Share

Bab 2485

Author: Arif
"Aku nggak peduli, pokoknya aku mau belajar," kata Agha dengan penuh percaya diri. Setelah mendapat tatapan tajam dari Wira, dia baru tidak berani berbicara lagi. Namun, dari tatapannya, terlihat jelas dia masih belum menghapus niatnya itu.

"Bagus. Sekarang hanya butuh pakaiannya saja, tapi itu hanya hal sepele saja. Kita saja sudah begitu terkejut, apalagi para prajurit yang mengejar di luar sana," kata Wira.

Wira membersihkan debu di pakaian Mahart dan melanjutkan, "Ada peraturan hierarki yang ketat di Kerajaan Beluana. Para prajurit biasanya nggak akan berani menatap, apalagi menentang Bakti. Aku yakin banyak prajurit yang belum pernah melihat wajah asli Bakti. Kamu bisa memanfaatkan ini untuk menakut-nakuti mereka dan segera pergi dari sini agar nggak mengganggu kita."

Dia mengatakan itu untuk memperingatkan Mahart.

"Baik, aku akan lakukan sesuai perintahmu." Setelah mengatakan itu, Mahart langsung pergi.

"Dia benar-benar bisa melakukannya? Dia nggak akan ketahuan? Kita nggak bisa
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2486

    "Dasar sampah nggak berguna! Cepat cari di tempat lain!"Mahart benar-benar mendalami perannnya. Dia terlihat persis dengan Bakti. Sikapnya yang angkuh membuat Agha dan Vion tidak bisa menahan tawa.Sementara itu, orang-orang itu tidak berani menunda-nunda saat melihat Bakti marah. Mereka buru-buru pergi.Setelah orang-orang itu pergi, Mahart mendengus dan berkata, "Aku belum sepenuhnya membentuk karakter yang baik, tapi mereka sudah percaya padaku. Nggak seru sekali.""Sepertinya, ide Agha bisa dicoba. Aku harus menyamar jadi Wira di Dusun Darmadi. Mungkin mereka bakal percaya aku Wira."Agha dan Vion berjalan keluar dari kegelapan. Mereka bertiga punya pendapat yang sama."Bagus! Aku setuju dengan idemu! Kita pergi bersama nanti!""Aku akan memanggilmu kakak supaya orang-orang makin percaya. Mungkin saja, semua kakak ipar nggak tahu kamu Wira palsu."Ketika membayangkan akan mempermainkan orang, Agha bersemangat hingga tersenyum lebar. Vion pun mengangguk karena menyukai hal semacam

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2487

    Setelah orang-orang keluar, Kepala Desa tiba-tiba berlutut di hadapan Wira. Wira termangu. Dia buru-buru memapah Kepala Desa dan bertanya, "Ada masalah apa?""Aku cuma memberi kalian sedikit uang. Kalian juga menyediakan tempat tinggal dan makanan untukku. Kita nggak saling berutang budi kok. Kamu nggak perlu sesungkan ini kepadaku."Kepala Desa menggeleng sambil menyeka air mata dan ingus. Dia menyahut, "Tuan Wira, aku nggak nyangka aku punya kesempatan untuk bertemu denganmu. Aku merasa sangat beruntung. Kalaupun mati sekarang, aku nggak bakal keberatan."Penyamarannya terbongkar? Ekspresi Wira berubah drastis. Dia menatap Kepala Desa dengan sorot mata penuh waspada. Bagaimana identitasnya bisa ketahuan?Mereka sudah sangat berhati-hati supaya tidak menarik perhatian orang. Siapa sangka, identitas mereka tetap ketahuan.Bagaimanapun, tempat ini adalah Kerajaan Beluana. Jika kabar kedatangan Wira tersebar, bukankah mereka tidak dapat bersembunyi lagi?Bakti dan lainnya tidak akan bera

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2488

    Apalagi Dusun Darmadi. Orang sekaya Ramath saja ingin tinggal di Dusun Darmadi, apalagi orang lain.Dusun Darmadi yang sekarang jauh lebih makmur daripada kota-kota di luar sana. Semua ini tentu berkat kerja keras Wira dan bawahannya."Itu karena ...." Kepala Desa menghela napas, lalu menggeleng dan berkata, "Putriku yang nggak berguna itu menikah dengan orang sini, makanya aku pindah. Tapi, perang terus terjadi. Aku nggak menemukan putri dan menantuku, jadi akhirnya tinggal di sini.""Kemudian, para pengungsi yang datang kemari makin banyak. Tempat ini perlahan-lahan menjadi desa. Karena aku orang pertama yang tinggal di sini dan usiaku sudah tua, mereka pun memanggilku kepala desa."Ternyata begitu. Setelah mendengar penjelasan Kepala Desa, Wira akhirnya memahami situasinya. Kasihan sekali. Putrinya sudah menikah, tetapi Kepala Desa tidak ingin berpisah darinya. Benar-benar ayah yang baik."Kalian membangun desa ini tanpa persetujuan. Aku nggak melihat plakat di pintu masuk desa. Itu

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2489

    Wira terkejut. Jangan-jangan Kepala Desa ingin membawa seluruh penduduk pindah ke Provinsi Yonggu?Belakangan ini, Wira terus mengamati situasi di Provinsi Yonggu. Menurut laporan Lucy, ada banyak pengungsi yang memasuki Provinsi Yonggu.Danu mengatur semuanya dengan baik, tetapi kapasitas terbatas. Provinsi Yonggu juga bukan wilayah yang kaya. Jika mereka terus menerima para pengungsi, dia akan membawa beban besar untuk wilayahnya sendiri.Wira merasa cemas, tetapi tidak tahu harus bagaimana menolak permintaan Kepala Desa."Aku tahu kamu punya organisasi hebat yang bisa menyelidiki informasi di seluruh dunia. Bahkan, di Kerajaan Beluana juga terdapat bawahanmu. Aku ingin minta bantuanmu untuk mencari putriku," ucap Kepala Desa sambil menyeka air matanya."Tahun itu, perang terus terjadi. Aku dan istriku meninggalkan Provinsi Lowala. Kami datang ke sini, tapi malah terjadi bencana alam. Istriku mati kelaparan, meninggalkan aku sendiri.""Sebenarnya aku ingin mati bersamanya, tapi aku t

