Share

Bab 2489

Penulis: Arif
Wira terkejut. Jangan-jangan Kepala Desa ingin membawa seluruh penduduk pindah ke Provinsi Yonggu?

Belakangan ini, Wira terus mengamati situasi di Provinsi Yonggu. Menurut laporan Lucy, ada banyak pengungsi yang memasuki Provinsi Yonggu.

Danu mengatur semuanya dengan baik, tetapi kapasitas terbatas. Provinsi Yonggu juga bukan wilayah yang kaya. Jika mereka terus menerima para pengungsi, dia akan membawa beban besar untuk wilayahnya sendiri.

Wira merasa cemas, tetapi tidak tahu harus bagaimana menolak permintaan Kepala Desa.

"Aku tahu kamu punya organisasi hebat yang bisa menyelidiki informasi di seluruh dunia. Bahkan, di Kerajaan Beluana juga terdapat bawahanmu. Aku ingin minta bantuanmu untuk mencari putriku," ucap Kepala Desa sambil menyeka air matanya.

"Tahun itu, perang terus terjadi. Aku dan istriku meninggalkan Provinsi Lowala. Kami datang ke sini, tapi malah terjadi bencana alam. Istriku mati kelaparan, meninggalkan aku sendiri."

"Sebenarnya aku ingin mati bersamanya, tapi aku t
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2490

    Lucy mengiakan dan keluar. Kepala desa juga tidak mengganggu Wira. Setelah semua beres, dia meninggalkan kamar Wira.Setelah kepala desa pergi, Bahr dan lainnya yang menunggu di luar segera masuk. Bahr menuangkan air untuk diri sendiri, lalu bertanya, "Tuan, kamu kurang kerjaan ya? Untuk apa susah payah mencari putrinya?""Menurut penjelasan Kepala Desa, aku rasa putrinya sudah mati. Entah sudah berapa tahun berlalu. Untuk apa dicari lagi? Apalagi, sepertinya dia bukan anak yang berbakti. Demi menikah, dia sampai mengabaikan keluarganya. Ayahnya sampai begitu cemas. Kalau itu putriku, pasti sudah kuhajar!"Jazali yang duduk di samping hanya diam. Dia tidak tahu seperti apa rasanya punya keluarga karena hidup sebatang kara sejak kecil. Dia hanya menyimak sambil menyeka pedangnya."Ehem, ehem." Wira berdeham. Dia tidak meladeni Bahr karena setiap orang punya pemikiran yang berbeda-beda. Menurut Wira, makin besar kemampuannya, makin besar pula tanggung jawabnya.Karena dirinya punya kemam

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2491

    "Kenapa begitu? Apa Ihatra ahli pedang?" Jazali tidak akrab dengan Ihatra. Dia hanya tahu Ihatra adalah ahli senjata. Namun, dia belum melihat kemampuan Jazali karena tidak terjadi perang besar selama perjalanan."Ihatra adalah ahli senjata di Gedung Nomor Satu. Pedang termasuk senjata, 'kan?" balas Bahr yang melipat lengannya di depan dada.Bahr dan Ihatra tidak menyukai satu sama lain. Ihatra menggunakan senjata dingin sehingga selalu berdiri di depan layaknya pahlawan. Sementara itu, Bahr menggunakan senjata rahasia. Dia selalu membunuh orang secara diam-diam.Meskipun demikian, kemampuan Bahr tidak bisa diremehkan. Jika keduanya bertarung, entah siapa pemenangnya. Lagi pula, senjata rahasia sangat mematikan, sampai-sampai orang tidak tahu mereka akan mati."Rupanya begitu. Kalau begitu, aku mau berduel dengan Ihatra. Aku mau lihat keterampilan pedang siapa yang lebih hebat," ucap Jazali sambil tersenyum tipis. Dia sudah menyimpan pedangnya sejak tadi."Ada pertunjukan seru dong? Se

