Meskipun orang-orang itu adalah pejabat tinggi, mereka juga harus mempertimbangkan kemampuan mereka sendiri. Namun, mereka tidak berdaya dan tidak bisa membantu Wira, mereka hanya bisa diam-diam mendoakan yang terbaik untuk Wira dan Thalia.Dalam sekejap, Wira dan Thalia sudah tiba di kediaman Keluarga Pardiyana. Setelah pengurus rumah mengumumkan kedatangan mereka, Bilal sudah berada di aula utama dengan ekspresi yang sangat muram. Sementara itu, Anissa duduk di samping Bilal karena dia ingin melihat siapa orang yang sudah berani melukai putranya.Wira melangkah masuk ke aula utama dengan santai bersama dengan Thalia. Setelah melihat Bilal yang duduk di kursi utama, dia berkata dengan tenang, "Kamu adalah Bilal? Menteri Ritus dari Kerajaan Nuala?""Dari cara bicaramu, sepertinya kamu bukan orang dari Kerajaan Nuala," kata Bilal menatap Wira dengan menyipitkan mata. Meskipun Wira masih muda, dia merasa sepertinya pernah melihat Wira di suatu tempat. Namun, dia tidak bisa mengingatnya.
Baca selengkapnya