Share

Bab 2208

"Sekarang kamu sudah menjadi pahlawan di mata semua orang. Kalau tadi aku yang turun tangan, apa kamu masih bisa merasakan kemuliaan seperti ini?"

Thalia memelototi Wira karena merasa Wira ini hanya membela dirinya saja. Mana ada suami yang membiarkan istrinya yang turun tangan menangani masalahnya sendiri.

"Malas berdebat denganmu! Kalau kelak ada orang yang menggangguku dan kamu hanya menonton dari samping lagi, aku nggak akan melayangkan tinjuku pada mereka. Tapi, akan jatuh ke kepalamu!" kata Thalia dengan marah.

Wira tersenyum dan menganggukkan kepala. "Baiklah. Hanya kali ini saja, nggak akan terulang lagi."

Keduanya segera berjalan-jalan dengan santai lagi di jalanan. Mereka melihat barang-barang baru dan mencicipi berbagai makan enak dengan sangat bahagia.

Namun, ada yang bersuka cita dan ada juga yang bersedih. Saat Wira dan Thalia sedang bersantai di jalanan, Andrian dan yang lainnya sudah kembali ke rumah mereka dan berita itu segera tersebar. Menteri Ritus Bilal yang awalny
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Dedi Mirsa Nst
Tomat, eh... TAMAT
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status