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2492

    Di depan sebuah gunung, tampak Bakti yang memimpin pasukannya dengan ekspresi suram. Sekeliling adalah pegunungan dan hutan di sini sangat lebat. Namun, ini adalah satu-satunya rute ke Provinsi Lowala.Wira dan lainnya membawa banyak barang. Mereka tidak mungkin bisa pergi secara diam-diam. Asalkan berjaga di sini, Bakti yakin bisa menemukan Wira. Ketika saat itu tiba, Wira akan dikepung."Pasang garis pertahanan di sekitar sini. Jangan biarkan siapa pun masuk. Semua pedagang harus diperiksa. Kalau ada yang punya sedikit kemiripan saja dengan Wira, langsung halangi!""Kita nggak boleh melewatkan peluang apa pun! Jangan sampai Wira membawa barang-barang itu ke Provinsi Lowala!" perintah Bakti dengan tegas.Pasukan telah diatur. Banyak yang berjaga di sekitar untuk memastikan tidak terjadi kesalahan sedikit pun.Sementara itu, Bakti mendirikan kemah di sana. Alzam yang mengutusnya untuk menyelesaikan misi ini. Jika gagal, dia mungkin akan dibunuh."Kok Jenderal Bakti di sini? Bukannya di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2493

    Kedua prajurit itu segera menceritakan pertemuan mereka dengan Bakti. Mereka merasa sangat aneh. Jelas-jelas mereka bertemu dengan Bakti, tetapi Bakti seperti tidak tahu apa-apa. Jangan-jangan ... Bakti punya saudara kembar?"Itu bukan aku! Apa aku pakai zirah?" tanya Bakti yang sontak maju dan meraih kerah baju prajurit yang berbicara."Ng ... nggak .... Kamu pakai jubah biasa. Penampilanmu memang agak berbeda dengan biasa. Tapi, wajah kalian persis. Kami juga merasa aneh, tapi nggak berani pikir terlalu banyak," balas prajurit itu dengan terbata-bata.Jika tahu hasilnya akan seperti ini, mereka pasti diam sejak tadi. Entah apa yang sebenarnya terjadi."Ada yang aneh. Aku harus ke desa itu. Kalian bawa jalan!" perintah Bakti. Kemudian, dia memanggil pengawal pribadi dan 5.000 prajurit untuk ikut bersamanya. Dengan demikian, pasukan bergegas menyerbu ke desa selatan.Di sisi lain, Wira dan lainnya sedang menikmati anggur. Banyak penduduk desa yang datang untuk bersenang-senang. Namun,

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2494

    Kini, hanya Wira yang masih bisa berpikir dengan jernih. Dia langsung menghampiri Agha dan menamparnya untuk menyadarkannya.Seketika, Agha tersadar. Dia hendak memaki, tetapi ketika melihat Wira, nyalinya langsung menciut. "Kak ... kenapa menamparku? Yang kubilang benar kok."Wira mengernyit sambil bertanya, "Kamu sudah lupa apa pekerjaan jaringan mata-mata? Sepertinya ada yang menyampaikan kejadian pagi tadi kepada Bakti, jadi Bakti tahu ada yang menyamar menjadi dirinya.""Makanya, Bakti curiga ada sesuatu di sini dan membawa pasukannya kemari untuk menggeledah. Semuanya, cepat sembunyikan dokumen-dokumen itu. Kita harus pastikan musuh nggak bisa menemukan apa pun."Semua dokumen itu sangat penting. Baik itu Wira ataupun Bakti, mereka semua datang hanya demi dokumen-dokumen itu. Wira tidak akan melepaskannya begitu saja."Gimana dengan kami?" tanya Jazali."Kita semua tetap akan tinggal di desa. Bakti nggak akan berani macam-macam padaku. Kalau dia mengusikku, Kerajaan Beluana yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2495