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2490

    Lucy mengiakan dan keluar. Kepala desa juga tidak mengganggu Wira. Setelah semua beres, dia meninggalkan kamar Wira.Setelah kepala desa pergi, Bahr dan lainnya yang menunggu di luar segera masuk. Bahr menuangkan air untuk diri sendiri, lalu bertanya, "Tuan, kamu kurang kerjaan ya? Untuk apa susah payah mencari putrinya?""Menurut penjelasan Kepala Desa, aku rasa putrinya sudah mati. Entah sudah berapa tahun berlalu. Untuk apa dicari lagi? Apalagi, sepertinya dia bukan anak yang berbakti. Demi menikah, dia sampai mengabaikan keluarganya. Ayahnya sampai begitu cemas. Kalau itu putriku, pasti sudah kuhajar!"Jazali yang duduk di samping hanya diam. Dia tidak tahu seperti apa rasanya punya keluarga karena hidup sebatang kara sejak kecil. Dia hanya menyimak sambil menyeka pedangnya."Ehem, ehem." Wira berdeham. Dia tidak meladeni Bahr karena setiap orang punya pemikiran yang berbeda-beda. Menurut Wira, makin besar kemampuannya, makin besar pula tanggung jawabnya.Karena dirinya punya kemam

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2491

    "Kenapa begitu? Apa Ihatra ahli pedang?" Jazali tidak akrab dengan Ihatra. Dia hanya tahu Ihatra adalah ahli senjata. Namun, dia belum melihat kemampuan Jazali karena tidak terjadi perang besar selama perjalanan."Ihatra adalah ahli senjata di Gedung Nomor Satu. Pedang termasuk senjata, 'kan?" balas Bahr yang melipat lengannya di depan dada.Bahr dan Ihatra tidak menyukai satu sama lain. Ihatra menggunakan senjata dingin sehingga selalu berdiri di depan layaknya pahlawan. Sementara itu, Bahr menggunakan senjata rahasia. Dia selalu membunuh orang secara diam-diam.Meskipun demikian, kemampuan Bahr tidak bisa diremehkan. Jika keduanya bertarung, entah siapa pemenangnya. Lagi pula, senjata rahasia sangat mematikan, sampai-sampai orang tidak tahu mereka akan mati."Rupanya begitu. Kalau begitu, aku mau berduel dengan Ihatra. Aku mau lihat keterampilan pedang siapa yang lebih hebat," ucap Jazali sambil tersenyum tipis. Dia sudah menyimpan pedangnya sejak tadi."Ada pertunjukan seru dong? Se

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2492

    Di depan sebuah gunung, tampak Bakti yang memimpin pasukannya dengan ekspresi suram. Sekeliling adalah pegunungan dan hutan di sini sangat lebat. Namun, ini adalah satu-satunya rute ke Provinsi Lowala.Wira dan lainnya membawa banyak barang. Mereka tidak mungkin bisa pergi secara diam-diam. Asalkan berjaga di sini, Bakti yakin bisa menemukan Wira. Ketika saat itu tiba, Wira akan dikepung."Pasang garis pertahanan di sekitar sini. Jangan biarkan siapa pun masuk. Semua pedagang harus diperiksa. Kalau ada yang punya sedikit kemiripan saja dengan Wira, langsung halangi!""Kita nggak boleh melewatkan peluang apa pun! Jangan sampai Wira membawa barang-barang itu ke Provinsi Lowala!" perintah Bakti dengan tegas.Pasukan telah diatur. Banyak yang berjaga di sekitar untuk memastikan tidak terjadi kesalahan sedikit pun.Sementara itu, Bakti mendirikan kemah di sana. Alzam yang mengutusnya untuk menyelesaikan misi ini. Jika gagal, dia mungkin akan dibunuh."Kok Jenderal Bakti di sini? Bukannya di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2493

    Kedua prajurit itu segera menceritakan pertemuan mereka dengan Bakti. Mereka merasa sangat aneh. Jelas-jelas mereka bertemu dengan Bakti, tetapi Bakti seperti tidak tahu apa-apa. Jangan-jangan ... Bakti punya saudara kembar?"Itu bukan aku! Apa aku pakai zirah?" tanya Bakti yang sontak maju dan meraih kerah baju prajurit yang berbicara."Ng ... nggak .... Kamu pakai jubah biasa. Penampilanmu memang agak berbeda dengan biasa. Tapi, wajah kalian persis. Kami juga merasa aneh, tapi nggak berani pikir terlalu banyak," balas prajurit itu dengan terbata-bata.Jika tahu hasilnya akan seperti ini, mereka pasti diam sejak tadi. Entah apa yang sebenarnya terjadi."Ada yang aneh. Aku harus ke desa itu. Kalian bawa jalan!" perintah Bakti. Kemudian, dia memanggil pengawal pribadi dan 5.000 prajurit untuk ikut bersamanya. Dengan demikian, pasukan bergegas menyerbu ke desa selatan.Di sisi lain, Wira dan lainnya sedang menikmati anggur. Banyak penduduk desa yang datang untuk bersenang-senang. Namun,

Latest chapter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3330

    Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3329

    "Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3328

    "Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3327

    Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3326

    Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3325

    "Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3324

    "Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3323

    "Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3322

    Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status