"Aku nggak peduli, pokoknya aku mau belajar," kata Agha dengan penuh percaya diri. Setelah mendapat tatapan tajam dari Wira, dia baru tidak berani berbicara lagi. Namun, dari tatapannya, terlihat jelas dia masih belum menghapus niatnya itu."Bagus. Sekarang hanya butuh pakaiannya saja, tapi itu hanya hal sepele saja. Kita saja sudah begitu terkejut, apalagi para prajurit yang mengejar di luar sana," kata Wira.Wira membersihkan debu di pakaian Mahart dan melanjutkan, "Ada peraturan hierarki yang ketat di Kerajaan Beluana. Para prajurit biasanya nggak akan berani menatap, apalagi menentang Bakti. Aku yakin banyak prajurit yang belum pernah melihat wajah asli Bakti. Kamu bisa memanfaatkan ini untuk menakut-nakuti mereka dan segera pergi dari sini agar nggak mengganggu kita."Dia mengatakan itu untuk memperingatkan Mahart."Baik, aku akan lakukan sesuai perintahmu." Setelah mengatakan itu, Mahart langsung pergi."Dia benar-benar bisa melakukannya? Dia nggak akan ketahuan? Kita nggak bisa
Read more