Share

Bab 2209

"Sampah! Benar-benar sampah yang nggak berguna!" Setelah memaki-maki, Bilal langsung melempar cangkir di tangannya ke lantai hingga pengurus rumah dan yang lainnya segera datang.

"Segera cari jejak kedua orang itu. Nggak peduli siapa pun itu, mereka harus membayar harganya. Beraninya melukai putraku, aku nggak akan membiarkannya begitu saja."

Pengurus rumah segera merespons dan langsung pergi.

"Bawa aku pergi melihat anak durhaka itu," kata Bilal lagi, lalu keluar dari aula utama bersama dengan Anissa.

Pada saat yang bersamaan, Wira dan Thalia sudah berkeliling di jalanan selama dua jam. Hanya makan di beberapa warung pinggir jalan saja, mereka sudah kenyang. Mereka masih belum puas, tetapi sayangnya, perut mereka sudah tidak bisa menampung makanan lagi.

Thalia menghela napas. "Kalau aku tahu ada begitu banyak makanan lezat di jalanan, makan malam tadi aku harusnya nggak makan sebanyak itu."

"Lagi pula, kita masih akan tinggal di sini selama beberapa hari lagi, paling-paling besok kita
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status