pendapat mereka. Sepertinya aku nggak perlu bilang apa-apa lagi, 'kan?" Osmaro bukan orang bodoh. Dia tidak boleh bertentangan dengan Danu dan Agha.Namun, pendapatnya jelas berbeda dari mereka. Berperang hanya akan membuat kebencian rakyat makin membara. Selain itu, masalah tidak dapat diatasi sampai ke akarnya.Selain itu, bagaimana dengan reputasi Wira jika masalah ini tersebar? Sekarang seluruh provinsi berharap Wira menjadi pemimpin mereka. Jangan sampai tindakan ini membuat
Read more

Bab 2670

Bagaimanapun, ini adalah masalah Wira. Sebagai orang luar, Leli tentu tidak berani bicara banyak. Jangan sampai pendapatnya menyinggung Danu. Meskipun tidak menyetujui pendapat mereka, Leli hanya bisa menahan diri."Nona Leli?" Setelah dipanggil Wira, Leli baru tersadar kembali. "Tuan Wira, ada apa?"Wira berkata dengan perlahan, "Kamu disebut sebagai wanita paling berbakat di Kerajaan Beluana. Saat Ratu Jihan masih hidup, dia sangat menyukaimu. Sekarang kamu juga orang kepercayaan Osman. Meskipun seorang wanita, kamu tetap pejabat hebat.""Aku yakin kamu punya pendapat untuk masalah ini, 'kan? Aku ingin dengar pendapatmu."Begitu ucapan ini dilontarkan, tatapan semua orang langsung tertuju pada Leli, termasuk Danu dan Agha. Sepertinya pendapat Leli memiliki pengaruh besar kali ini.Mereka sudah tidak sabar dengan hasil diskusi kali ini. Mereka tidak bisa membiarkan rakyat terus memberontak. Jika tidak, gudang pangan kedua wilayah mungkin akan hancur. Jika sampai perang terjadi dan pan
Read more
DMCA.com Protection Status