"Aku tahu dia orang seperti apa. Sebenarnya, aku juga salah karena percaya padanya. Bajingan seperti Fathir nggak pantas dipercayai! Sekarang, aku jadi kehilangan prajuritku," ujar Wira sambil mengepalkan tangannya dengan erat. Matanya sampai memerah. Bisa dilihat, betapa emosinya dia."Kak, kamu punya cara apa untuk memindahkan semua kotak ini? Tadi mereka cuma menyentuhnya, tapi langsung mati keracunan. Racun ini bisa masuk ke tubuh lewat sentuhan, bahaya sekali.""Kamu juga sudah lihat. Begitu keracunan, kita nggak bakal sempat kembali ke Dusun Darmadi untuk meminta bantuan Tuan Arifin," ujar Agha dengan ekspresi cemas.Jika Wira tidak bersikeras, Agha mungkin sudah mengajaknya kembali ke Dusun Darmadi. Lagi pula, mereka bisa datang lagi untuk mengambil uang dan emas ini. Dengan demikian, nyawa mereka tidak akan berada dalam bahaya.Wira melambaikan tangan dan berkata, "Di dunia ini ada banyak barang aneh. Sebagian besar racun harus memasuki tubuh manusia, tapi ada juga yang cuma pe
Magbasa pa