    Para penduduk segera bangkit."Begitu melihat Tuan, kami sudah merasakan karisma yang berbeda. Kami tahu Tuan bukan orang biasa.""Kami nggak nyangka bisa bertemu Tuan Wira. Kami benar-benar beruntung!""Tuan, apa kami boleh ikut ke Provinsi Lowala? Kami ingin menjadi rakyatmu."Semuanya menatap Wira dengan tatapan tulus. Provinsi Lowala tidak ada bedanya dengan surga. Banyak orang yang ingin tinggal di sana.Apalagi, desa ini tidak terlalu jauh dari Provinsi Lowala. Seluruh keluarga mereka tinggal di desa ini. Mereka bisa membawa seluruh keluarga pindah mengikuti Wira.Bukankah ini sangat menguntungkan? Mereka tidak akan hidup menderita di desa ini lagi dan masih bisa berkumpul bersama keluarga."Boleh saja." Wira tidak menolak permintaan para penduduk.Di depannya, bukan hanya ada para wanita dan anak-anak, tetapi juga ada para orang tua. Mana mungkin Wira tega menolak ketulusan seperti ini?Adapun orang-orang di sekitar Wira, mereka hanya bisa menggeleng. Majikan mereka ini memang t

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2496

    "Kamu nggak pantas bicara denganku. Suruh Alzam temui aku," ucap Wira dengan nada datar."Kamu ...." Sudut bibir Bakti berkedut sesaat. Sekarang dia yang memimpin pasukan. Dia termasuk tokoh penting.Sekalipun para jenderal, mereka tetap akan menghormati Bakti. Namun, di mata Wira, Bakti malah tidak bermartabat dan begitu rendahan.Jika bukan karena mempertimbangkan situasi keseluruhan, Bakti pasti sudah menyuruh pasukan di belakang untuk menyerang dan menghabisi Wira."Tuan Wira, aku tahu kehebatanmu. Seperti yang kamu katakan, aku cuma prajurit biasa. Aku nggak mungkin berani mengusik tokoh besar sepertimu. Jadi, aku nggak akan basa-basi lagi.""Aku datang karena atasanku menyuruhku mencari sesuatu. Kalian istirahat saja di sini. Bawahanku yang akan mencari. Setelah mendapatkannya, kami akan pergi."Usai berbicara, Bakti langsung berjalan melewati Wira. Pasukan di belakang juga mulai bergerak. Sebelum itu, Bakti mengeluarkan suar dan menyalakannya ke udara.Begitu melihatnya, para pa

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2497

    "Kamu ...." Bakti menunjuk Agha yang mematahkan tombaknya. Dia tidak tahu harus mengatakan apa. Semua bawahan Wira benar-benar sombong.Saat berikutnya, Bakti tergelak dan menabrak Agha yang menghalangi jalannya. Dia tiba di hadapan Wira, lalu berkata, "Tuan Wira, aku memang nggak berani macam-macam padamu. Tapi, barang-barang yang kamu pegang itu adalah rahasia Kerajaan Beluana.""Kalau kamu mengambilnya, aku nggak tahu harus memberi penjelasan apa kepada atasanku. Aku harap kamu bisa mengembalikan semua barang itu. Kemudian, aku akan membiarkan kalian pergi, bahkan mengutus orang mengawal kalian. Gimana?""Heh." Wira terkekeh-kekeh dan bertanya, "Kamu lagi mengancamku?""Bisa dibilang begitu. Tentu saja, aku nggak akan main-main dengan nyawamu, tapi menggunakan nyawa orang-orang di sini sebagai taruhan.""Kalau kamu menolak menyerahkannya, aku akan membunuh 10 orang setiap 30 menit. Dua jam kemudian, mereka semua akan mati di hadapanmu," sahut Bakti sambil menunjuk para penduduk.Par

Bab terbaru

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3330

    Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3329

    "Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3328

    "Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3327

    Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3326

    Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3325

    "Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3324

    "Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3323

    "Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3322

    Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status